Mamah

36 11 0
                                    

Raga menatap sosok wanita itu dengan sangat intens, dan meningat ngingat apakah itu benar mamahnya Renata.

Wanita itu menatap Raga balik dengan tatapan bertanya tanya, setelah itu wanita tersebut beranjak menuju pelayan pelayan.

"Bener ga si kalo itu mamahnya Rena?" Tanya Raga pada dirinya sendiri.

Raga ingin memastikan apa yang ia lihat, Raga pun memutuskan untuk  mendekati wanita paruh bayah tersebut, yang terlihat sangat cantik namun berwibawa.

"Permisi tante, bisa saya bicara sebentar?" Tanya Raga sopan.

"Bisa, ada yang perlu saya bantu? Apakah pelayanan kami disini kurang baik?" Tanya Wanita itu.

"Tidak, saya mau membicarakan hal yang lain, boleh kita bicaranya sambil duduk?" Tanya Raga lagi yang masih sangat sopan.

"Boleh" jawab wanita itu, mereka berdua duduk bersama di meja yang tadi Raga pesan.

"Ada apa?" Tanya wanita itu.

"Maaf tante sebelumnya, siapa nama tante?" Tanya Raga balik.

"Denata Pratiwi, ada apa?" Tanya Wanita itu lagi.

"Apa anda mempunyai anak bernama Renata Zylan?" Pertanyaan Raga berhasil membuat jantung wanita itu berdegub kencang.

Kejadian dimasa lalu kini terulang lagi dalam fikirannya, lalu perempuan itu meneteskan air matanya.

"Saya tidak punya waktu, saya harus pergi" Ucap Bu Dena.

Belum sempat Bu Dena beranjak, Raga menghentikan Bu Dena "Bagaimana pun hubungan Rena dengan ibu, kalian tetap sepasang manusia yang saling terikat nurani"

"Renata selalu menatap bulan, dan menangis berharap bulan yang ia tatap bisa menyampaikan kepada anda bahwa Rena sangat merindukan anda" Sambung Raga.

Bu Dena meneteskan air mata lagi saat mendengar perkataan Raga.

"Kamu ga tau apa apa, jangan ikut campur dalam hal ini" Ujar Bu Dena tegas.

"Saya memang tidak tau apa apa, tapi saya tau ada seorang anak yang merindukan ibu nya" Jawab Raga lembut.

"Mereka telah membenci saya" Ujar Bu Dena yang kini menatap Raga.

                                **
"Permisi buk, pak, ada yang nyariin nyonya" Kata Bi Nunung yang menghampiri mereka.

"Siapa ya bi?" Tanya papah Rena.

"Anu pak, katanya dia ingin berbicara dengan nyonya" Jawab Bi Nunung.

"Yaudah aku temuin orang itu dulu yah, kalian lanjut makan aja" Ucap Bu Dena yang langsung beranjak dari duduknya.

Ia melihat seorang laki laki tengan berdiri tegap di depan rumahnya.

"Maaf anda siapa?" Tanya Bu Dena.

Pria itu berbalik dan menghadap Bu Dena "Abi" Gumam Bu Dena.

Pria itu langsung masuk menuju ruang makan tanpa memperdulikan Bu Dena.

"Tunggu Abi, ada apa kamu kesini?" Tanya Bu Dena sambil langsung menyusul langkah pria yang ia sebut Abi.

"Permisi Pak Alan yang terhormat, saya datang kesini untuk mengakui sesuatu" Ujar Abimanyu, teman dari Pak Alan

"Ada apa kamu kesini?" Tanya Pak Alan tegas.

"Saya ingin Pak Alan mengetahui sesuatu bahwa Istri anda dan saya sudah menjalin hubungan diam diam di belakang anda" Ujar Abimanyu.

"Abi, apa yang kamu omonin" Triak Bu Dena terekjut.

Renata ZylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang