duabelas

2.9K 471 22
                                    

Seungmin meringkuk disofa, bareng Kak Wooseok juga yang lagi peluk dia. Seungmin ga marah, soalnya kalo udah mau bobo dia suka kalo dipeluk dulu sampai ngantuk.

"Gimana tadi jalan-jalannya? Sama Jeongin kan?" Tanya Kak Wooseok, Seungmin anggukin kepala.

Padahal dia pergi sendiri, tapi dia selalu jadiin Jeongin sebagai alasan biar keluarganya kasi izin.

"Trus kok tadi diantarnya sama yang lain? Itu siapa, Dek?"

Ayah sama Bunda yang ga sengaja dengar malah ikutan duduk disofa, tunggu Seungmin buka mulut karna bocah september itu malah nunduk malu-malu.

"Adek ngantuk ah."

"Yaaahh bilang dulu tadi kamu pulangnya sama siapa? Ga sama Jeongin?"

Seungmin menggeleng, mainin jemarinya dan sembunyi diceruk leher Kak Wooseok. "Sama Kak Hyunjin." Bisiknya pelan.

Kak Wooseok ketawa dulu baru kasi tau ke Ayah sama Bunda.

"Pacar Adek ya?" Tanya Bunda, Ayah udah masang muka garang kalau-kalau si bungsu bilang iya.

"Bukan pacarrrr ish!" Dumel yang paling muda, "Kak Hyunjin kan ga suka sama Adek!"

"Berarti Adek suka?" Tanya Ayah, udah sensi duluan makanya langsung dipukul pahanya sama Bunda.

"Adek suka ga sama Kak Hyunjin?" Bunda pancing lagi, gemes banget karna Seungmin malah makin erat peluk Kak Wooseok.

"Udah ih nanyanya, Adek malu." Rengek Seungmin, nampakin mata bak puppynya yang berkaca-kaca.

"Loh kok nangis?" Tanya Bunda, pilih duduk disamping Seungmin dan pindahin bocah itu ke dekapannya.

"Ga papa tau kalau Adek suka sama Kak Hyunjin."

"Tapi Kak Hyunjin ngomelin Adek terus, itu artinya ga suka kan?" Tanya si manis polos, Ayah udah siap baku hantam karna ada yang berani omelin anak bungsunya.

"Omelin kayak gimana?"

Seungmin mendongak, bersandar dipundak Bunda kemudian mainin lagi jemarinya. "Contohnya tadi pas di kedai es krim. Kan Adek bilang, kalau kita sayang sama orang berarti boleh cium sama peluk. Kak Hyunjin marah, katanya ga boleh begitu. Sama keluarga aja bolehnya."

"Terus Adek bilang apa?"

"Adek tanya, berarti sama Kak Hyunjin ga boleh? Soalnya dia larang Adek begitu sama Jeongin dan Kak Jeno." Jawabnya, ngintip ke Ayah yang masih diam sambil senyum-senyum paksa.

"Trus Hyunjin itu bilang apa?" Tanya Ayah selembut mungkin.

Seungmin hela napasnya, "Katanya kalo sama Kak Hyunjin boleh, emang gitu Bun?"

"Engga!" Jawab Ayah, "Modusin Adek itu, jangan mau."

Bunda sama Kak Wooseok cuma ketawa, apalagi liat ekspresi Seungmin yang udah cemberut dan silangin kedua tangannya didada.

"Tapi kan Adek suka sama Kak Hyunjin!"

"Tuh ngaku sendiri," Ledek Kak Wooseok, "Tapi bener juga omongan Hyunjin, dek. Kamu jangan asal aja kalau peluk sama cium orang, biarpun itu temannya Adek."

"Tapi kata Bunda, kalau kita sayang sama orang berarti dia juga bakal sayang sama kita."

"Emang sayang itu gimana?"

Seungmin masang pose berpikir, "Peluk sama cium, kayak kalian kalo sama Adek."

"Ga gitu, dek. Yaampun pantes Jeongin baper sama Adek." Rutuk Kak Wooseok dengan suara pelan.

Kak Hyunjin.✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang