Brukk
"Yuna!! What the hell is going on?! (Apa yang terjadi?!)" Teriak Rosé dan berlari cepat menuju ke tubuh yang roboh itu.
Sedangkan orang yang sedang membelakangi Rosé dan Yuna melihat ke belakang setelah mendengar suara seseorang terjatuh.
Ia menutup mulut nya terkejut karena orang yang dia lihat itu adalah Yuna.
"Apa yang terjadi?!!" Tanyanya dengan raut wajah khawatir pada Rosé.
"Mina, tolong aku angkat dia ke kamarmu"
"Nee"
Mereka berdua membopong tubuh Yuna ke kamar milik Mina yang bernuansa biru langit yang cerah. Cocok untuk menggambarkan dirinya adalah seorang sosok yang ceria dan selalu tersenyum kepada siapapun.
Rosé membaringkan tubuh kecil itu di ranjang besar Mina. Mina segera memeriksa keadaan Yuna, karena dia adalah seorang dokter sama seperti Rosé. Bedanya hanyalah Rosé seorang dokter psikologi dan Mina sebagai dokter biasa.
Mereka berdua tidak memiliki hubungan darah tetapi ayah mereka adalah sahabat dari kecil hingga sekarang. Jadi mereka membelikan rumah untuk Rosé dan Mina agar mereka dapat tinggal bersama dan kerja di tempat yang sama untuk mengenal lebih dekat sebagai saudara.
"Apa yang terjadi?"
"Dia hanya shock ketika mengingat sesuatu"
"Tapi...." Ucapan Mina gantung dan membuat Rosé meminta untuk meneruskan nya.
"Tapi kenapa?"
"Apa kamu mengenal anak ini Rosé?"
"Tentu, dia adalah sahabat dan adik angkat ku"
"Adik angkat?"
"Ya, memangnya ada apa?"
"Aku-" ucapan Mina terpotong karena terdengar suara rintihan seseorang, siapa lagi kalau bukan Yuna.
"Engh.."
Segera Rosé dan Mina mendekati ranjang besar itu dengan wajah lega sekaligus tetap terbesit sedikit kekhawatiran.
Dan ya, kepala Yuna kembali sakit ketika melihat wajah Mina. Entah kenapa setiap memandang wajahnya dia teringat dengan sesuatu.
"Yuna gwenchana?" Tanya Rosé khawatir ketika kembali mendengar ringisan itu.
"Ne gwenchana"
"Emm perkenalkan ini Myoui Mina tapi kaiu bisa memanggilnya Mina dia unnie mu juga dan dia seumuran dengan ku" Rosé memperkenalkan Mina pada Yuna dan Yuna menerima jabatan tangan dari Mina tadi.
"Anyyeong Yuna aku Mina"
"Yuna" ucapnya dingin dan datar.
"Kenapa dia dingin sekali? Apa aku melakukan sesuatu yang salah?" Batin Mina.
"Ah mianhe aku harus ke bawah dulu, barusan Jennie unnie menelpon ku" ucap Rosé pamit dan berlalu dengan terburu buru untuk ke lantai bawah.
Tersisa lah dua orang yang saling canggung ini. Ralat. Hanya Mina saja yang canggung sedangkan Yuna hanya diam saja dengan wajah tenangnya.
"Mianhe aku tidak bermaksud dingin padamu" ucapan Yuna membuat Mina kaget karena dia mau berbicara duluan padanya.
"Gwenchana Yuna-ah ah maksud ku Yuna-ssi" Mina meralat embel embel untuk Yuna karena dia barusan ingat bahwa mereka belum dekat. Dia hanya tidak mau memberikan kesan tidak sopan pada orang yang baru dia kenal.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Anxiety [✓]
Teen Fiction❛❛Depresi yang mengajarkan ku tentang hidup. Penyakit mental yang mengajarkan ku yang mana orang baik dan yang mana hanya penghianat dan busuk❛❛ ⚠️contain harsh words⚠️