21 #Flashback 6

29 13 1
                                    

"Lo kenapa jadi kaya gitu ke Luna, Vin?" tanya Hendar yang kini sedang menyetir.

"Udahlah, Dar. Dari awal gua sama dia kan cuma kesepakatan aja, gak lebih. Dan hari ini juga gue males banget ketemu dia, ngeliat dia cuma bisa bikin gue kesel!" jawab Gavin jengkel.

"Kalo lo emang udah kesel dan bosen sama dia, lo putusin aja lah, jangan kabur kaya banci gini," ujar Alfi yang membuat Gavin menoleh.

"Siapa yang kaya banci?"

"Lo lah, siapa lagi" jawab Alfi santai

"Gue cuma kesel ngeliat muka dia, setiap gue ngeliat muka dia gue jadi ngebayangin kekalahan kita. Dan itu semua gara-gara dia." kata Gavin

"Lah kenapa lo jadi nyalahin Luna? Dia kan gak tau apa-apa, justru lo salahin diri lo sendiri karena udah bawa masuk orang yang gak tau apa-apa dan gak ada masalah apa-apa ke dalam urusan kita!" balas Alfi

"Lo kenapa jadi bela dia?"

"Terus gue harus bela siapa? Elo yang jelas-jelas salah?" sungut Alfi

"Gue ngelakuin ini demi tim kita Fi,"

"Emang kita pernah minta lo ngelakuin ini demi kita? Gak kan? Vin, kalo emang kita kalah seharusnya kita introspeksi diri, dimana letak kesalahan kita, apa yang ngebuat kita kalah. Bukannya malah nge iyain taruhan gak jelas Bams" ucap Alfi bijaksana.

"Gue setuju sama Alfi, udahlah Vin mending lo putusin aja Luna, daripada lo ngebuat dia sakit terlalu jauh, lagipula ini udah satu bulan lo jadian kan. Jadi udah fear juga!" ujar Hendar

"Gak bisa! Gue gak bisa!"

"Kenapa gak bisa? Lo udah kena karma? Udah jatuh cinta sama dia?" ucapan Alfi membuat Gavin bungkam. Ia tak tahu mengapa tiba-tiba ia tak bisa melepas Luna begitu saja, padahal perjanjian pertaruhan dia dengan Bams juga sudah lewat, tak ada masalah jika ia memutuskan Luna. Namun, entah kenapa ia masih tak bisa dan tak rela untuk memutuskan Luna.

🌻🌻🌻🌻🌻

"SURPRISEEE!!!!"

"Luna? Asya? Lo ngapain?" tanya Hendar bingung.

"Bikin surprise buat kalian lah," jawab Asya

"Jadi lo bikin ini semua buat gue? Ya ampunn gue terhura banget," Hendar memeluk Asya terharu.

"Ishh apaan si lo Gendar, ngapain si lo peluk-peluk!" ujar Asya jengkel

"Nih buat kamu," Luna memberikan hadiah dengan kotak berwarna ungu muda.

"Jangan patah semangat ya, kegagalan bukan segalanya kok. Kegagalan adalah awal dari kemenangan" ujar Luna dengan senyum manisnya yang membuat Gavin tertegun.

"Eummm...Makasih"

Malam itu mereka merayakan pesta sederhana, ahhh entah berapa pesta yang sudah mereka rayakan, setidaknya pesta sederhana menjadi satu-satunya alat untuk memperbaiki komunikasi mereka.

"Yukk Sya balik,"

"Lun sorry, gue gak bisa nganter lo, soalnya bokap udah nyuruh gue pulang sekarang," ujar Asya merasa tak enak.

"Ohh yaudah kalo gitu, gue naik taksi aja." jawab Luna

"Ngapain naik taksi si? Noh cowok lo kan ada minta anterin aja!" Asya memberi solusi.

Never Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang