Ayu dan Argumentasi #part1

154 44 16
                                    

Ayu adalah gadis berusia 20th, gagal meneruskan kuliahnya demi kata yang bernama kebebasan.

Awalnya setuju, bahwa cita-citanya dapat terwujud kalau ada tittle dinama belakangnya. Itu adalah satu hal yang mendorongnya untuk menyambung pendidikannya keperguruan tinggi.

Namun suatu pagi disebuah kamar kostan, ditemani secangkir kopi dan puntung rokok di atas meja belajarnya , ya meja kecil terbuat dari kayu sisa pembangunan yang dirakit kembali menjadi meja belajar. tepatnya adalah meja kecil yang menampung pikirannya yang liar di pagi hari.

lamunannya mengantarkan kesebuah argumentasi yang membuat prinsipnya berubah seketika.

Sekarang prinsipnya terpatahkan oleh argumentasinya sendiri.

berkhayal ingin bebas dari orang-orang yang menguasainya dan mengantarkannya dalam suatu cerita yang berbeda.

Sekarang kata sukses baginya bukanlah yang bisa dilihat orang lain, melainkan suatu rasa yang dia rasakan saat ini, yaitu KETENANGAN.

Kopi dan puntung rokok sisa semalam mengantarkannya kepada sebuah devinisi kebahagiaan yang sejati.

Dimana setiap orang sibuk mencari kedamaian yang abadi ini.
sekolah hingga ke negri cina, traveling hingga ke eropa, dan bekerja banting tulang tiap pagi ke senja.

Itu semua demi satu alasan yang sama,  yaitu KETENANGAN.
begitulah yang disampaikan meja kecilnya dipagi itu.

begitulah yang disampaikan meja kecilnya dipagi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulai pagi itu Ayu tidak lagi ke kampus.

tak kemana-kemana, cuma berdiam memperpanjang lamunannya sembari menunggu wahyu selanjutnya.

Mengulang-ulang lamunan bersama kopi dan asap rokok. Sekarang bukan hanya pagi, Senjapun ia tunggu demi kedamaian hati.

Hingga tak terasa satu semester sudah dia tenggelam dalam kenyamanan khayalnya itu.

Waktu tidak berjalan lagi, tetapi serasa mengejar. hingga mulutnya tak sengaja berucap.

"Apalagi yang bisaku buat??"

pertanyaan ini mengantarkannya kepada sebuah kenyataan bahwa dirinya butuh sesuatu yang lain selain kopi diatas meja kecilnya.

Hatinya kembali tak tenang.

Ia telah lupa kalau dunia adalah tempat dimana setiap sel berlomba-lomba diatasnya, dan Ia termasuk bagian diantaranya.

*Bersambung*

*yang butuh sampul buat cover novelnya boleh japri aja !*
cp/wa : 083841524542

Ayu & FolkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang