Langit yang gelap menandakan sebentar lagi akan turun hujan. Aku melangkah dengan cepat sebelum hujan turun. Tapi ditengah langkahku hujan sudah turun dan mulai deras ,aku cepat-cepat berlari ketempat yang teduh.
Aku berteduh disebuah halte yang sudah agak dekat ke rumahku tetapi kalau aku nekat menembus hujan pasti akan basah kuyup.
Aku memandang hujan yang turun deras. Sebenarnya aku ingin bermain hujan dan membiarkan tubuhku basah, tetapi aku akan pulang pasti Bunda akan khawatir kalau aku pulang dengan pakaian yang basah.
Aku sangat menyukai setiap kali turun hujan, karena kesedihanku tidak akan terlihat dan aku bebas mengeluarkan air mataku.
Setelah hujan sudah agak reda dan hanya meninggalkan rintik-rintik yang kecil,aku langsung beranjak dan mulai berjalan ke rumah.
Aku membuka pagar rumahku dan mengetuk pintu "Assalamu'alaikum Bunda, Zora pulang" aku berteriak .
Lalu Bunda membuka pintu, "Wa'alaikumsalam, Zora kamu tidak kehujanan? cepat mandi dulu"
"Iya Bun Zora ngga kehujanan kok tadi berteduh dulu makanya lama, yaudah Zora mandi dulu ya Bun" ucapku.
Setelah mandi aku tiduran dikasurku sebentar lalu perutku berbunyi, aku belum makan sejak pulang sekolah tadi. Aku pun keluar kamar dan makan malam bersama Bunda.
Ayahku sedang bekerja diluar kota ,pulang hanya satu bulan sekali. Rasanya aku sangat merindukan Ayah, bila Ayah pulang aku ingin memeluknya erat-erat.
💦💦
Malam berganti pagi dan aku bangun dari mimpiku ,lalu beranjak pergi ke kamar mandi untuk mempersiapkan diriku berangkat sekolah pagi ini.
Bunda sudah menyiapkan sarapan dan untuk bekalku. Aku selalu membawa bekal karena malas untuk berdesak-desakan di kantin yang pastinya ramai.
"Zora Bunda sudah menyiapkan bekalmu ayo sarapan dulu" ucap Bunda saat aku sudah di meja makan.
Setelah selesai sarapan aku pun pamit dan pergi berangkat sekolah. Seperti biasa aku berangkat ke sekolah berjalan karena jarak ke sekolah tidak terlalu jauh cukup berjalan 10 menit aku sampai.
Tiba-tiba ada suara sepeda motor di sampingku dan berhenti .
"Hei sendirian aja, yuk gue anter sampai sekolah" ucap pria itu.
"Ngga usah Vo dikit lagi juga nyampe" aku menolak ajakan Kevo Sevano biasa dipanggil Kevo ,teman sekelasku.
"Udahlah yuk naik kan lumayan hemat energi ya ngga? cepetan apa perlu digendong" ucap Kevo sambil tertawa.
"Maksa amat sih ,dasar keras kepala" ucapku kesal seraya menaiki motornya, teman sekelasku ini memang selalu membuatku kesal apalagi sekarang masih pagi, memang menyebalkan.
Sampai di sekolah aku menuju ke kelas bersama Kevo.
"Hei Ra, senyum kenapa" Kevo melambaikan tangan ke wajahku.
"Apaan sih" ucapku kesal dan bertambah kesal.
"Gue minta maaf deh Ra kalau
ada salah" ucap Kevo dengan nada yang menggelikan ditelingaku."Heh salah lo emang banyak" ucapku sambil tertawa.
"Nah gitu dong kan jadi tambah cantik" Kevo tersenyum.
"Heh emang gue cantik baru nyadar?" aku pun berjalan lebih cepat meninggalkan Kevo. Kevo pun tertawa dan berjalan menyusulku ke kelas.
Sampai di kelas aku langsung duduk di bangku bersama temanku, Ryanis Adhera biasa dipanggil Riris.
Tidak lama kemudian Kevo masuk kelas juga dan senyum-senyum tidak jelas kepadaku. Aku hanya membuang muka dan mendengus. Lalu bel masuk berbunyi dan pembelajaran pun dimulai.
Bel istirahat sudah berbunyi semua yang berada di kelas keluar ke kantin. Aku memandang malas mereka yang berlarian ke kantin. Aku membuka bekalku dan memakannya bersama Riris yang membawa bekal juga.
"Ra makin lama makin deket aja sama Kevo" ucap Riris mencoba menggodaku.
"Apaan ya ngga kan kita emang deket, Kevo itu cuma temen,lebih tepatnya yang paling nyebelin" ucapku kesal, memang tidak ada orangnya pun bisa membuat kesal.
"Tadi berangkat bareng ya?" tanya Riris.
"Dia tuh yang maksa tau, emang keras kepala"
"Hei ngga baik bicarain orang kalo orangnya ada disekitar lo dasar Zora Alsana" Kevo datang sehabis dari kantin.
"Tuhkan muncul lagi dia"
"Heh udah jangan ngomel terus lanjut makan aja dulu" Riris menengahi.
Akhirnya istirahat pun habis dilanjutkan pelajaran berikutnya sampai bel pulang berbunyi.
Setelah bel pulang berbunyi semua berhamburan keluar kelas sedangkan aku sedang mengemasi buku ke dalam tas. Selesai merapihkan buku aku kemudian pulang seperti biasanya. Hari kelihatan cerah tidak seperti kemarin yang hujan, membuat aku pulang lebih lama.
Saat melewati gerbang ternyata ada Kevo menungguku diatas motornya.
"Zora! yuk bareng gue" ajak Kevo.
"Ngapain lo, udahlah ngga usah gue bisa sendiri kok"
"Zora ngga baik nolak kebaikan tau"
"Ngga usah Kevo gue ngga mau ngerepotin lo"
"Yuk nanti juga lewat rumah lo"
"Iyadeh Kevo", aku akhirnya mengalah saja.
"Gitu dong dari tadi"
Kita akhirnya pulang. Sebelumnya Kevo mengantarkan aku sampai rumah.
"Makasih ya Vo"
"Iya Zora udah menjadi tugasku kok"
"Tugas apaan coba?" ucapku heran.
"Iya besok ada tugas jangan lupa, udah ya gue pulang dulu assalamu'alaikum"
Kevo pun menyalakan motornya dan pulang."Wa'alakumsalam. Dasar Kevo aneh, gue tanya apa dijawabnya apa", ucapku sambil mendengus.
Aku akhirnya masuk rumah lalu kekamar. Setelahnya aku mandi karena badanku sudah lengket.
Di dapur sudah ada Bunda yang akan mempersiapkan makan malam.
"Zora bantu ya Bun"
"Iya sini, kamu cuci dulu sayurnya"
"Siap Bun"
Setelah semuanya selesai aku makan malam bersama Bunda.
Aku kemudian ke kamar dan mengerjakan tugas untuk besok ,seperti yang dikatakan Kevo tadi memang ada tugas. Selesai mengerjakan aku merebahkan tubuhku dikasur lalu tak lama aku sudah terlelap dan masuk ke alam mimpiku.
Haiii jangan lupa vote, coment, follow😊❤
Terimakasih❤