Pagi harinya, pukul 4 pagi hari Beomgyu sudah terbangun untuk membereskan rumahnya juga membuat air panas untuk dimasukkan kedalam termos. Ya, itu adalah kebiasaan Beomgyu selama sebelum nikah. Lalu, setelah mendidihkan air panas. Dia pun pergi ke kamar mandi untuk shalat shubuh di ruang kecil seperti mushola di rumahnya.
Sesudah shalat dia berniat menyapu ruang keluarganya, dan matanya menangkap sosok suaminya yang masih tertidur memeluk bantal kecil dan mendengkur pelan. Beomgyu membuang rasa egonya kesuaminya itu.
Dia mengelus kepala suaminya dan menyibak poni yang menutupi keningnya juga meraba pelan pipi suaminya yang memerah itu akibat semalam dia tampar.
“maafin aku mas.” Gumamnya, dia pun langsung mengelus pipi itu dengan ibu jarinya.
Sebelum dia membangunkan Soobin, Beomgyu mengelus lengan Soobin sembari berbisik, “mas Soobin sayang, bangun.” Ucapnya dan langsung mengecup pipi suaminya.
Tak lama terdengarlah suara gumaman seperti khasnya orang yang bangun dari tidurnya, juga matanya langsung terbuka. Cahaya yang masuk ke matanya juga tatapan pertamanya adalah sosok istrinya yang dia sayangi.
“ah adek, udah shalat?” tanyanya.
Beomgyu mengangguk dan Soobin juga duduk di sofa itu menepuk sebelah sofa yang kosong, artinya menitah Beomgyu untuk duduk disampingnya.“maafin mas ya dek, sumpah deh siang kemarin mas cuman nganter doang. Dia yang minta, mas ya gak niat lain-lain beneran deh. Maafin ya sayangku.” Katanya dan mulai mengelus kepala sang istri.
Beomgyu mengangguk lagi dan wajahnya langsung tertunduk sembari memainkan jemari Soobin, “mas? Janji ya, gak akan tinggalin adek.”
“iya mas janji, kalau mas nakal lagi kaya kemarin tampar lagi aja. Pukul mas sampe adek puas, jangan banting pintu lagi ya?”
“hmm iya mas, asal mas jangan gitu lagi. Mana gak bilang dulu, kan adek jadi mikir yang lain-lain.”
“haha iya sayang, yasudah mas shalat dulu ya. Habis shalat kita omongin yang udah mas rencanakan.”
Beomgyu tersenyum dan saat Soobin beranjak dia memeluk Soobin dari belakang, “iya mas.” Lalu dia melepasnya lagi membiarkan Soobin berangkat ke kamar mandi.
Sedangkan Beomgyu melanjutkan aktivitasnya diruang keluarga dan ruang lainnya. Sampai saat dia membereskan sofa ruang tengahnya, dia mengambil ponsel milik suaminya saat dilihat batrenya sudah 10%. Dia menjadi sedih juga, seharusnya semalam dia tak melakukan itu ke suaminya.
Dia pun mengecasnya dan melihat-lihat isi pesannya dan segalanya.
Memang se-posesif itu Beomgyu kepada Soobin, tapi itu demi keselamatan rumah tangganya juga. Dulu yang posesif itu Soobin kepadanya, setelah menikah malah Beomgyu yang segalanya harus Beomgyu ketahui.
Dia menemukan pesan dari nomer yang sudah di blockir suaminya itu, yang memang ternyata pesannya belum Soobin hapus.
“umm jadi mereka emang sedeket ini ya? Sampai dokter yeji bilang selamat malam juga.” Katanya dan tak lama Soobin pun datang dengan baju yang sudah berganti menjadi baju koko dan sarung khas orang sudah shalat.
Soobin pun menghampiri Beomgyu yang sedang menatap hpnya, Soobin lagi-lagi merasa salah kepada istrinya dan langsung memeluknya.
Beomgyu menangis di dada sang suami, “kenapa nangis lagi dek?”
“mas jujur, mas suka kan sama yeji?”
Soobin mengerutkan keningnya dan saat Beomgyu meletakkan lagi ponsel milik Soobin, dia ambil dan lihat apa yang telah Beomgyu lihat sehingga Beomgyu menangis lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSOOGYU [Soobin x Beomgyu]
FanfictionHanya sebuah cerita kecil tentang pasangan suami suami yang baru saja menjalani kehidupannya selama satu bulan, ada manis-manisan ada juga duka-dukaannya yang sangat menggambarkan jika itu adalah sebuah pasangan baru. Dek Beomgyu yang umurnya baru m...