Rena sakit

44 17 0
                                    

Pagi ini Renata tidak masuk sekolah karna sakit.

Ketiga teman nya berniatan menjenguk Renata sehabis pulang sekolah.

Raga yang tidak melihat Renata hampir seharian pun bertanya tanya kemana cewe itu? Apa dia marah sama gue?

"Gue boleh tanya?" Suara seorang pria yang mengaggetkan Sheyla.

"Eh kenapa Ga, mau nanya apaan? Nanya nya cepetan gue mau masuk kelas" Jawab Sheyla yang sedang membawa air minum beserta cemilan.

"Rena masuk?" Tanya Raga tudepoin.

"Oh Rena, Rena ga masuk sakit dia katanya" Jawab Sheyla menjelaskan.

"Oke makasih" Ucapan Raga mengakhiri percakapannya dengan Sheyla.

Raga mencari cara  keluar sekolah untuk bolos supaya bisa menjenguk Renata terlebih dahulu dibanding teman teman nya.

Raga meminta izin pulang duluan dengan alasan tak enak badan, Raga melajukan motornya kluar dari sekolah dan menuju rumah Renata, Jujur Raga sangat khawatir terhadap Renata.

Raga pun sampai dirumah Renata, seperti waktu itu rumah renata sepi tanpa ada orang disana, Raga memencet bel, dan seorang wanita paruh bayah membukakan pintunya.

"Eh iya den, aden siapa ya?dan cari siapa ?" Tanya perempuan itu, sepertinya perempuan itu adalah pembantu Renata.

"Saya Raga bi temen sekolah Renata,Rena nya ada bi?" Tanya Raga kembali.

"Ada ko den, neng Renata nya lagi tidur, aden mau masuk?" Tanya bi Nunung selaku pembantu Renata.

"Gapapa bi?" Tanya Raga ragu.

"Iya gapapa den, nanti bibi bikinin minum dulu ya, aden langsung naik ke atas aja ya" Pinta bibi yang langsung diberi anggukan dari Raga.

Raga naik ke atas lantai 2 rumah Renata dan membuka pintu kamar Renata. Terlihat seorang perempuan yang tengah tertidur lelap memeluk sebuah foto beserta jaket Raga.

Raga menghampiri Renata yang sedang tertidur, Raga memandang wajah Renata yang begitu tenang dan polos, Raga tak bisa mempungkiri bahwa Renata sangat lah manis, apalagi saat ini ia tengah tertidur lelap.

Raga menyelimuti Renata, mengelus kepala Renata dengan sangat lembut. Entah apa yang membuat Raga memperlakukan Renata seperti ini tapi ia sangat khawatir terhadap Renata.

"Tok tok" Bi Nunung membuka pintu dan masuk kedalam, "Maaf den ini minum nya" Ucap Bi Nunung dengan meletakkan minuman nya di meja.

"Permisi den" Pamit Bi Nunung.

"Tunggu bi" Cegah Raga.

"Kenapa den?" Tanya bibi penasaran.

"Renata sakit apa?" Tanya Raga menatap wajah perempuan paruh bayah tersebut.

"Kemaren pas pulang ujan ujanan trus demam, tapi dia bilang dia kangen mamahnya" Ucap Bi Nunung "Yaudah den bibi duluan ya mau beres beres yang lain" Sambung bibi menutup percakapanya.

"Iya bi makasih" Jawab Raga cepat.

Tak lama Renata membuka matanya, dan cukup terkejut apakah dia bermimpi bahwa Raga datang kerumahnya?

"Raga? Masa Raga mampir ke mimpi Rena si" Gumam Rena yang sudah membuka matanya sepenuhnya.

"Lo ga mimpi" Jawab Raga datar.

"Lah lahh Raga kenapa disini, Raga ga sekolah?" Tanya Rena, Rena ini sungguh bodoh mengapa dia bertanya seperti itu padahal kalau Raga ada di sampingnya berarti ia tidak sekolah.

"Sekolah cuma gue ijin pulang duluan" Jawab Raga masih datar.

"Oh, trus Raga ngapain kesini? Kangen ya sama Rena? hayooo ngaku ngaku" Goda Rena dengan cengengesan.

Dalam hati Raga berkata pura pura gada apa apa padahal lo sendiri dalam posisi jatuh ren

"Udah minum obat?" Tanya Raga datar.

"Udah ko, cieee Raga perhatian sama Rena, udah mulai suka ya?" Tanya Rena, Raga yang mendengarnya hanya terdiam dan menatap bingkai foto di tangan Rena.

"Hm Raga" Panggil Rena

"Apa" Jawab Raga cepat.

"Hm gajadi" Balas Renata tersenyum dan hanya diberi anggukkan dari Raga.

Raga dan Rena hanya berdiam diam tanpa membuka topik pembicaraan tiba tiba "RENAAATAAAAA" Triak seseorang

"Brisik bego"
"Tau nih anak monyet brisik"
"Bacot aje anjeng"
Suara orang orang yang Renata kenal, ia itu ada ketiga sahabatnya.

Aca membuka pintu kamar Rena dan kaget ketika Raga sudah berada di dalamnya.

"ANJIRR ANJIR GUE GA NYANGKA KALIAN BERDUA MESUM" Triak Aca yang langsung mendapat jitakan dari Sheyla.

"Kalo ngomong yang bener munaroh" Sambung Sheyla.

Nisa masuk lebih dulu tanpa menghiraukan pertengkaran teman temannya.

"Gimana keadaan lo Ren?" Tanya Nisa singkat.

"Udah mendingan, kalian ko kesini ga bilang bilang gue?" Tanya Renata yang sudah mulai malu karna ketauan berdua dengan Raga dikamarnya.

"Raga juga kesini ga bilang bilang" Sambung Sheyla disertai tawa.

"Jadi Rena sama Raga udah jadian ni?" Tanya Aca semangat.

"Apaansi ngga lah" Jawab Rena yang sudah tersipu malu.

Raga hanya melihat buku buku koleksi Rena sambil mendengarkan obrolan Rena dengan sahabat sahabtnya.

"Yaudah kita pulang dulu ya Ren, banyak tugas nih mau dikerjain" Ucap Nisa dengan ramah.

"Eh anjir ogah ah baru juga nyampe gamau gamau" Jawab Aca merengek.

"Tau nih Nisa apaansi baru juga nyampe udah pulang aja" Sambung Sheyla yang juga merengek.

"Setan setan ini gatau orang mau berduaan" Balas Nisa yang disambut tawaan dari ketiga sahabatnya.

"Eh iyaya yaudah deh Renaaa sayangquuu cepet sembuh ya biar bisa berbacot lagi" Kata Aca dengan senyuman lebarnya.

"Maaf ya Ren kita kesini ga bawa apa apa, semoga cepet sembuh yaa biar gue ga duduk sendiri" Sambung Sheyla yang sedih karna teman sebangkunya tak masuk sekolah.

"Iya gapapa, makasih ya" Jawab Rena.

Teman temanya pun melangkah pergi keluar kamar meninggalkan Raga dan Rena berdua lagi di kamar.

Suasana masih tetap hening sampai sampai Rena tertidur kembali, Raga yang melihat Rena tertidur kembali spontan mengusap kepala Rena namun tangan Rena meraih tangan Raga dan mendekap tangannya dalam pelukan Rena.

Hari sudah semakin sore, Namun Rena masih memeluk tangan Raga terpaksa Raga menarik tangan nya dengan lembut namun pergerakan Raga di rasakan oleh Rena, Rena pun terbangun dan langsung melepas pelukan tangan Raga.

"Hm maaf" Ucap Rena yang dibuat pipinya merona.

"Yaudah, gue pamit balik ya" Jawab Raga sambil mengambil tasnya.

Rena hanya mengangguk seakan akan ia tak rela bila Raga pulang, karna Rena sangat ingin Raga berada di sampingnya.

"Nanti Malem gue kesini lagi, cepet sembuh" Ucap Raga datar, dan mendapat anggukan disertai senyuman dari Renata.

"Makasih ya" Balas Renata, dan Raga pun pergi melangkahkan kakinya kluar.

"Sakit itu teguran dari tuhan, karna kita terlalu menikmati dunia nya tanpa memikirkan akhiratnya"

Hay temen temen,gimana ceritanya? Bikin penasaran kan? Makanya jangan lupa like, vote and share yaaa biar aku makin semangatt nulisnya😉

Renata ZylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang