4. Serigala Angin

103 13 0
                                    

"Sebuah peta?" gumam Noran.

Peta itu menampilkan wilayah tepian hutan besar Nours yang berada di dekat kota Tranduil.

Dalam peta, itu menampilkan tempat tempat kemunculan serigala angin, meski tidak selalu namun itu adalah tempat yang paling sering terlihat munculnya serigala angin.

"Itu adalah peta tempat munculnya serigala angin, itu akan membantumu." ucap Heden.

Peta hutan dengan sebuah tanda di atasnya, tak lama sistem menyalin informasi dan menambahkan titik lokasi kemunculan serigala angin.

"Ini sangat membantu, namun aku akan membutuhkan beberapa waktu." ucap Noran.

Saat ini levelnya baru 13, masih membutuhkan sedikit waktu untuk meningkatkan levelnya.

Heden memahami ini dengan baik, menyuruh orang level 13 menghadapi monster level 30 seperti menghukumnya mati, itu terlalu bodoh.

"Aku akan memberimu waktu satu pekan, dan kamu bisa mencariku di sini saat selesai." ucap Heden.

Noran berjalan pergi dari toko kecil itu, keir's shop, sekilas tidak ada yang aneh dari toko ini.

"Mengapa seseorang berlevel 80 menjaga toko ini?" gumam Noran sembari meninggalkan toko.

Dari dalam toko, pria itu tersenyum dan memandang ke arah kerumunan yang berlalu lalang.

"Sepertinya ini akan menarik." gumam Heden.

Di tempat lain, Noran memutuskan untuk membeli beberapa potong pakaian dan menyimpannya di kotak penyimpanan.

Ia menghabiskan 3 koin perak untuk membeli beberapa pakaian.

Setelah membeli beberapa pakaian, Noran memutuskan untuk kembali ke penginapan dan berburu di keesokan hari saja.

[Misi tingkat D

Mengambil 5 jantung serigala angin.

Hadiah : 2000 exp, 2 koin emas.]

"Sepertinya aku harus menaikkan level lagi besok." gumam Noran.

...

Hari berlalu, setelah memakan sarapan paginya, Noran segera pergi menuju ke hutan, melewati gerbang kota.

Dengan mengikuti panduan map miliknya, hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk mencapainya.

Hutan yang rimbun dan besar, hanya sedikit cahaya matahari yang mampu menembus dan mencapai tanah hutan.

"Dimana serigala-serigala itu?" gumam Noran.

Noran memandang sekelilingnya, suasana tenang dan damai, semilir angin yang menyejukkan terasa di sini.

Noran merasakan perasaan bahaya, ini perasaan yang ia dapatkan saat berhadapan dengan anjing gila tempo lalu.

Semak semak berdesir, bergerak-gerak.

Creak..

Suara ranting terinjak terdengar jelas dari balik semak semak. Perlahan, sepasang mata terlihat mengintai dari semak-semak.

1...

3...

5...

7...

Ada selusin serigala angin yang mengelilinginya, memandang dengan tatapan tajam dan buas.

Taring tajam terlihat di sudut mulutnya, dengan cakar yang siap untuk di ayunkan.

"Gawat, ada selusin..." Noran memandang sekelilingnya, dirinya menyadari kini telah terkepung.

Menghadapi selusin monster yang memiliki 17 level lebih tinggi darinya, sangat tipis kemungkinan untuk ia selamat.

Noran menggertakkan giginya, memfokuskan dirinya sepenuhnya untuk pertarungan yang akan terjadi.

Wush..

Seekor serigala angin melompat dan menyerangnya dengan buas, Noran menghindarinya namun cakar tajam serigala angin berhasil menggores tubuhnya.

Ini terlalu cepat dan kuat, bukan sesuatu yang bisa Noran lawan meski berhadapan 1 lawan 1.

Serigala lain menyerangnya, mengayunkan cakarnya ke arah Noran, Noran menghindarinya, semakin banyak serigala yang menyerang dirinya.

Serangan mereka terkoordinasi cukup baik, sepertinya mereka telah berburu bersama untuk waktu cukup malam.

Swing..

Pedang terayun dan membunuh seekor serigala angin di hadapannya.

[Ding! Membunuh serigala angin! Exp +1500!]

Noran kemudian menyerang serigala lain yang mendekat ke arahnya, membunuh mereka satu persatu.

Peringatan terus berdering di kepalanya, memberitahukan levelnya yang perlahan naik.

[Level up!]

Tiga serigala angin terbunuh di tangannya, dengan Hp yang berkedip, pemberitahuan naik level membuat Hp miliknya terisi penuh kembali.

9 serigala angin menatapnya dengan dingin dan marah, melihat ketiga rekannya telah mati di tangan manusia ini.

Noran kemudian menebas serigala angin lainnya, membunuh mereka satu-persatu.

Peringatan lain terus berdering di kepalanya, serigala angin lainnya segera menyerang Noran bersamaan, membuatnya terluka parah.

"Sial! Hp milikku hanya tersisa sedikit." gumam Noran.

Noran mengambil potion dan meminumnya, membuat sebagian besar Hp miliknya pulih dengan segera.

Noran melanjutkan serangannya, membunuh serigala angin lainnya. Setelah berjuang dengan keras, Noran akhirnya membunuh selusin serigala angin itu.

Kini penampilannya begitu buruk, tubuhnya di penuhi oleh darah serigala dan darahnya sendiri, sementara itu pakaiannya telah terkoyak tak berbentuk.

Hp miliknya juga berkedip merah, hanya tersisa sedikit sebelum mencapai angka nol. Masih tersisa 1 potion di dalam penyimpanannya, ia kemudian meminumnya.

[Level up!]

[Level saat ini : 23]

[Nama : Noran
Ras : human
Umur : 16 tahun
Job : -

Level : 23 (500/2300)
Hp : 2300 / 2300
Mp : 1150 / 1150

Skill:
[Fireball][lv1]
[Swordman][lv1]

Item:
[Pakaian normal][3]
[Mp potion][5]
[Koin perak][6] ]

Levelnya telah meningkat 8 kali dalam sekali jalan, namun biayanya juga besar, 4 potion penyembuhan miliknya telah habis ia gunakan.

Noran kemudian membelah perut serigala angin dan mulai mengambil jantung mereka, dirinya kemudian menyimpan mayat yang tersisa kedalam penyimpanannya.

Mungkin suatu hari mayat-mayat ini akan berguna untuknya, begitulah pikiran Noran.

Noran kemudian memutuskan kembali ke kota Tranduil dan menemui Heden. Bagaimanapun, saat ini uang adalah prioritas utamanya.

Saat sampai di sekitaran gerbang kota, dirinya melihat cukup banyak orang yang berburu di sekitaran kota.

Mereka nampak memburu slime, horned rabbit, wild boar dan beberapa monster tingkat rendah lainnya.

Beberapa berburu sendiri dan beberapa lagi membentuk tim kecil dengan peran yang berbeda.

"Apakah di dunia ini ada guild petualang?" gumam Noran.

Dirinya merasa penasaran, jika guild petualang benar-benar ada, ia ingin bergabung dan berkeliling dunia ini sembari menemukan rahasia dunia yang tersimpan.

Itu mungkin akan bagus, Noran tersadar jika ia telah sampai di kota, ia segera menyingkirkan pikirannya dan bergerak menuju pasar tempat dirinya dan Heden bertemu.

"Apa dia ada di sana?" gumam Noran.

Seven KingdomsWhere stories live. Discover now