Pengorbanan, Cinta dan Balas Dendam

108 11 29
                                    


Selamat membaca
Maaf kalau masih banyak typo







Rumah Ben




Hari Minggu adalah surga bagi gue, karna itu adalah hari libur dan gue bisa bangun lama, bermalas-malasan dan pastinya nggak dengerin Omelan Ibu ku yang tersayang. Kalau buat kalian hari Minggu itu apa ?









Kring kring


Alarm Ben berbunyi menunjukkan pukul 07 : 00 pagi, Ben yang masih tidak sadarkan diri dan masih dalam dunia mimpi rasanya tidak ingin bangun untuk mematikan alarmnya.

Namun karna suaranya yang sangat kuat membuat Ben harus bangun dan mematikannya, Ben kembali tidur.

Kamar Ben yang berantakan menandakan hari itu adalah hari libur. Diatas meja belajarnya yang sering digunakannya untuk bermain game dengan laptopnya, kini banyak berserakan bungkus Snack milik Adam yang tidak dibersihkan, sungguh kamar yang kotor bagaikan kapal pecah.

Sedangkan Adam yang tidur di lantai merasakan sekujur tubuh nya kedinginan, tanpa selimut hanya beralaskan sarung yang dipinjamkan oleh Ben. Itupun bukan milik Ben namun milik kakeknya yang ketinggalan dirumah Ben dan belum dicuci selama satu tahun.

Ben terbangun kembali karna mendapatkan notifikasi di grup Satu Kompleks yang dikirim oleh Marta ada lebih dari ratusan pesan Spam isi pesan tersebut adalah :

Pengumuman penting !!
Hari ini personil digrup ini ngumpul dilapangan pukul 08 : 00, yang terlambat traktir makan dan minum hahaha.
Yang terlambat harus larinya 20 putaran.
Yang tidak baca pesan ini 10 putaran.
Salam hangat sekretaris Satu Kompleks.




Diakhiri dengan emoticon cium.
Ben terkejut batin melihat sekarang sudah pukul 07: 55, Ben langsung baranjak dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi untuk cuci muka.



"Ah Adam !"








Ben baru ingat Adam, Ben mengambil satu gayung air dan membawanya keluar.



"Brasss"



Ben menyiram air kewajah Adam yang sedang tidur dan ngiler. Otomatis Adam langsung terbangun.

"Asataga dingin"

Teriak Adam yang langsung terbangun dari tidurnya, belum sempat mengelap wajahnya Ben langsung menarik paksa Adam untuk bangun.

"Bangun bangun Hawa dilapangan" ucap Ben

"Apa Hawa ?"

Adam langsung berdiri dan berlari keluar menuju lapangan.

"Woi tunggu Adam !"

Adam dan Ben berlari menuju lapangan yang berada didekat kompleks.








"Anjir si Adam cepet banget larinya, woi Adam tunggu !" Teriak Ben dengan nafas yang tersengal-sengal.










SATU KOMPLEKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang