Kromosom

476 28 0
                                    

" kadang bahagia itu cuma fatamorgana. Kelihatan nyata tapi ternyata cuma khayalan belaka."

- Naa -

Happy Reading 😍

Setelah tahu bahwa hasil dari testpack itu ternyata positif, Delisha hamil. Raffi bahkan langsung sujud syukur dan memeluk sang istri dengan senyum tak terputus.

" Hasilnya positif Mas."

Kalimat ajaib yang keluar dari bibir Delisha membuat Raffi bahkan gak pernah merasakan lebih bahagia dari ini.
Mereka berdua berpelukan lama, dengan air mata bahagia.

Saat ini mereka sedang berada di klinik dokter spesalis kandungan memeriksakan kondisi kandungan mereka.

" Selamat bapak dan Ibu, hasilnya positif hamil. Usia janin sudah enam minggu. Kondisi rahim ibu sangat lemah, saya harap bisa menjaga dengan baik. Jangan lupa minum vitamin dan susu hamil. Semoga bisa selalu dalam lindungan Allah." ujar dr. Maria penuh perhatian.

" Terimakasih dokter, semua saran dokter akan saya ingat." Jawab Delisha dan Raffi terus mengusap punggung Delisha menenangkan.

" Ini saya beri resep vitamin dan obat untuk membantu menguatkan kandungan Ibu. Silahkan di tebus di apotek ya bu."

Keduanya meninggalkan ruangan dokter. Dengan senyum masih menghiasi pasangan ini.

" Kamu harus jaga kesehatan, jangan capek sama banyak pikiran yah sayang." ujar Raffi antusias. Dan Delisha hanya bisa tersenyum saja.

" Ya Allah tolong jaga, anak kami. Aku melihat wajah bahagia suamiku. Bahkan bahagia ibu dan keluarga mertua ku. Bantu aku Ya Allah." Ujar Delisha dalam doa.

🌺🌺🌺

Delisha Pov

Sepanjang perjalanan aku melihat suami ku membicarakan anak ini. Bahkan ia sangat antusias, membahas bayi ini.

" Pokoknya kalau anak kita lahir, misal cowok bakalan ganteng mirip aku, tapi kalau dia cewek bakal mirip kamu cantik." Aku mengangguk pelan dan meneteskan air mata.

Bahkan mama mertua ku, sangat antusias di telfon.

" Mama senang banget, akhirnya bisa dapat cucu dari kamu. Kamu kan tahu, Raffi anak tunggal, cuma dari Raffi mama bisa dapat cucu. Alhamdulillah. Kamu jangan capek yah sayang, dan kamu Raffi jaga istri kamu baik - baik."

" Iya Ma, itu pasti. Aku akan jadi suami siaga 24 jam. Aku bakal jagain Delisha semampu aku." Ujar mas Raffi semangat.

Entah mengapa, ada beban yang menyelinap di relung hati. Ini seakan menjadi tanggung jawab besar. Anak ini di harapkan banyak orang, kalau aku gagal menjaga kandunganku, entah berapa banyak hati yang akan terluka. Banyak orang yang berharap hadir bayi ini, namun aku juga merasa takut lalai tak mampu mempertahankannya.

" Kamu mikirin apa sih sayang? Kok bengong aja?" tanya suamiku sesampai kami di rumah.

" Aku takut gak bisa jaga bayi kita mas."

" Hai... Jangan ngomong gitu sayang, kita akan jaga berdua kok. Kita bisa, kita akan belajar jadi ayah dan bunda yang baik. Sama - sama sayang, ini bukan cuma kamu yang tanggung jawab, aku akan siaga buat kamu." Ujar mas Raffi sambil memelukku

" Bagaimana dengan cafe?" tanya ku.

" Jangan khawatir, ada Deny bisa diandalkan buat De Yummy cafe di pusat. Sama ada Melly sepupu aku yang bisa urus De Yummy cabang. Aku yakin mereka bisa handle. Aku tinggal awasi, seminggu dua atau tiga kali. Demi kamu, aku akan antar jemput kamu ke sekolah, trauma kamu pernah jatuh dari motor." Ujar mas Raffi menatapku lembut.

JANJI DELISHA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang