5

80 36 17
                                    

Sesampainya di rumah aku turun dari motor Kevo.

"Makasih ya Vo, ayo masuk dulu" ajakku.

"Iya sama-sama, emang boleh nih?" tanya Kevo sambil cengegesan.

"Ih dibolehin malah kaya gitu" ucapku kesal.

"Hei jangan sebel gitu dong" ucap Kevo tertawa.

"Ya makanya sini masuk" ucapku.

Lalu aku mengajak Kevo masuk. Aku mengetuk pintu.

"Assalamu'alaikum" salamku.

"Wa'alaikumsalam" jawab Ayah sambil membukakan pintu.

Aku mencium tangan Ayahku dan Kevo juga tentunya.

"Siapa ini Zora?" tanya Ayah melihat Kevo disampingku.

"Ini Yah temen aku" aku mengenalkan ke Ayah.

"Saya Kevo om" ucap Kevo sopan.

"Oh jadi ini yang namanya Kevo. Ya sudah kalian masuk atau mau di sini saja?" tanya Ayah.

"Di sini saja om" ucap Kevo.

"Iya Yah abis lari kan gerah mending di sini aja" ucapku menyetujui.

"Ya sudah, Zora kamu ambil minum sana yang dingin biar seger" ucap Ayah.

"Oke Yah tunggu ya" ucapku.

Aku ke dapur dan mengambil gelas. Lalu mengambil minum di kulkas. Setelah siap aku membawa minum ke teras rumah.

"Minuman sudah jadi" ucapku tersenyum.

"Ya sudah kalian ngobrol dulu Ayah mau masuk" ucap Ayah lalu masuk ke dalam rumah.

"Lo tadi ngomong apaan aja sama Ayah?" tanyaku.

"Kepo lo" ucap Kevo tertawa.

"Lucu lo kalo ngomong kepo padahal nama lo juga Kevo" ucapku tertawa.

"Biarin" ucap Kevo kesal.

"Ya udah kalo ngga mau kasih tau ngga papa" ucapku pura-pura marah.

"Hei ngga usah kaya gitu mukanya" ucap Kevo cengengesan.

Aku mendengus kesal lalu mencubit lengan Kevo.

"Aduh Ra sakit tau" ucap Kevo sambil mengelus lengannya yang aku cubit.

"Rasain lo" ucapku tertawa mengejek.

"Biar ilang sakitnya gue minum dulu nih ya" ucap Kevo sambil mengambil minum lalu meminumnya.

"Eh iya silahkan diminum" ucapku dengan sisa-sisa tertawaku.

"Tuan rumah macam apa si lo" ucap Kevo.

"Sebagai tamu nurut aja" ucapku tertawa.

"Iya deh iya" Kevo mengalah.

"Gitu dong ngalah sama perempuan"

Setelah aku mengobrol-ngobrol dengan Kevo akhirnya Kevo pamit pulang. Aku pun masuk ke rumah dan berniat akan mandi lagi.

"Zora kamu mau makan?" tanya Bunda saat aku melewati meja makan.

"Ngga Bun, aku tadi di alun-alun juga makan bubur ayam jadi masih kenyang" ucapku.

"Oh ya sudah. Kevo masih di sini atau sudah pulang?" tanya Bunda.

"Udah pulang Bun makanya Zora masuk ini mau mandi lagi" ucapku meringis.

"Mandi yang ke dua?" ucap Bunda tertawa.

LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang