Awal kepergian?

39 10 4
                                    

Setelah beberapa bulan Ayah Rena tinggal bersama Rena, ia pun memutuskan untuk pindah ke Bandung, karna pekerjaanya.

Malam ini Rena tengah berdiri di balkon kamarnya seperti biasa, ia memandang langit sebelum tidur

Ayah Rena masuk dan menghampiri anaknya.

"Rena, ayah mau ngomong" Ucap Pak Alan Tegas.

"Ngomong aja Yah, Rena ga lakuin kesalahan kan?" Jawab Rena yang kini menatap ayahnya.

"Ngga sayang, Minggu depan ayah di tugaskan ke Bandung, dan ayah pengen kamu ikut ayah" Balas Pak Alan yang kini menatap anaknya balik.

"Ngga, gamau, gamau, Rena gamau" Tolak Rena langsung.

"Keputusan ayah gabisa di ubah" Kata Pak Alan masih tegas.

"Ayah pokonya Rena gamau pindah, Rena mau sekolah disini aja biasanya juga ayah ke luar kota Rena disini sama Bi Nunung kan" Tolak Rena.

"Ayah gamau tinggalin kamu sendirian lagi jadi ayah pengen kita pindah ke Bandung, ayah sudah urus surat pindahan sekolah kamu" Balas Pak Alan tegas.

"Ayah, Rena gamau titik" Rengek Rena.

"Rena, jangan buat ayah marah, minggu depan kamu dan ayah akan pindah ke Bandung" Tegad Pak Alan dan melangkah kan kakinya pergi.

"Ayah egois banget si" Gumam Rena.

                              **

Keesokan harinya Rena datang kesekolah sangat Pagi, yah tentunya untuk menenangkan fikiranya atas perkataan ayahnya semalam.

Rena duduk di taman sekolah menikmati udara pagi, ia menenangkan fikiran nya.

"Kenapa si semua orang didunia ini egois banget, kenapa tuhan jahat sama Rena, kenapa semua orang jahat" Triak Rena.

"Tuhan ga jahat, dia ngasih semua itu ke lo supaya lo makin kuat" Sambung seseorang yang tiba tiba datang menghampiri Rena.

"Varo"
"Varo ko dateng pagi?" Tanya Rena heran.

"Kenapa? Anak bandel kaya gue gaboleh gitu dateng pagi?" Tanya Alvaro yang kini sudah duduk di samping Rena.

"Hm boleh boleh" Jawab Rena yang kini memalingkan wajahnya.

"Lo kalo ada masalah cerita ke orang, jangan lo pendem sendiri, gaenak ntar jadi gila sendiri" Ucap Alvaro lembut.

"Ga semua masalah bisa diceritain ke orang" Jawab Rena singkat.

"Tapi ga semua masalah bisa lo pendem sendiri" Balas Alvaro.

"Hm gue mau pindah ke Bandung" Ucap Rena singkat.

"Lah kapan? Kenapa? Ko dadakan kaya tahu bulet?" Tanya Alvaro penasaran.

"Minggu depan, ayah gue yang nyuru dia ada kerjaan di Bandung" Jawab Renata yang kini menatap Alvaro.

"Lah gue ditinggal dong Ren?" Tanya Varo memelas.

"Yah pasti lah, orang Aca, Sheyla, sama Nisa aja gue tinggal apalagi lo" Jawab Renata disertai kekehan.

"Yah, takut gue" ketus Alvaro memelas.

"Lah? Takut kenapa?" Tanya Renata heran.

"Takut gabisa nafas, kan gada lo" Jawab Alvaro yang masih memelas.

"Anjir lo gombal ini? Gombalan lo ga nyambung sumpah, gada hubunganya gue sama nafas lo" Balas Rena disertai kekehan.

"Ada lah, Nih nafas gue bakalan berhembus kalo ada lo karna lo separuh nafas gue" Ucap Alvaro dengan wajah srius.

Renata ZylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang