Kesalahan fatal seseorang tentu sangat sulit untuk di maafkan. Maka dari itu seseorang yang melakukan kesalahan itu akan semaksimal mungkin melakukan hal yang dapat membuat orang orang memaafkannya.
Apalagi kesalahannya membuat orang itu sampai mengidap depresi dengan kecemasan yang tidak berarti. Kesalahan yang membuat mental seseorang menjadi lemah dan ambruk merupakan sebuah kesalahan yang sangat besar.
Seperti saat ini. Haneul yang sengaja menyelamatkan sang adik karena sudah menyadari kesalahannya. Ia membenci adik kandungnya sendiri juga dialah yang membuat adiknya mengalami semua hal ini.
Semua cacian yang ia ucapkan pada Yuna merupakan hanya kekesalan tak berartinya yang sengaja dilampiaskan pada adiknya. Ia hanya tidak tau harus melakukan apa, ia tidak tau jika perkataannya membuat adiknya sesakit ini.
"Yuna..." Lirih gadis bernama Haneul.
"Maafkan aku... Aku harusnya tidak melakukan dan mengatakan hal bodoh itu padamu, aku- aku memang kakak yang sialan yang bodoh"
"Sekali lagi mohon maafkan aku... Aku tidak tau kamu mengalami hal berat ini. Aku memang bajingan, kamu boleh membenci ku Yuna-ah... Aku siap menerima semuanya dengan lapang dada karena ini murni kesalahan ku... Aku tidak akan marah lagi padamu dan juga membentak mu aku akan memperlakukanmu dengan sangat baik sebagaimana Rosé dan Mina unnie yang menjagamu dengan baik"
"Dan juga aku tidak mempermasalahkan lagi kematian orang tua kita" lanjutnya lalu tersenyum hambar.
Ia menatap batu nisan itu dengan tatapan sendunya, terlihat batu itu tertulis indah dengan nama Yuna Park disana.
Singkat cerita Yuna meninggal dunia karena mendonorkan jantungnya pada sang kakak agar tetap hidup. Ternyata diagnosa dari dokter yang mengatakan Haneul baik baik saja adalah kesalahan. Haneul mengalami kerusakan jantung akibat kecelakaan yang menghantam tubuhnya dengan sangat keras mengenai area jantungnya.
Sebelum peninggalan Yuna, ia menitipkan beberapa barang dan surat kepada Mina. Rosé dan Haneul baru mengetahui nya disaat Yuna sudah pergi meninggalkan mereka.
"Aku masih ingat apa yang tertera di kertas itu..." Ucap Haneul.
Dear, Haneul unnie.
"Unnie... Jika kamu sudah membaca surat ini tandanya aku sudah tiada lagi di dunia. Maafkan aku dulu yang sering membuatmu marah, aku tidak apa apa waktu itu sampai akhirnya aku benar benar kehilangan akal sehatku dan mencoba mencelakai mu... Aku minta maaf akan hal itu, setelah aku mencelakai mu aku malah menyesal dan menangis karena aku sadar aku melakukan hal yang tidak pantas pada dirimu. Aku mengalami anxiety karena aku selalu mencemaskan akan dirimu yang selalu menyakitiku, ketika aku melihat unnie aku benar benar takut dan aku kembali merasakan kecemasan yang tidak ada artinya ini. Dan sekali lagi maafkan aku... Aku menyuruh seseorang untuk membunuh orang tua kita dan orang orang tidak berdosa lainnya. Kembali lagi aku menyesali perbuatan ku unnie... Kamu boleh marah padaku lagi karena aku memang bodoh, aku akan menerima konsukuensi perbuatan ku di neraka... Aku menyayangimu lebih dari apapun unnie:)"
From your sister, Yuna Park.
Jelas Haneul mengingat isi surat itu, dirinya memang terkejut mengetahui fakta bahwa adiknya sendiri lah yang membunuh orang tua nya. Ia ingin marah kembali namun rasa bersalah nya sudah menguasai dirinya yang menjadikan dirinya untuk tidak bisa melakukan hal apapun selain ikhlas.
Haneul berdiri dan berlalu meninggalkan makam sang adik dengan air mata yang mengalir. Ia menangis setelah keluar dari area pemakaman itu, dia hanya malu untuk menangis didepan adiknya.
"Aku akan menjaga pemberianmu dengan baik Yuna-ah" gumamnya sambil menyentuh area jantungnya dengan lembut.
"Terimakasih telah memberikanku jantungmu, aku akan hidup dengan baik dan tidak akan menjadi orang yang kasar lagi seperti dulu"
-☘️-
Haneul sudah sampai didepan rumah besar yang dulu pernah ia tinggali bersama sang mendiang orang tua dan mendiang sang adik. Rumah ini adalah saksi bisu kebahagiaan ia dan orang tua nya dan juga saksi bisu kekejaman perkataannya pada sang adik.
Ia menutup matanya sebentar lalu membukanya lagi. Haneul bertekad untuk berubah menjadi lebih baik lagi dan memulai hidup dengan kebaikan.
Dia membuka pintunya, terlihatlah dua orang gadis yang duduk disofa terlihat sedang menunggu dirinya.
"Haneul-ah..." Panggil salah satu dari mereka.
"Nee Mina unnie aku sudah pulang" ucapnya Haneul tersenyum sambil berjalan menuju kedua gadis itu.
"Apa kamu sudah bertemu dengan Yuna hmm?" Tanya Rosé mengelus rambut halus milik Haneul.
"Sudah unnie, aku tadi membelikan bunga mawar putih kesukaannya"
"Baguslah semoga dia suka"
Lalu mereka melanjutkan aktivitas menonton tv. Mata memang fokus menatap televisi namun pikiran mereka sudah melayang kemana mana.
"Yuna... Aku akan menjaga unnie mu seperti yang kamu minta padaku. Aku akan menyayanginya sebagaimana aku dan Rosé menyanyangi mu, kuharap kamu tenang disana. Kamu bahkan merelakan jantungmu setelah apa yang dia lakukan padamu... Tetapi keputusanmu sungguh sangat mulia dan aku menghargai nya" batin Mina.
"Kamu memintaku untuk menjaga unnie mu dan Mina karena aku yang paling tua kan? Aku sudah melakukannya bahkan aku melakukannya dengan sangat ikhlas karena ini permintaan mu. Maafkan aku dulu sering memaksa dan menjahili mu sampai kamu marah bahkan menangis karena ulah ku. Maafkan aku Yuna-ah..." Batin Rosé.
"Sekali lagi maafkan aku" batin Haneul.
Dari sini kita mendapatkan pelajaran bahwa sejahat apapun orang itu dan seberapa sering dia menyakitimu pasti dia akan luluh dengan perbuatannya yang dibalas kebaikan. Maka hal buruk janganlah dibalas dengan yang buruk.
Kesalahan seseorang bahkan yang sangat fatal sekalipun tetap bisa diperbaiki dengan adanya usaha dan ketulusan. Tidak ada yang tidak mungkin dengan hal itu, semua pasti akan terjadi jika kembali lagi dengan adanya usaha.
Hargailah perasaan seseorang agar kalian tidak menyesal dilain hari dan waktu. Perasaan seseorang harus dijaga dan dihormati tidak peduli dia lebih muda atau lebih tua darimu. Yang jelas muda maupun tua sama sama memiliki perasaan.
Untuk orang yang mengalami depresi atau merasa tertekan. Tolonglah untuk tetap kuat, percaya tidak percaya penderitaan mu pasti ada maksud dibaliknya karena Tuhan tidak mungkin memberikan cobaan pada manusia diluar batasnya.
END.
-☘️-
"If this is the end let's end this happily so that it will be happiness for the last time"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Anxiety [✓]
Подростковая литература❛❛Depresi yang mengajarkan ku tentang hidup. Penyakit mental yang mengajarkan ku yang mana orang baik dan yang mana hanya penghianat dan busuk❛❛ ⚠️contain harsh words⚠️