When I found You ❄ New CEO

18.5K 1.6K 57
                                    

Update....




Update...




Update...




Ready??




Happy Reading

❄❄❄❄❄❄❄❄

"Mobil sudah siap tuan muda." Erick berpaling dari kegiatannya memasang dasinya dan menoleh saat seorang pelayan berdiri didepan pintu kamarnya.

"Apa ibuku dan Leonore sudah pergi?" Tanya Erick, pelayan itu mengangguk mengiyakan.

"Nyonya hanya mengatakan menunggu anda dikantor." Sahut pelayan itu, Erick mengangguk lalu mengambil jasnya yangbelum dipakainya dan beranjak keluar kamar.

Hari ini adalah hari penentuan, kemarin setelah berbikir semalaman dan berbicara dengan ibunya dan juga tim medis yang merawat ayahnya.

"Bagaimana peluang untuk dia sembuh?" Tanya Erick pada Dokter yang menangani ayahnya, ia harus memperjelas semua ini, ia tidak mau nanti pria tua itu bangun dan melemparkan rudal kearahnya dan dia ingin membuat juga pengaturan bagi Anna dan Vivian, hal itu tidak akan terlaksana jika pria tua itu masih bis memerintah.

"Peluang beliau untuk sembuh tidak bisa diprediksi sir, sampai saat ini tumor itu masih berada dan menghambat otak ayah anda. saat kami mempertimbangkan untuk mengoperasinya, ibu anda sebagai istri tidak mengizinkankan." Sahut dokter itu membuat Erick menoleh kearah ibunya yang tengah menyesap teh dengan sangat tenang.

"Lalu bagaimana menurut anda apakah ayahku bisa dioperasi?" Tanya Erick, Dokter itu menimbang sedikit.

"Saya hanya bisa menjanjikan lima puluh persen dia akan sembuh dan itu tidak akan sembuh secara keseluruhan. Diagnosis ini dilakukan mengingat umur ayah anda yang sudah mulai tidak produktif dan menua." Sahut dokter itu.

"Pagi tuan muda." Erick mengerjap dan menyadari dirinya tengah berdiri diluar rumah< Gerald sudah menunggu dirinya dengan membuka pintu mobil. Eick melangkah masuk dan melempar jasnya ke jok samping.

"Kau tahu rute kita pagi ini Gerald." Sahut Erick lalu mengambil ponselnya saat nada pesan berbunyi.

Leonore :

Kau dimana? Rapat sudah dimuali.

Erick :

Baru keluar gerbang rumah.

Erick menunggu balasan kakaknya tapi tidak mendapatkan apapun, ia baru saja akan memasukkan ponselnya kedalam kantong saat ponsel itu berdering. Ia melihat Leonore menunggu untuk melakukan video call bersama dirinya.

Erick langsung menerima dan menyadari Leonore tengah merekam jalannya rapat dewan direksi untuk dirinya. Ia bisa melihat Tommy, sepupu bajingannya tampak duduk dikursi ayahnya tengah mendengarkan laporan yang tengah dibacakan seorang staff.

Wajah pria itu masih tampak brengsek sama seperti dulu, sekarang makin bertambah dengan kesombongan, kenapa Erick selalu merasa Tommy lebih cocok menjadi putra ayahnya mungkin karena mereka berdua memiliki peringai yang sama, rakus, kejam, bajingan dan tidak punya perasaan.

"Sudah sampai tuan muda.' Sahut Gerald membuyarkan pikiran Erick yang langsung mengangguk dan keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam gedung megah tempat ia akan menentukan jalan hidupnya disini.

When I Found You ✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang