Aku telah memeluk segala pedih.
Dan resah yang menjelma menjadi mimpi buruk.Meski akhirnya....tetap tersiksa.
Aku pemilik jiwa yang rentan rapuh.
Yang kadang pula ingin bersanding dengan kuatnya baja.Meski akhirnya...masih seperti selembar kertas.
Mudah hancur dan lemah.
Rupanya aku memang belum mampu menerima kenyataan yang menuntut aku untuk menjadi petarung.
Petarung yang mampu mengikhlaskan hari hari kelamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Random.
PoetryIsinya hanya sekumpulan kata-kata yang sederhana, tidak ada yang spesial. karna spesial hanya martabak spesial. silahkan hampir💜