Chapter 11

2 1 0
                                    

"maafin daddy yah. Kemarin nggak sempat hubungi kamu, tiba tiba ada urusan mendesak" ucap adeera di seberang telepon.

Saat ini vila sedang berada di meja makan sendiri, didepannya sudah tersaji segala hidangan namun selera makannya menghialng entah kemana saat mengetahui daddynya sudah pergi tanpa pamit padanya.

"tau ah" ketusnya. "ih daddy nyebelin banget. kemarin itu vila takut banget"

"iyah maaf yah sayang. Nanti daddy minta tolong aunty jen buat jemput kamu"

"nggak usah dad, aku nanti pulang sama ditto ajah. Kasian aunty jen"

"jangan lupa sarapan"

"iyah. Udah dulu deh, aku masih kesel nih" vila pun mematikan sambungan telpon secara sepihak. Dan mulai mencicipi makanan yang ada di meja. Sebenarnya dia tidak nafsu makan hanya saja dia tidak enak dengan asisten rumah tangga yang sudah susah payah memasaknya.

"bi, lain kali kalo daddy nggak ada masaknya jangan banyak banyak yah" ucap vila sebelum dia beranjak meraih tasnya dan bersiap siap ke sekolah.

Tadi dia sudah menghubungi raina dan ditto untuk menjemputnya karena daddynya tidak bisa mengantarnya, namun ada yang janggal hari ini vila mengerutkan keningnya dan mengamati sekitarnya.

"oh iyah. Bodyguard daddy pada kemana?" serunya pada diri sendiri. "max!" panggilnya naun taka da jawaban, bukannya marah vila malah melompat kegirangan laki laki dengan wajah tembok itu ternyata tidak ada entah dikemanakan lagi oleh daddynya.

Suara klakson motor di depan pagar rumahnya menyadarkannya.

"woy vila.. buruan nanti kita telat nih." Teriak raina dari luar.

"lo nggak bisa apa, kalem dikit" tegur ditto.

"kalo gue kalem entar lo naksir lagi"

"amit amit dah gue naksir ama kutil kuda kayak lo" ucap ditto, mukanya seperti ingin muntah mendengar guyonan raina pagi ini.

"nggak minat juga gue sama kawannya otan"

"semerdeka lo deh ra. Mood gue lagi bagus hari ini"

"iyah tau"

Pandangannya kini beralih pada vila yang berlari lari kecil menuju mobilnya, ditto senyum sendiri melihat tingkah gadis itu.

"tumben si max nggak nongol" cibir raina yang tetap focus pada layar ponselnya.

Vila hanya mengangkat bahu acuh "mungkin dia di pecat, semua bodyguard itu lenyap tak bersisa" kata vila dengan mata berbinar lalu kemudian masuk ke dalam mobil dan duduk di samping ditto.

"hahah perlu dirayain nih, hari merdeka lo kayaknya"

Vila Nampak berpikir sejenak "gimana kalo shoping?"

"jangan deh, kebiasaan shoping kamu buruk" jawab ditto. Vila hanya mengerucutkan bibirnya dan kembali berpikir.

"kita jalan jalan ajah gimana?" tawar vila.

Raina Nampak menimbang. "ah gue lupa nanti gue ada latihan taekwondo"

"yah nggak asik nih" vila menyandarkan punggungnya dengan wajah cemberut.

Ditto mengusap kepalanya "nanti aku temenin jalan jalannya"

Vila pun menyunggingkan senyum termanisnya, pagar sekolah pun mulai terlihat saat mobil ditto telah melewati pagar dan menuju parkiran mata vila menangkap sosok elang dari jauh. Laki laki itu sedang memarkirkan motor besarnya, tanpa terasa pipi vila memanas meningat kejadian kemarin saat elang yang dingin itu memeluknya hangat.

VilaNovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang