Monokrom

418 28 2
                                    

" Gak usah banyak, sedikit yang penting manis "

- Raffi -

Happy reading 😘

.
.
.

Raffi pov...

Pagi ini aku terbangun dengan meraba - raba kasur di samping ku dan gak ada Delisha.

" Eh... Kemana dia?"

Pikiranku mulai sedikit takut, pasalnya dengan keanehan dia ini membuat ku kesal dan kadang kasihan saja melihat dia yang sebentar nangis, sebentar marah dan manja.

" Sayang, kamu dimana?"

Tak ada jawaban, aku sudah mencari ke dapur, halaman depan dan belakang bahkan sampai ke lantai atas yang dipakai untuk jemuran. Gak ada Delisha.

" Selamat pagi sayang....!." serunya dengan ceria membuat ku terkejut.

" Dari mana kamu?" tanyaku kaget

" Dalam kamar mandi." jawabnya polos

Membuatku mengambil nafas dalam, aku memang lupa mencari dia kesana.

" Kamu dengar aku teriak manggil nama kamu kan? Kenapa gak jawab sih." Ujarku menahan kesal.

" Hihihi, aku dengar. Tapi aku kan lagi proses poop mas, jadi butuh konsentrasi. " Jawabnya tanpa bersalah

Konsentrasi katanya??

Aku masih tak habis pikir dengan dia, yang sedari tadi cuma muter saja. Kemudian ke dapur dan memasak sesuatu.

" Masih pagi masak mie instan sayang?" tanya ku aneh, gak biasanya dia begini.

" Aku pengen aja yang, semalam aku liat di youtube orang makan mie ini, mienya suwon superjunior. Enak banget deh."

" Jangan tuang, cabe itu. Pedes lho masih pagi, gak baik buat perutmu "

" Ini nggak pedes sayang." ujarnya pelan.

Setelah sekitar tujuh menit. Aku melihat mie goreng pedas itu selesai, bersama potongan sayur, sosis dan telur mata sapi setengah matang. Delisha meletakkan sepiring mie yang sudah siap santap di depanku.

" Buat aku? Kamu gak makan?" tanyaku dengan heran. Dan dia cuma menggeleng saja.

" Buat mas Raffi aja. Aku pengen lihat kamu makan."

Hah?

Aku mulai memasukkan satu sendok mie, dan merasakan pedas langsung di mulut. Aku tak suka pedas, dan sensasi pedas mie instan ini sungguh membuat ku ingin minum.

" Semangat mas Raffi, ayo habiskan...!" Ujar Delisha sambil bertepuk tangan seakan bahagia melihat ku kepedasan.

Entah mengapa melihatnya membuatku jadi bersemangat menghabiskan makanan pedas ini, hanya agar bisa melihat wajah ceria istriku.

😂😂😂

Siang hari.

Aku masih terus bolak balik kamar mandi. Ini sudah ke tiga kali pasca mie pedas itu masuk ke perutku dan bereaksi cepat menguras perut. Aku memang gak tahan pedas dan bisa membuat ku sakit perut.

Sementara itu, aku melihat Delisha sedang asyik menghabiskan semangkok bakso dan saat ini sedang menikmati es teh manisnya.
Bahkan ia sedang bersiap membuka kripik singkok dan mulai mengunyah lagi, tanpa berfikir bagaimana keadaanku.

Lima belas menit kemudian, aku sudah siap dengan stelan kemeja ku dan celana jeans.

" Aku ke cafe dulu yang, mau ngasik gaji karyawan." kata ku dan mencium keningnya sekilas dan dia cuma mengangguk pelan.

" Hati - hati di jalan." ujarnya sambil mencium telapak tanganku

" Mau pesan sesuatu, kalau aku pulang. Nanti aku bawakan makanan dari cafe aja?" tanyaku

" Nasi goreng sea food sama vanila milk shake, terus roti bakar coklat keju yang jumbo."

" Kamu gak kesurupan kan Sha? Makanmu banyak banget?" tanyaku aneh

" No way. Bawain jangan lupa yah sayang." ujarnya dengan senyum sumringah.

Aku hanya mengangguk pelan. Mengambil kunci mobil di meja dan mulai meninggalkan rumah.

Sesampainya di cafe, aku mulai memanggil beberapa karyawan dan membagikan gaji mereka. Nampak mereka senang dan berterima kasih padaku. Pasalnya aku juga menaikkan gaji mereka. Karena omset De Yummy meningkat. Aku juga memberi tambahan bonus bagi mereka yang sudah bekerja lebih dari dua tahun sebagai apresiasi loyalitas karyawan.

" Semoga kalian bisa bekerja dengan lebih baik lagi, Terimakasih sudah berjuang dari awal cafe ini berdiri." ucapku dan membuat para karyawan terlihat bahagia

Setelah para karyawan meninggalkan ruanganku, aku teringat pesanan istriku. Akhirnya aku memutuskan ke dapur langsung dan meminta koki memasakkan pesanan istriku.

" Dan, aku mau kamu masak nasi goreng sea food dan buatkan roti bakar coklat keju, itu pesanan istriku. Sama kamu Dila, buatkan vanila milk shake dua yah. Semua di bungkus dan antar ke ruangan saya kalau sudah selesai." Ujar ku.

" Tumben, mbak Delisha pesan Vanila milk Shake mas, biasanya coklat." Tanya Dilla, dia ini sebenarnya keponakanku, dia memang sedang magang, karena memang dia kuliah ambil jurusan tata boga.

" Gak tau Dil, mbakmu ini seminggu ini aneh. Selain makannya banyak, dia juga suka sensitif. "

" Sudah tanya belum mas, mbak Delisha telat datang bulan? Apa dia hamil yah. Ciri - cirinya kayak kak Lisa hamil kemarin." jawaban Dilla membuat ku berfikir sejenak.

" Pulang beli testpack mas, klo perlu beli dua atau tiga dengan merk berbeda. Buat ukur akuratnya aja." pesan Dilla. Membuatku berfikir sebentar dan akhirnya setuju saja.

😍😍😍

Sesampainya di rumah aku melihat Delisha keluar dari kamar dengan jubah mandinya. Nampak dia sedang berjalan ke arahku.

" Ya ampun, Vanila milk shake seger banget, enak ini mas, susunya pas." ujarnya sambil menyeruput minuman itu.

Dia bahkan langsung ke dapur membawa bungkusan makananan yang ku bawa tanpa peduli menyapaku. Dia sudah duduk menikmati nasi goreng sea foodnya.

" Sayang, kalau aku minta kamu chek pakai test pack mau gak? Jadi aku cerita sama Dilla kalau kamu aneh beberapa hari ini. Nafsu makan kamu naik dan sapa tahu kamu hamil. Mau nyoba?" dia masih diam. Bahkan dia segera menyelesaikan makannya.

" Aku tahu, kamu udah sering nyoba tapi gagal, kali ini aja sayang. Mau yah? Kamu tahu apapun hasilnya gak bakal mengurangi rasa sayang aku sama kamu."

Setelah itu, dia hanya mengangguk saja. " iya deh, aku coba."

Delisha mengambil testpack tersebut dan membawanya ke kamar mandi. Sementara aku menunggu dengan cemas.

" Ya Allah, jika memang rezeki hamba semoga di segerakan." Doaku rapal pelan dalam hati.

Lima menit kemudian, Delisha keluar kamar mandi dan menutup hasil nya dengan telapak tangan.

" Mas , hasilnya...." Dia terdiam sejenak. Dan membuat dadaku berdegup kencang. Ku lihat ekspresi wajah Delisha berubah, nampak sedih. Ia bahkan sudah meloloskan dua butir air matanya.

" Sayang, kamu..."

" Maaf mas, maaf membuat mas kecewa, aku..."

" Kenapa sih?" tanyaku semakin heran.

" Jadi, hasilnya..."

- Bersambung -

Sengaja di buat sampai sini 😂
Karena aku akan lama bisa update lagi.
Yah tugas negara telah memanggil ku kembali.

Buat yang penasaran tunggu next part yah.
Keep santuy 😂 😍

JANJI DELISHA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang