( 1 ) awal dari semuanya

59 12 0
                                    

Chapter 1

.......

Malam ini dara memutuskan menginap di rumah tasya, tidak asing karena itulah kebiasaan mereka berdua kalau bukan dara yang menginap di rumah tasya, maka tasya yang menginap di rumah dara.

" dara!!!" panggil tasya yang sedang sibuk memilih sepatu yang cocok untuk di pakainya besok

" apaan sih, orang nonton juga" kesal dara, karena kegiatan nonton drakornya tertunda gara gara tasya

" bantuin dong" pinta tasya

" gw mau nonton lagi, udah otw ending ni" kata dara kembali menonton drakor yang sempat tertunda beberapa detik

" dar, bantuin secara kan selera lo kalau tentang style gk di ragukan" bujuk tasya

" ya, ya, tunggu, gw pause dlu" kesal dara lalu beralih turun dari ranjang empuk milik tasya itu

" yang mana dar, ya navy atau yang item? Atau yang putih" kata tasya

" mau di lelang sepatulo kalau pake yang putih, pake yang item aja dlu, jangan buat kesalahan dlu kita bru masuk skolah " celoteh dara memilih sepatu untuk tasya, mengingat tasya merupakan salah satu pencinta sepatu sejati, sampe sampe punya ruangan khusus buat taro sepatu sepatunya yang sudah segudang, lain lagi sama dara yang lebih suka mengoleksi tas dan baju baju yang sudah satu gudang.

" yang ini bagus gk dar" kata tasya yang menunjukan sepasang sepatu pada dara.

" emm, bagus sih, tapi lo coba pake ini aja dlu" kata dara menyodorkan sepasang sepatu berwarna hitam ke tasya, dengan senang hati pula tasya menerimanya.

" hmmm, ok ini aja, trus yg untuk lusa yg mn?" tanya tasya menaruh jari telunjuknya di dagunya

" lo ganti tiap hari juga sepatu lo, gk bakal abis" kata dara lalu berlalu kembali naik ke atas kasur untuk melanjutkan kegiatan menonton drakornya.

" dar, keluar yuk, bali cemilan" kata tasya

" yok lah, laper juga gk makan dari tadi" kata dara lalu beralih mengambil switer pink lembutnya yang tergantung tepat di sebelah switer ungu lavender punya tasya.

Mereka pun keluar dari kamar lalu menuju ke minimarket depan kompleks.

Untuk ke sana tasya dan dara memilih memakai sepeda untuk menikmati angin malam.

" sya, gw beli minuman lo beli cemilanya ya" kata dara di beri jempol dua oleh tasya

Kini tasya mengelilingi rak cemilan dan matanya tertarik mengambil cemilan yang stock nya tinggal satu saat sudah berada di depan mata, eh tasya kependekan sampe tasya harus lompat lompat buat ambil cemilan kesukaanya tiba tiba

Hap!

Seorang cowo jangkung berdiri tepat di belakang tasya hingga kepala tasya kejedot di rak rak cemilan tersebut, lalu tasya mendengus kesal sambil berkacak pinggang lantas berbalik saat itu juga kepalanya kembali terbentur di dada bidang cowo di depannya membuat tasya melotot.

" eh eh, itu punya gw" kata tasya menarik ujung hodie cowo itu

" ini?" tanya cowo itu lalu tasya mengangguk

" jelas jelas gw yang ambil jadi ini punya gw" kata cowo itu lantas berbalik. Tasya tak menyerah dia kembali menarik hoodie cowo itu membuat sang empu kembali berbalik

" apa lagi sih" kata cowo itu kesal

" itu punya gw, jelas jelas lo liat gw dari tadi lompat lompat buat ambil itu" kata tasya menunjuk cemilan yang berada di tangan cowo itu

" makanya punya kaki tu jangan di pendek pendekin, dasar toge" kata cowo itu membuat tasya kesal dan memilih buat mengambil cemilan lain.

......

Di sisi lain dara sedang mengambil beberapa minuman dingin di tangannya hingga matanya berbinar melihat minuman yang sudah lama tak di jumpainya lagi, lalu dengan secepat kilat dara pun mengambil minuman tersebut dengan wajah berseri seri saat sudah menutup pintu kulkas tersebut dara sedikit berlari menuju ke kulkas lagi tampa mengalihkan pandanganya dari minuman tersebut hingga

Bruk!!

Crekk!!!

" huwaaa minuman gw" kata dara menghentak hentakan kakinya melihat minuman favoritnya sudah tak utuh lagi.

Dara sudah mengambil ancang ancang siap untuk menyerang cowo menyebalkan di depanya itu yang hanya menatapnya bingung

Plak!!!

Bruk!!

Plak!!

" aw, aw, aw akh sakit bego oi tolongin gw aw sakit " ringis cowo tersebut yang mendapat pukulan bertubi tubi dari dara

" rasain, ini semua lo yg bayar" tegas dara lalu berlalu dari sana membawa keranjang nya yg berisi minuman semua.

" enak aja lo, lo yang jatuhin, lo yang nabrak, lo yang pukulin gw sekarang malah nyuruh bayar lagi" kata cowo itu tapi dara tak menanggapinya lebih memilih mencari tasya lalu mengajaknya untuk segera pulang.

" liat aja nanti cewe gila kalau kita ketemu lagi gw peras dompet lo" kata cowo itu yg masih di dengar oleh dara, tapi dara tak menanggapinya.

......

" eh anak anak bunda kok mukanya cemberut semua" tanya bunda tasya

" gara gara cowo nyebelin" balas dara dan tasya bersamaan lantas keduanya saling berpandang lalu kembali memandang bundanya, hingga keduanya berlomba naik ke kamar untuk mendengar cerita keduanya

Bruk!!

Suara pintu di tutup oleh tasya dengan keras hingga membuat penghuni kamar sebelah berteriak

" woy!!! Gw mau tidur jangan brisik" kata kk tasya andra tapi tasya dan dara tak mengubrisnya memilih saling melempar tatapan mengintimidasi

" lo duluan" kata dara

" lo aja" kata tasya

" lo aja "

" lo "

" lo"

" lo aja dulu sya"

" lo aja dar "

" lo "

" lo "

BRAK!!!

Pukulan pintu dari luar cukup nyaring membuat keduanya diam, saat terbuka muncul andra dengan guling di tanganya siap menyerang dua bocah nyebelin itu

" bisa diem? Gw mau tidur" kata andra dengan nafas tersegal segal menahan emosi

" eh, heheh " dara dan tasya hanya cengengesan

........

Jngn jadi readers silence ya guys

Twins?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang