Setelah sakit

39 13 0
                                    

Renata merasa sangat senang karna akhirnya ia masuk sekolah lagi, semasa ia sakit hanya berbaring di pulau kapuknya.

Renata tidak sengaja datang siang karna telat bangun, Rena sangat lelap masuk ke alam mimpi apalagi ada Raga yang menemaninya tidur semalam, tak lama Rena pun telah sampai di depan kelas.

"Halloooo Gud molllning epribadiiiii" Triak Renata yang berhasil membuat orang orang di dalam kelas menatapnya aneh.

"Eh eh ngeliatin gue, kenapa? Gue cakep yak? Iya tau ko gue cakep" Sambung Rena dengan cengengesan.

"Ren liat noh dibelakang lo" Triak Sheyla dari kursinya.

Saat Rena menoleh ke belakang ternyata ada Pak Mumut selaku guru MTK KILLER disekolah Nusa Bangsa.

"Eeehh si bapak coba munduran dikit pak" Pinta Rena.

"Macam mana pula kau menyuruhku mundur mundur memangnya ada apaa" Jawab Pak Mumut dengan nada khas Medan.

"Macam mana pula pak, bapak ini kelewatan" Balas Rena yang mengikuti logat khas Medan Pak Mumut.

"Kelewatan apanya" Tanya Pak Mumut yang sudah menatap Rena dengan tatapan tajam.

"Apa pula bapak tak sadar, bapak ini kelewatan Ganteng nya pak" Balas Rena yang berhasil membuat orang orang yang mendengarnya tertawa kecuali Pak Mumut.

"Kau ini ada ada saja, sekarang ikut lah aku ke ruangan ku" Balas Pak Mumut yang hanya menatap Rena tajam kemudia bergegas menuju ruanganya.

"Rennnn cemunguttt" Triak Aca dari kursinya.

"Alamak macam pula kau Rena, cari masalah saja kau" Gumam Rena pelan dan langsung menyusul Pak Mumut menuju kelasnya.

Sesampai diruang Pak Mumut ia langsung duduk dikursi yang menghadap kepada Pak Mumut.

"Aku ingin bertanya pada kau, mengapa kau telat datang kesekolah, kau tau aku sedang mendapat giliran piket hari ini" Tanya Pak Mumut tegas.

"Anuan pak tadi Rena kesiangan bangun nya, makan nya telat pak" Jawab Rena sejujurnya.

"Alasan umum, sudah ribuan kali ku dengar alasan itu di pakai oleh murid murid" Balas Pak Mumut dengan nada sedikit membentak.

Rena hanya menunduk, karna memang ia salah, namun ada seseorang yang mengetuk pintu.

"Tok tok"
"Saya boleh masuk pak?"
Tanya seseorang yang sepertinya Rena mengenal suara itu.

"Ada apa kau datang kesini Raga, apa kau ada perlu dengan saya?" Tanya pak Mumut.

Ha? Raga? Apakah ia kesini karna telat juga? Atau ia ada perlu dengan pak Mumut? Entahlah yang jelas Rena malu untuk kesekian kalinya karna Raga menyaksikan kejadian ini.

"ngga pak, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih pada Rena" Jawab Raga datar.

"Ada apa kau mengucapkan terima kasih? Apakah Si butet telah memberi mu uang?" Tanya Pak Mumut penasaran.

"Ko butet pak:(, Rena pak Rena" Protes Rena.

"Suka suka akulah macam mana pula kau mengatur ngatur aku" Balas Pak Mumut.

"Ngga pak saya berterima kasih karna Rena tadi meminjamkan motornya pada saya karna motor saya ban nya kempes, supaya saya ga telat" Sambung Raga yang berhasil membuat Rena terkejut dengan pernyataanya.

"Ohhh jadi begitu, lalu kenapa kau tadi berbohong?" Tanya Pak Mumut pada Rena.

"Hm-" Belum sempat Rena menjawab Raga langsung memotongnya "Karna dia terlalu baik pak, jadi dia juga ngakuin salah kalo dia telat" sambung Raga yang sepertinya berhasil meyakini Pak Mumut.

"Apa benar begitu Tet? Halah maksudku Rena" Tanya Pak Mumut dan mendapat anggukan dari Rena.

"Baiklah kalau begitu kalian berdua boleh masuk kelas masing masing, tapi ingat Butet maksudku Rena, jangan kau telat lagi" Pinta Pak Mumut tegas namun ada kesan lucunya.

"Iyaa pak siap, makasih bapak duh ganteng banget deh, kita permisi ya pak makasih" Jawab Rena sambil menarik tangan Raga keluar dari ruangan Pak Mumut.

Setelah sampai di koridor Rena melihat Raga dari samping dan berusaha untuk mengucapkan terima kasih sekaligus meminta alasan mengapa Raga melakukan semua ini.

"Hm G-" Belum sempat Rena bicara Raga langsung memberi tahu nya.

"Gausah makasih, gue lakuin ini karna kasian aja masa abis sakit langsung kena hukuman, udah cebol tambah cebol lagi lo" Ucap Raga dingin, tanpa menoleh ke arah Rena.

Entahlah semua kata kata Raga tadi Rena merasa Raga berbohong.

"Iyaa deh terserah lo, gue duluan ya Ga" Kata Rena yang sudah sampai di depan kelasnya dan hanya diberi anggukan dari Raga.

"Ko gue jadi gini?" Gumam Raga.

"ketahuilah, bahwa kehadiran mu adalah salah satu cara ku bernafas"


Gimana nih sama part yang ini? Masih dikit yaa wkwk jangan panjang panjang ah partnya nnti baper nya kelamaan:v

Renata ZylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang