Wattpad Original
Ada 3 bab gratis lagi

Bab Sembilan: Mengintip

33.4K 699 10
                                    

Aku bangun dengan lenganku mendekap sesuatu boneka beruang hidup yang hangat.

Aku merapat lebih dekat, menikmati kehangatan yang terpancar darinya.

Namun benda itu cukup keras, tidak lembut atau empuk. Mengingatkanku tertidur di samping Jason...

Aku menggerakkan tanganku mengelus dada yang keras, tersadar bahwa itu tubuh pria, bukan boneka beruang.

Tapi jika itu bukan Jason...

Sialan. Aku merapat pada Tobias?

Aku terpaku, mendengarkan suara bernapasnya yang teratur dan tidak keras. Tidak seperti Jason sama sekali, yang selalu mendengkur dengan lucunya tidak pernah gagal menenangkanku.

Aku melihat ke atas wajahnya yang sangat dekat dengan milikku, mengamati bagian tubuhnya.

Kulitnya sangat lembut, semua kerutan dari dahinya yang mengerut menghilang, membuatnya tampak lebih panas. Alisnya gelap dan tebal, sama seperti alisnya, yang terbaring di atas tulang pipinya yang tajam dalam tidurnya. Bibirnya selalu dalam warna buah beri, terlihat montok danlembut namun masih terlihat jantan, mungkin karena rahangnya yang sangat tajam.

Dia terlihat sangat berbeda dari Jason dari segala sisi. Di mana Jason selalu sangat menawan dan seperti malaikat dan sulit, Tobiar merupakan tipe pelepas-pakaian-dalam, jelas sekali tipe menawan pemotong kue. Ketika Jason marah, dia menjadi kasar, namun itu selalu untuk melindungi orang lain. Dia tidak pernah melakukan apa pun untuk kepentingannya sendiri, namun Tobias dingin dan kejam dan egois. Namun perbedaan besarnya: Jason sudah meninggal dan Tobias masih hidup.

Tiba-tiba merasa ingin menangis, aku melepaskan lenganku dari Tobias dan berbalik, namun tubuhku merindukan hangat tubuhnya.

Aku berbalik lagi dan mendekat padanya, namun berubah pikiran dan berbalik ke arah lain.

"Berhenti bergerak," ujar sebuah suara dan aku melompat, berbalik ke arah Tobias.

Matanya masih tertutup dan jika dia tidak berbicara aku akan menyangka dia masih tertidur.

"Maaf," gumamku.

"Jadi kamu memutuskan untuk tidur di tempat tidur akhirnya."

"Yah, ah, bak mandi tidak terlalu nyaman." Aku berbalik kembali, sulit untuk tidak memandangi wajahnya.

"Berhenti bergerak atau keluar, Talia."

"Maaf, maaf." Aku berbalik lagi padanya namun menjaga kedua tangan di sisi tubuhku meski sebagian dari diriku ingin kembali merapat padanya.

Dia tertidur lagi dan aku juga, sesuatu mengenai hal ini terasa nyaman.

Aku terbangun lagi setelah beberapa pings. Apa itu?

Aku melihat ponsel Tobias bergetar di meja. Benda itu berbunyi lagi.

Aku menghela napas untuk mematikannya, namun tidak bisa menahan untuk menatap pesan yang muncul di layar.

Ada beberapa dari Amelia yang jelas sekali dikirim ketika dia mabuk, ada beberapa pria mengirimnya pesan tentang surat atau pertemuan atau hal lainnya yang berkaitan dengan bisnis, ada satu dari Penelope menanyakan perjalanannya dan dua lainnya dengan emoji hati.

Unholy Matrimony (Ikatan Tak Suci)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang