“Mas, sekarang mas lembur?”
“iya dek, doain aja ya biar gak jadi lemburnya.”
“iya mas, hati-hati.”
Soobin pun berangkat menuju tempat kerjanya yaitu rumah sakit dengan mobil sport hitam yang biasa dia pakai, katanya hari ini ada salah satu pasien yang harus dioperasi pagi ini juga, dan malamnya Soobin harus mengoperasi pasien lagi. Rumah sakitnya lagi penuh-penuhnya dengan pasien sakit organ dalam.
Beomgyu terpaksa berangkat sendiri ke kantornya dengan motor baru yang kemariin baru dibelikkan oleh Soobin.
Sebulan menikah bersama Soobin, segala beban hidup yang baru belum terasa semua. Baru merasakan seperti kehilangan saat terpaksa tidur sendirian yang biasanya harus berdua dan harus bangun pagi membuatkan sarapan untuk suaminya.
Juga menyiapkan makan untuk menyambut suaminya jika suaminya pulang sore dan juga menyiapkan air hangat untuk sang suami membersihkan diri. Padahal itu, Beomgyu baru saja pulang dari kerjanya.
Sesampainya di kantor tempat kerja Beomgyu, Beomgyu langsung duduk dikursi yang sudah menjadi teman kerjanya juga computer di depannya yang selalu dikala dia bekerja.
“selamat pagi nyonya adhienegara!” sapa teman sekantornya.
“iya, pagi juga.” Balas Beomgyu dengan nada yang sedikit agak lesu.
Teman sekantornya itu mengerutkan keningnya, tidak biasanya Beomgyu seperti ini.
“lu kenapa gyu? Sakit?”
“umm? Enggak kok, gak apa-apa. Gak enak hati aja.”
“kenapa ayo? Mas Soobinnya gak ngabarin lu?”
“bukan gitu, hari ini lembur lagi.”
“hmm dasar, harus mulai dibiasakan gyu. Dia mulai sibuk sama pekerjannya, itu juga kan demi lu gyu.”
“haha iya juga sih ya, yaudah entar pak bos liat kita gak kerja.”
Beomgyu pun mulai melaksanakan pekerjaannya, karena siang nanti Beomgyu harus ikut rapat dengan bos nya hari ini. Dan setelah makan siang, Beomgyu akan pulang katanya sekarang akan jadi setengah hari kerjanya.
Oleh karena itu, Beomgyu akan datang kerumah sakit untuk menemui sang suami disana.
Disisi lain, dirumah sakit sana. Soobin sudah memakai pakaian khusus untuk menjalankan pekerjannya. Tangannya sudah dilapisi sarung tangan karet yang biasa dia gunakan, tak lupa memakai masker dan kacamatanya.
“tolong bisa ambilkan gunting.” Pinta Soobin kepada suster yang menemani pekerjannya.
Gunting itu diambilkan dan Soobin mulai memotong suatu organ yang ada disana, setelah itu dia lihat benda di sebelahnya bahwa detak jantungnya akan baik-baik saja atau melemah.
“sus, tolong perhatikan detak jantung itu.” Sang suster mengangguk, Soobin pun melanjutkan pekerjannya lagi.
Setelah satu jam lamanya Soobin beraktivitas diruang bedah, kini Soobin sedang duduk sendirian dihalaman rumah sakit dengan jas dokter berwarna putih itu. Dia sedang meminum air mineral sembari memakan roti isi selai yang Beomgyu buatkan tadi pagi.
Karena pagi tadi, dia tak sempat sarapan dan itu membuat Beomgyu khawatir karena dia tau bahwa Soobin menderita sakit lambung jika dia terlambat sarapan.
Soobin pun membuka ponselnya, disana ada pesan yang tertera dari istri kesayangannya.
Dek Beomgyu
Mas, jangan hubungi aku sampai jam 11 siang
Soobin sudah terkejut melihat pesan itu, apa Beomgyu marah? Kata batinnya
Dan Soobin scroll bawahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSOOGYU [Soobin x Beomgyu]
Fiksi PenggemarHanya sebuah cerita kecil tentang pasangan suami suami yang baru saja menjalani kehidupannya selama satu bulan, ada manis-manisan ada juga duka-dukaannya yang sangat menggambarkan jika itu adalah sebuah pasangan baru. Dek Beomgyu yang umurnya baru m...