Halo guys, semoga kalian
Dalam keadaan baik dan sehat
Selamat membaca dan
#StayatHome♥️♥️Jam menunjukkan pukul 13:00 WIB tapi Ben masih belum muncul dikelas , tentu itu menambah kekesalan Mochi. Saking kesalnya Mochi mencoret – coret halaman belakang bukunya dengan makian untuk Ben dan tentunya dengan menggambar Wajah Ben yang mirip dengan Meong, guk guk dll hehe. Pasti kalian juga pernah kek gitu kan gengs 😁
“Kemana anak itu, awas aja kalau ketemu aku pijek pijek” Oceh Mochi sendiri sambil memandangi kursi Ben yang kosong.
Hingga pulang sekolah Ben tak kunjung kembali ke kelas , tasnya dibiarkan begitu saja seakan tidak berharga lagi.
“Udah Mochi bawa pulang aja, rumah kalian kan dekat” (Elsa)
“Lah kok gue sih ,perasaan kita satu kompleks lah” (Mochi)
“Kan nggk sopan kalau aku dan Marta ngelangkahin kamu, hehehe” Jawab Elsa sambil cekikikan
“Nggk kok, ini bawa aja”
“No no kita nggk langsung pulang, mau ke mall dulu, diluan ya Mochi”
“Bye bye”
Marta dan Elsa dengan cepat meninggalkan Mochi, untuk menghindari membawa tas Ben.
"Shit dua rubah licik itu"
Mochi dengan berat hati harus membawa tas Ben pulang dan menyimpan kemarahan dalam hatinya. Mochi merogoh tas blacknya untuk mengambil handponenya.
“Mana lagi nih hape”
Mochi emosi sendiri karna tidak dapat menemukan hpnya.
“Dapat juga nih hp”
Mochi mencari kontak Maminya dan menghubungi Maminya untuk datang menjemputnya dari sekolah.
“Ma Jemput”
“Sekarang nak?”
“Iya ma” Jawab Mochi dengan lesuh seakan minta pertolongan dari maminya
“Kok suaranya gitu nak ? ada masalah ?”
“Ada Ma, aku laparrrrrrrrrrr !!!!!”
“Ya ampun buat mami khwatir aja, ini mami mau otw”
“Oke ma, hati – hati”
“Iya sayang”
Setelah menutup teleponnya Mochi berjalan keluar kelas menuju gerbang sekolah dengan mengendong tas Ben seperti anak bayi.
“Misi mau lewat” Teriak seseorang didekat telinga Mochi dan menyenggolnya dengan sengaja
Udah tau dong orangnya siapa, yap betul banget geng JJCK.
Mochi hampir terjatuh
“Shitt”
Namun Mochi tidak membalas perbuatan mereka, karna Mochi tidak ingin menyia – nyiakan tenaganya untuk manusia yang terbakar api cemburu.
Mochi hanya memperlambat langkahnya untuk menghindari geng JJCK. Di dekat gerbang sekolah terdapat bangku yang disediakan bagi siswa/siswi yang menunggu angkot ataupun jemputan. Mochi dengan wajah datar menunggu maminya dengan sabar.
“Ehem ehem”
Mark yang lebih dulu sudah berada disana mencoba untuk mencuri perhatian Mochi agar bisa memulai pembicaraan dengan Mochi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU KOMPLEKS
FantasySebelum pindah ke Jakarta mochi mendapatkan pengakuan cinta dari Louis, tapi dia kabur tanpa memberikan jawaban pada louis.Walaupun memiliki perasaan bersalah namun mochi juga tidak bisa menerima begitu saja laki laki yang tidak terlalu dikenal nya...