Setelah beberapa lama tertidur, Noran akhirnya terbangun, ia kemudian melihat sekelilingnya, nampak puluhan prajurit muda tengah berlatih dan menjadikannya sebagai pusat.
Noran bangkit, memandang 100 prajurit muda yang sedang berlatih di sekelilingnya.
Noran berjalan keluar dari tempat tersebut dan melihat bagaimana perkembangan para prajurit muda tersebut.
Perkembangan mereka cukup bagus, level mereka terus naik mendekati level 40, Noran kemudian melesat untuk melihat bagaimana mereka berburu.
Tak lama, ia menemukan sekelompok prajurit muda yang sedang berhadapan dengan seekor banteng besi yang berlevel 40, mereka bekerjasama dengan baik.
Beberapa saat kemudian, mereka akhirnya berhasil membunuh banteng itu dan hanya mengalami luka ringan.
"Ini bagus, mereka berkembang dengan baik." gumam Noran.
Noran melesat untuk melihat kelompok lainnya, semua kelompok berlatih dan meningkatkan level mereka dengan giat.
Noran merasa puas dengan semangat mereka. Setelah dua jam, kelompok lain akan datang dan berlatih sementara kelompok yang telah berlatih akan pergi berburu.
Hari menjadi siang, waktu untuk makan siang telah tiba, banyak kelompok kembali dan membawa buruan mereka untuk di masak.
Suasana begitu ramai dan menyenangkan, sesekali mereka bercanda untuk melepaskan lelah mereka.
Noran juga bergabung dengan mereka dan makan bersama, ia tidak ingin di berikan perlakuan khusus apapun.
Setelah makan siang, Noran mengumpulkan mereka semua, kini mereka telah mencapai level 40 semuanya.
"Dengarkan, kita akan kembali berpindah tempat berburu. Ingatlah, jaga rekan kalian seperti menjaga diri kalian sendiri.
Dengan bekerjasama, kalian akan menjadi lebih kuat, yang aku inginkan dari kalian adalah kekompakan." ucap Noran.
Semua prajurit muda mendengarkan dengan seksama, Noran mengangguk puas.
"Sekarang, kita semua adalah keluarga. Waktunya untuk pergi, cepat." ucap Noran.
"Ya tuan!" teriak para prajurit muda.
Mereka segera berdiri dan berkumpul dengan kelompok mereka masing-masing dan berjalan menuju lokasi berikutnya.
Di tempat lain...
Wilayah Baron Luksvile, telah berkumpul tiga orang bangsawan, satu Seorang Count dan dua orang Baron.
Di depan halaman Mansion juga telah berkumpul 2.500 pasukan dari ketiganya. Baron Luksvile duduk dan memadang dua bangsawan lainnya.
"Bagaimana persiapannya?" tanya Count Rude.
dirinya memiliki warna rambut merah dan mata merah, serta mengenakan Zirah berwarna perak yang mewah.
"Sebagian besar persiapan telah selesai, hanya menunggu perintah saja." ucap Baron Sanders.
Baron Sanders memiliki rambut pirang bergelombang serta mata kehijauan, dirinya mengenakan zirah berwarna putih dengan jubah biru.
"Semuanya telah selesai, sebentar lagi kita bisa bergerak. Hanya menunggu Duke Russel menemui kita." ucap Baron Luksvile.
Selain ketiganya, masih ada dua baron lainnya yang menjadi sekutu Duke Russel. Inilah yang membuat semua bangsawan lain tidak ingin berurusan dengannya.
Ketiganya menikmati jamuan yang telah di sediakan oleh Baron Luksvile.
Sementara itu, Duke Russel berada dalam perjalanan dengan 5.000 pasukan miliknya dan 1.000 pasukan dari dua baron lainnya.
Mereka hendak menyerang Duke Aaron dari dua arah, dengan jumlah dan kekuatan mereka yang besar, akan lebih efektif dan mematikan menggunakan strategi tersebut.
Di dalam hutan, Noran juga memburu beberapa monster berlevel tinggi, hanya ada sedikit monster disini.
Setelah semua level para prajurit muda mencapai level 40, Noran dan pasukannya berpindah lokasi berburu kembali.
Jam demi jam berlalu, kekuatan mereka perlahan meningkat seiring banyaknya monster yang mereka buru.
"Lebih baik aku gunakan waktu ini dengan membuat armor dan senjata." gumam Noran.
Noran memiliki pemikiran dan gambaran yang bagus untuk armor dan perisai ini. Segera, Noran mulai membuatnya dan melemparkan ingot baja ke dalam kubus merah.
Kini skill blacksmithing miliknya telah mencapai tingkat intermediate, Noran bisa membuat senjata, armor maupun aksesori tingkat epic dengan keberhasilan 100%.
[Mp -2000!]
"Berkurang 2000?" Noran terkejut ketika mengetahui mana yang di pakai dua kali lipat.
Setelah beberapa saat, sebuah armor berwarna hitam dengan ukiran indah di atasnya selesai di buat.
Dengan sebuah ukiran bulat terdapat di tengah dada armor, Noran membuat bagian lainnya, yaitu armor lengan dan armor kaki.
Noran juga membuat Helm yang hanya melubangi bagian mata saja, dengan sebuah besi yang membentuk runcing ke belakang.
Setelah beberapa jam dirinya telah berhasil membuat armor armor tersebut, ia membuat 50 set armor.
Masih tersisa 200 ingot besi, Noran memutuskan untuk membuat perisai dan pedang masing-masing 50 kembali.
Semuanya memiliki warna hitam, jika digabungkan akan menambah pertahanan seseorang dengan signifikan. Juga, pedang tingkat epic mampu menambah damage yang di lakukan.
[Dark Armor : Epic
Durability : 3000 / 3000
Defense : 2000Sebuah armor full plate tingkat epic yang dibuat dari ingot baja, mampu meningkatkan pertahanan dengan signifikan. ]
[Dark sword : Epic
Durability : 1300 / 1300
Damage : +1000Sebuah pedang hitam yang tajam yang dibuat dari ingot baja, memiliki ketajaman luar biasa.
Efek: +10% damage ]
[Dark shield : Epic
Durability : 1300 / 1300
Defense : +1000Sebuah perisai hitam legam yang di buat dari ingot baja, mampu meningkatkan pertahanan dengan signifikan. ]
Masih tersisa 100 ingot besi di penyimpanan miliknya, Noran memutuskan untuk membuat sebuah armor full plate untuk dirinya.
Sebuah armor hitam yang mengesankan, di bahu armor ada dua tanduk hitam mengkilap dan di siku maupun lutut terdapat ukiran indah lainnya.
[Black Armor : Super Epic
Durability : 5000 / 5000
Defense : 4000Sebuah armor full plate tingkat Super Epic yang dibuat dari ingot baja, mampu meningkatkan pertahanan dengan signifikan. ]
[ Black sword : Super Epic
Durability : 2000 / 2000
Damage : +2000Sebuah pedang hitam yang tajam yang dibuat dari ingot baja, memiliki ketajaman luar biasa.
Efek: +20% damage ]
Masing masing bagian menggunakan 10 ingot baja, membuat kualitasnya naik hingga ke Super Epic.
"Sepertinya peningkatan bahan mampu menaikkan presentase untuk ke tingkat selanjutnya." pikir Noran.
Untuk saat ini, ia memilih untuk menyimpan armor miliknya dan hanya menggunakan dua black sword tersebut dan menggantungnya di punggung.
"Apakah ada fungsi peleburan?" gumam Noran.
Jika ada fungsi untuk melebur senjata, armor ataupun benda logam lainnya menjadi logam batangan akan bagus baginya.
"Aku tidak boleh serakah." gumamnya.
Ia kemudian menyimpan seluruh armor, pedang dan perisai yang telah ia buat.
Dirinya kembali untuk melihat peningkatan pasukannya tersebut. Saat kembali, Noran terkejut, mereka telah mencapa level 60.
"Sepertinya mereka mulai ahli." gumam Noran.
Noran dan pasukannya kemudian pindah ke lokasi berburu yang lainnya dan meningkatkan level mereka lagi.
YOU ARE READING
Seven Kingdoms
Science FictionNoran seorang pemuda biasa tewas saat sedang mencoba game VR miliknya yaitu 7 KINGDOMS : the throne. dirinya tewas tersetrum karena kerusakan pada perangkat VR miliknya, namun secara ajaib ia telah hidup kembali di dunia lain, Acadia. dunia yang pen...