8

17K 2.8K 162
                                    

Yang penasaran dengan ANDHARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang penasaran dengan ANDHARA.. Coming Soon edisi e_book ....

Apa yang membedakan dengan versi WATTPAD? :

1. Ada tambahan extra part untuk saat Andhara dan Atthalla bulan madu. Dan awal pernikahan mereka.

2. Kalimat yang tidak efektif, typo, dan pengulangan udah nggak ada lagi.

3. Yang pasti.. lebih seru dari versi asli...



***


Malam itu akhirnya Ben pulang. Setelah  memperkirakan jam tidur ibunya. Sayang, ternyata ibu masih menunggu sambil merajut diruang tengah.

"Kok pulang malam?" Tanya ibu dengan nada kesal.

"Ketiduran di kantor bu."

"Ketiduran atau tidur sama seseorang kamu."

Ben menatap dengan tak suka.

"Sudahlah bu," jawab laki laki itu sambil melangkah ke kamarnya.

"Ben, duduk dulu." Suara ibu meninggi.

Putra sulungnya itu segera duduk kembali.

"Jangan kamu kira ibu nggak tahu kalau kamu pernah bawa perempuan nginap disini."

Ben menutup wajah dengan kedua tangannya. Benar benar letih dengan sikap arogan ibu.

"Coba dipikir apa kelakuan kamu itu pantas? Siapa yang kamu bawa. Pasti perempuan nggak bener! Mana ada perempuan bener yang mau diajak menginap dirumah laki laki tanpa ikatan yang jelas?!" Teriak ibu

Suara ibu membangunkan Gun. Segera adiknya itu muncul di ruang tengah. Namun tatapan tajam ibu padanya, membuat putra bungsu akhirnya menghentikan langkah.

"Ayo jawab ibu, siapa yang kamu bawa!"

"Kayak nggak ada hotel aja diluar sana. Pakai bawa bawa ke rumah. Bikin rumah ini sial." Omelan ibu semakin panjang. Membuat kepala Ben sakit.

Malas memperpanjang pembicaraan, Ben putar balik menuju garasi. Meninggalkan ibu yang tidak terima ditinggalkan. Tak lama mobilnya sudah kembali keluar dari pekarangan rumah.

Bu Pratikno dan Gun sama sama terdiam. Ada yang berbeda dalam diri Ben.

***

Kelahiran bayi Gun dan Dhita disambut gembira oleh seluruh keluarga. Kecuali Ben! Pria itu memilih menjauh. Ia mengucapkan selamat, sesaat setelah Dhita keluar dari ruang operasi. Dan siangnya menyerahkan kado berupa stroller, yang sebenarnya dibeli oleh Laras.

Selama itu pula Ben memilih tenggelam dalam pekerjaan. Ia juga tidak pernah lagi pulang ke rumah yang ditinggali ibunya. Memilih menginap di rumah yang lain. Karena pak Hadi dan istrinya juga menginap disana. Meski tak lagi membenci, masih ada rasa canggung yang tersisa diantara mereka.

BENUA / Terbit Di IBUK / Fast OrderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang