2

86 19 16
                                    

Enjoy babe😌
Pokoknya yang masih bandel aku ga tanggung jawab













Setelah hari itu, Taehyung menjelajahi Deep web sendiri. Ia memasuki situs dimana seseorang menjadi bahan eksperimen.

Taehyung menikmati bagaimana orang itu diperlakukan. Mulai dari di pakaikan baju aneh dan di dandani seperti badut seperti yang di perintahakan oleh penonton yang membayar lebih tinggi.

"Ah. Ini mah nggak ada apa-apanya. Namjoon hyung hanya menakut-nakutiku saja." Gumam Taehyung. Laki-laki itu pun terus menonton hingga selesai.

"Masih menjelajah Tae?" Tiba-tiba terdengar suara yang membuat Taehyung mengalihkan pandangannya pada sumber suara.

"Oh. Hob-hyung. Kau sudah tahu? Sepertinya Namjoon hyung hanya menakut-nakutiku saja. Buktinya tidak semenyeramkan itu."

"Memang apa yang kau lihat?" Hoseok bergerak maju menuju belakang Taehyung. Melihat layar komputer yang masih memutar video tadi.

"Oh. Itu hanya permukaannya saja, Tae. Kau mau menjelajah lebih dalam?" Usul Hoseok yang membuat mata Taehyung berbinar.

"Apa hyung bisa?"

"Jelas saja." Hoseok pun mengambil alih komputer milik Taehyung. Ia mengetikkan beberapa huruf dan angka di kolom search.

"Hyung, aku hanya boleh mengakses apa yang disarankan Namjoon hyung."

"Tidak apa. Ini juga aman kok. Nah. Sudah muncul. Kalau begitu aku kembali ke kamar, ya. Selamat bersenang-senang." Taehyung menatap layar komputer, dimana disana terlihat seorang gadis dengan banyak luka lebam. Diikat dan matanya ditutup dengan lakban.

Taehyung memincingkan matanya. Ia dapat melihat gadis itu tampak familiar. "Itu? Ah. Tidak mungkin. Jiya pasti baik-baik saja." Taehyung kembali menatap layar.

Di layar, Gadis yang terikat itu duduk dan tampak menggigil. Dengan seseorang mengenakan topeng badut berdiri di belakangnya.

Taehyung yang hanya sebagai penonton hanya dapat melihat komentar orang-orang yang membayar lebih banyak darinya untuk memerintah apa yang harus di lakukan orang bertopeng badut itu pada sang gadis.

'Jambak dia.'

'Cekik dia'

'Robek beberapa bagian bajunya. Bagian tengah paling ku tunggu.'

Itulah beberapa komentar yang dilontarkan. Tanpa ragu, pria bertopeng itu melakukan perintah. Tak jarang gadis itu berteriak kesakitan dan juga menangis memohon. Dan Taehyung menikmatinya.

Video itu berdurasi kurang lebih dua jam. Dengan perintah-perintah aneh dari para komentator disana. Taehyung yang semula hanya menonton, jadi ingin ikut memberikan perintah pada pria bertopeng itu.

●◦──────●◦●──────◦●

Malam ini seperti biasa, Hoseok masih lembur mengajar anak-anak didiknya. Menari adalah kesukaannya. Dan memang Hoseok ingin mempunyai sanggarnya sendiri.

Saat ini, jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Dan ia melihat semua anak-anak didiknya terlihat lelah. Hoseok memang dikenal sebagai guru yang perfeksionis. Ia bisa menyuruh anggota didiknya untuk mengulang gerakan yang sama hingga gerakan itu ia rasa sempurna.

Dari arah pintu, terlihat seorang gadis mengintip dan tersenyum sambil menunjukkan sekantung plastik besar di tangannya. Hoseok tersenyum saat melihat siapa yang datang.

"Ara, tunggu sebentar." Gadis yang bernama Ara itu mengangguk dan membiarkan Hoseok menutup kelasnya hari ini.

"Jangan lupa koreo hari ini. Besok kita akan kegerakan selanjutnya. Paham?" Ujar Hoseok dan di sambut suara para anak didiknya. "Kalau begitu, kalian boleh pulang. Hati-hati dijalan." Hoseok tersenyum pada wajah letih anak didiknya yang keluar satu persatu dari ruangan hingga menyisakan dua orang didalam. Hoseok dan Ara.

