Sepi yang Pemilih

31 4 0
                                    

Yang rapuh dan sedang tersungkur bukan hanya aku. Yang meraung-raung butuh pertolongan bukan hanya aku. Yang dibekap sepi bukan hanya aku.

Dari sini aku baru mengerti bahwa dalam kesendirian aku tidak sendiri.

Bahwa di belahan dunia lain juga ada orang-orang yang merasa sendiri. Ada orang-orang yang merasa bahwa dirinya amat menderita dan tidak ada yang peduli. Ada orang-orang yang merasa tidak ada sepasang telinga yang cukup memahami.

Lantas lewat kesendirian yang sama-sama kami rasakan, kami cukup mengerti untuk tidak saling mencaci. Kami cukup mengerti, bahwa jadi peduli itu berarti.

Dari sini juga aku belajar bahwa ternyata sepi pemilih. Ia tidak sembarang memilih orang untuk dibekap, ia memilih seseorang yang cukup kuat .

Dan pada akhirnya, kami tetap ada. Kami lebih kuat dari sebelumnya.

sebab kita
sama-sama mempunyai cerita
meski tidak sama
tetapi toh, intinya pernah merasakan perihnya luka.

Random.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang