Aku bangun terlambat keesokan harinya dengan perasaan malu dan dipermalukan. Apa yang terjadi padaku kemarin?
Aku mandi untuk waktu yang lama, membiarkan siraman hangat menyelimutiku.
Aku berpakaian untuk makan siang hari ini, membuat usaha agar tampil cantik untuk membayar diriku sendiri atas kejadian kemarin. Bukannya Tobias akan memperhatikan.
Ketika aku menerapkan sentuhan terakhir riasanku, aku sadar ponsel yang berada di samping tempat tidurku. Ponsel itu bukan milikku.
Aku berjalan dan memeriksanya. Mencoba membukanya ketika aku mendengar suara di belakangku.
"Apa yang kamu lakukan dengan ponselku?" Aku meletakkan ponsel itu terburu-buru, berbalik untuk mendapati Tobias berdiri di pintu. Bagaimana dia membuka kunci pintunya?
"Apa yang ponselmu lakukan di kamarku?"
Dia berjalan masuk dan mengambilnya dari tempat tidur. "Ayo. Kita pergi sekarang."
Aku mengikutinya dan menuruni tangga. Hampir berharap dia membukakan pintu mobil untukku, namun siapa yang aku candai, tentu saja dia tidak akan melakukannya.
Perjalanan yang singkat ke restoran dan orang tuanya sudah menunggu kami.
"Lihat, orang tuaku mengharapkan kita sebagai pasangan bahagia jadi kamu jangan bersikap dingin seperti biasanya," ujarnya padaku pelan.
"Benar, aku yang bersikap dingin," gumamku, memutar bola mata.
"Kamu baru saja membuktikan perkataanku."
Kami duduk setelah melakukan salam sepantasnya, bertukar obrolan ringan sebelum ibunya, Madeline, berbicara langsung tentang urusan kami.
"Jadi, aku tahu kalian berdua baru saja mengenal satu sama lain namun aku yakin kalian sangat cocok," mulainya. Benar. "Dan aku tahu kalian tidak sempat berbulan madu karena Toby sedang pergi sebelumnya, jadi aku memesankan perjalanan untuk kalian!"
Aku hampir tersedak pastaku.
Aku merasakan Tobias bergerak di sampingku. "Mom, bulan madu sungguh tidak perlu. Talia aku bahkan tidak menginginkannya."
"Oh, ayolah! Semua orang butuh bulan madu. Itu akan bagus sekali, percaya padaku."
Kami pergi setelah Madeline memberi tahu detail mengenai "bulan madu" kami, yang dijadwalkan akhir minggu ini di sebuah pulau di Bahama. Dua hari dari sekarang. Luar biasa.
Di perjalanan keluar, aku terkejut melihat beberapa paparazi menunggu di luar restoran. Demi neraka, mengapa mereka peduli tentang aku dan Tobias?
Yah, dia pernah berada dalam majalah sesekali. Selalu difoto dengan model menawan atau aktris atau siapa pun. Aku kira perhatian yang datang bersamaan dengan menjadi CEO bilioner muda yang menawan.
"Tuan Anderson! Sebelah sini!"
"Tuan Anderson, apakah Anda dan Julia masih bersama?"
"Nyonya Anderson, apa yang Anda pikirkan tentang semua kabar mengenai suami anda dan seorang model Julia Steinway?"
"Tuan Anderson, apa yang akan Anda katakan pada semua tuduhan selingkuh yang ditujukan pada Anda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unholy Matrimony (Ikatan Tak Suci)
RomanceTobias dan Talia benar-benar bertolak belakang, namun dilemparkan ke dalam perjodohan. Dapatkah mereka melalui kehidupan pernikahan di balik tragedi yang mengerikan? ...
Wattpad Original
Ada 8 bab gratis lagi