Ara mengeluarkan makanan dari dalam plastik dan menyuguhkannya pada Hoseok. Mata Hoseok berbinar karena memang ia sudah sangat lapar.

"Makanlah Seok." Dengan senang hati, Hoseok melahap makanan yang disuguhi Ara. Ara terkekeh melihat laki-laki itu makan dengan lahap.

"Pelan-pelan saja." Ara dengan sigap membersihkan saus di sudut bibir Hoseok. Hoseok terdiam cukup lama sambil memandangi Ara.

"Apa?"

"Aku sangat merindukan Jiya." Helaan napas kasar Ara terdengar.

"Kenapa dikepalamu hanya Jiya, Seok? Kau tau kan dia pacarnya Tae?" Kesal Ara.

"Aku tahu. Dan kau tahu? Seberapapun aku mencoba untuk melupakannya. Bayangannya tidak pernah menghilang."

"Terus sekarang apa dia memberimu pesan? Kau bahkan tidak tahu dia dimana, Seok." Mata Ara mulai berkaca-kaca. Sekuat mungkin untuk tidak menjatuhkan air matanya.

Hoseok menundukkan kepalanya. Hoseok memang menyukai Park Jiya jauh sebelum Jiya mengenal Taehyung. Ia tidak dapat mengungkapkan perasaannya pada Jiya karena ia tahu, Jiya menyukai orang lain.

●◦──────●◦●──────◦●

Setelah lelah bekerja dengan segudang pekerjaan yang menyita waktu luangnya, akhirnya ia bisa duduk santai di kamarnya.  Ia pun mengunci pintu dan langsung duduk di depan komputer.

Sesuai rencana beberapa bulan lalu, Taehyung membeli bit coin lebih banyak saat ini yang sebelumnya hanya melihat dan menikmati layar. Ia pun memasuki situs yang kemarin Hoseok beri tahu. Kali ini, tempatnya tidak di ruangan sempit seperti kemarin. Tempatnya menjadi lebih luas dan seperti pabrik tidak terpakai. 

Ditengah layar, terlihat seorang gadis terikat dan juga mata yang di tutup lakban hitam. Namun yang berbeda, gadis itu hanya mengenakan pakaian dalam. Tak lupa pria bertopeng berdiri di samping gadis itu.

Taehyung pun meregangkan otot-otot jarinya sebelum memulai. Di kolom komentar sudah banyak yang memberikan perintah pada pria bertopeng itu.

'Buka pakaiannya.'

'Sundut dia dengan putung rokok.'

'Sumpal dia dengan kaus kaki. Berisik sekali.'

'Gores kulitnya dengan pisau panas.'

Setelah puas melihat gadis itu tersiksa, Taehyung mulai mengetik sesuatu di kolom komentar.

'Bisakah kau meremasnya? Oh sial aku tidak tahan.' Titahnya. Tak lama, pria bertopeng itu mulai meremas payudara sang gadis dan membuat sang gadis memberontak berusaha melepaskan diri.

'Sepertinya tamparan keras di pipi boleh juga.' Ketiknya dan seketika itu tamparan keras itu di terima sang gadis melalui pria bertopeng.

"Oh sial aku kebelet." Gerutunya. Taehyung pun keluar kamarnya tanpa menutup layar komputernya.

Tak berapa lama, terdengar suara Hoseok dari luar meneriaki nama Taehyung. Laki-laki itu pun masuk ke dalam kamar Taehyung dan tak mendapati keberadaan laki-laki itu.

Ketika ia hendak keluar, Hoseok mendengar teriakan yang berasal dari speaker komputer. "Sepertinya dia menikmati human experiment." Gumamnya. Ia yang penasaran, berjalan menuju layar komputer.

Ia tampak terkejut melihat layar komputer Taehyung. Sosok familiar yang terikat dan juga terus memohon pada sang pria bertopeng untuk melepaskannya.

"Jiya.."

●◦──────●TBC●──────◦●

Into The Deep WebTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang