HOW TO BE A GOOD DADDY? ✔

Prolog (Fanbook Version)

How to be Good Daddy?

•••

Jeon Jeongkook. Satu nama siswa laki-laki pindahan dari Busan, yang berhasil memikat hati seorang gadis kelas dua SMA—Lee Eunbi. Mencintai dalam diam, semua itu Eunbi lakukan sampai keduanya pun lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas. Dan parahnya lagi, sampai pria itu memiliki satu hubungan spesial dengan sahabat dekatnya. Mereka—Jeongkook dan sahabat perempuannya—berpacaran diam-diam di belakang Eunbi, saat ketiga anak SMA itu masih terlibat dalam hubungan persahabatan pula.

Benar kata orang-orang, jika hubungan persahabatan antara pria dan wanita tidak akan pernah berhasil. Antara keduanya, sudah pasti ada yang akan menaruh perasaan lebih. Bukan sebagai seorang sahabat, melainkan perasaan yang spesial.

Sakit. Sesak dan kecewa sempat Eunbi rasakan ketika mengetahui seseorang yang dekat dengannya memiliki perasaan yang sama untuk pria yang sama pula. Maka, sudah benar jika Eunbi mencoba untuk merelakan perasaan itu, membiarkan hatinya akan selalu menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan. Eunbi akhirnya memutuskan untuk memilih satu pilihan yang sulit; persahabatan yang telah ia jalin dengan sang sahabat sejak mereka menduduki bangku sekolah pertama 5 tahun lalu di atas cintanya itu.

Hari demi hari pun telah Eunbi lewati dengan hati yang ikhlas untuk melepaskan cintanya pada pemuda Jeon. Manis sebenarnya, namun harus sad ending. Tak berakhir bahagia seperti di dalam cerita novel. Huft!

Pada akhirnya, Eunbi pun mencoba membuka lembaran baru, hati yang baru pula untuk seorang pria yang ia temui ketika sudah menjadi seorang mahasiswi di salah satu universitas di Seoul. Meski begitu, ia masih tetap menjalin hubungan persahabatan dengan Jeongkook dan sahabat perempuannya yang telah terbang ke London untuk menempuh pendidikan kedokteran selama lebih kurang 5 tahun.

Namun, di luar sepengetahuan Eunbi, kepergian sang kekasih untuk waktu yang lama justru malah membuat Jeongkook frustasi. Kendati dirinya sudah mencoba bersabar dalam menjalani hubungan jarak jauh bersama sang kekasih.

Jeon Jeongkook mendekati Eunbi yang kala itu masih menyimpan sedikit perasaan untuknya, walau tak sebanyak dulu saat mereka masih menggunakan seragam putih abu-abu.

"Eunbi-ya, kira-kira target menikahmu di usia berapa?" tanya pria Jeon pada gadis cantik berbaju merah jambu yang tengah membaca bukunya.

Alih-alih tetap fokus pada buku bacannya, Eunbi lebih memilih untuk menoleh pada Jeongkook yang terduduk manis di depannya sambil tersenyum simpul menunggu jawaban. "Entahlah, Jeon. Rasanya aku belum memikirkan sampai ke arah situ. Baru setahun yang lalu aku menjadi seorang mahasiswi," papar gadis itu, dengan harapan Jeongkook mengerti maksudnya. "Masih sibuk memikirkan tugas, tugas dan tugas. Belum berminat memikirkan menjadi istri dari seseorang."

"Tapi ... jika ada yang ingin serius denganmu bagaimana, Eunbi?"

Eunbi mengendikkan bahunya sambil terkekeh. "Mana ada pria yang ingin menikahi gadis manja seperti aku."

"Ada. Kau saja yang tak menyadari," jawab Jeongkook asal, jelas sekali ingin memberikan kode.

"Fokuslah pada kuliahmu, calon insinyur arsitektur! Jangan membahas tentang pernikahan yang masih jauh dari pelupuk mata."

"Merencanakan masa yang akan datang tak perlu menunggu sampai lulus kuliah, Eunbi. Ish, kau ini tak bisa diajak membahas sesuatu yang serius!"

"Lelaki buaya sepertimu mana bisa membahas hal serius, Jeon," cemooh Eunbi.

Tanpa Eunbi sadari, cemoohan yang ia lontarkan itu-lah yang menjadi tantangan Jeongkook untuk maju satu langkah ke depan guna mendapatkan Eunbi. memastikan antara status mereka dan sang kekasih yang seakan menghilang tanpa kabar hampir berbulan-bulan lamanya setelah terbang ke London untuk menempuh pendidikan dokter.

Siapa sangka jika takdir keduanya pun langsung berubah saat Jeongkook akhirnya memilih datang pada Eunbi dengan maksud untuk menyampaikan keseriusannya pada gadis itu. Bukan untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Lebih dari itu, Jeongkook meminta Eunbi untuk menjadi istri—wanita yang akan menemaninya hingga tua nanti.

Semoga ....

[]

Jadi, bagaimana?
Sudah siap untuk menyambut HTBGD versi novel?

Mau lanjut ke Chapter satu?

-bundabunny 🐰