4. Luruh

8.9K 1.1K 59
                                    

Ainur bisa di baca juga di Karyakarsa dan kbm app

Tersedia di playstore buku Aqiladyna

Pdf Ready wa ‪+62 895‑2600‑4971‬

Langit di pagi ini begitu cerah di sinari cahaya mentari yang menghangat saat Ainur membuka jendela kamar. Pandangannya menyapu sekeliling hamparan luas kebun bunga yang ia tanam sendiri sembari menyisir rambut basahnya. Sepekan sudah berlalu dengan berpulangnya Ndoro Banuwati ke pangkuan Sang Kuasa. Meski masih menyisakan duka namun kehidupan harus terus berjalan, juragan Aksa mulai beraktivitas kembali bahkan tadi malam mereka melewatkan malam yang sangat panas dan liar.

Wajah Ainur merona mengingat keperkasaan suaminya. Ainur mengusap perutnya yang rata berharap Sang Kuasa memberikan jiwa di dalam sana dan Ainur bisa hamil kembali.

Hanya doa dan usaha yang Ainur terus lakukan, Ainur percaya mukjizat Sang Kuasa pasti menghampirinya meski mentri meragukan dirinya bisa hamil kembali.

Ainur sudah rapi dengan pakaiannya, ia beranjak dari bilik kamar menuju dapur, seulas senyumnya terukir memperhatikan bulik Sumi menata makanan di dalam rantang yang akan ia bawa nanti.

"Sudah siap toh bulik makanannya?" Tanya Ainur ramah menghampiri wanita paruh baya itu yang menoleh seraya tersenyum.

"Inggih ndoro," Jawab bulik menyusun rantang beberapa tingkatan.

"Ya sudah Ainur mau berangkat dulu di temani Estu, bulik jaga rumah baik baik."

"Inggih ndoro, pulangnya jangan malam malam nanti juragan Aksa sibuk mencari ndoro."

"Ainur sudah minta izin pada kang mas Aksa untuk bertandang ke rumah besar, kang mas sepertinya juga pulang terlambat karena pekerjaan yang menumpuk. Jadi nanti kalau sore Ainur belum balik bulik Sumi ndak perlu masak, biar nanti kita sama sama masak saat Ainur sudah di rumah."

"Inggih ndoro."

Ainur meraih rantang dan membawanya ke depan teras di mana Estu sudah menunggu.

Pintu mobil di bukakan Estu untuk Ainur masuk ke dalamnya. Mengucapkan terima kasih Ainur masuk ke dalam mobil setelahnya Estu menyusul duduk di depan menyetir mobil dan menjalankannya keluar dari pekarangan rumah.

Tidak butuh waktu lama mobil sudah sampai di depan gerbang rumah besar keluarga Janitra. Ainur keluar dari dalam mobil saat Estu membukanya.

"Ndoro mau di jemput jam berapa?" Tanya Estu.

"Sorean saja Estu?" Jawab Ainur.

"Inggih ndoro." Estu memberi hormat pada Ainur yang berbalik memasuki gerbang yang sudah di bukakan penjaga.

"Ibu Laksmi ada di dalam?" Tanya Ainur.

"Ada ndoro," Sahut si penjaga mengantar Ainur ke dalam rumah.

"Ndoro mau minum dulu?"

"Ndhak perlu repot, nanti aku bisa ambil sendiri."

"Kalau begitu saya panggilkan ndoro Laksmi." Si penjaga berbalik pergi, tidak lama ibu Laksmi muncul dengan senyumnya yang lembut menghampiri Ainur dan memeluk mantunya sangat erat.

"Ibu senang kamu mengunjungi ibu," Kata Laksmi melepaskan pelukannya.

"Inggih bu, maaf Ainur hanya sendiri karena kang mas Aksa harus menyelesaikan pekerjaannya."

"Ndak apa, ibu mengerti."

Ainur menyerahkan rantang pada ibu Laksmi.

"Ini buat makan siang bu."

AinurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang