Mulai dari Awal

512 26 2
                                    

" Semua orang punya cerita, namun semua punya hak untuk tak bercerita. "

- Naa Queen -

Happy Reading 😊
.
.
.

Sore ini, aku sedang ada di dermaga. Bersama mas Raffi, kami sedang menikmati langit sore bersama deburan ombak dan angin sejuk. Enaknya jika hidup di pantai, bisa menikmati nikmatnya sunset dengan langsung dan gratis. Tak perlu susah menciptakan bahagia, bila yang sederhana bikin nyaman buat apa mencari yang mewah.

Aku terdiam sendirian, mas Raffi pergi mencari minuman dingin dan gorengan sekitar tiga menit yang lalu. Aku menatap laut lepas di depanku, membentang bak cakrawala. Aku seakan terpesona dengan semburat yang mulai menjingga di langit sore, bersama awan yang mulai berubah warna, tampak matahari yang angkuh mulai meredup, karena sesaat lagi tugas nya beristirahat, namun di belahan dunia lain tentu ia masih berjaya.

" Kalau seandainya kamu bisa tahu, kalau aku sangat merindukanmu, saat ini. Disini. Tapi aku sadar, kamu layak bahagia. Aku pun begitu." Gumamku dalam hati.

Sekuat apapun aku mencoba, hatiku ini masih lemah. Aku berusaha ikhlaskan semua rasa ini untuk Arya agar menghilang namun susah. Aku butuh waktu sampai masa tenggang yang tak di tentukan.

" Aku tahu, yang aku rindukan ini salah ya Allah, bisakah kau bawa saja rindu ini menghilang saja, aku lelah." Lirihku dalam hati sambil tersenyum dan menutup mata membiarkan angin sore membelai mesrah wajahku.

" Aku beli ini yang, kamu suka jus alpukat kan." Mas Raffi menyerahka jus alpukat untuk ku. " Aku juga beli kue onde - onde masih hangat lho, suka nggak sayang?" tanya dia lagi dan aku cuma mengangguk saja.

Sore ini kamu berdua menikmati sore dengan ceria. Aku berusaha kembali jatuh cinta pada suamiku yang seminggu terakhir ini membuatku sedikit bernafas lega karena sikap dinginnya mulai mencair. Semoga selamanya.

" Aku jadi ingat kita dulu waktu pacaran suka banget ya jalan - jalan kesini. Dulu dermaganya masih kayu belum beton begini. Aku ingat kita sering banget berdua disini yah sayang." Ujar nya lagi, dan aku masih setia menikmati deburan air laut

" Iya, aku suka laut dan senja. Kamu selalu bawa aku kesini. Dulu kamu belum kerja di awal kita nikah, kamu bawa aku kesini aja aku udah senang, aku pikir setelah kerja kamu akan bawa aku ke tempat lain, tapi masih kesini juga ternyata."

" Ini kode biar aku bawa kamu liburan?"

" Nggak, aku kan masuk ngajar, nggak bisa juga kalau sekarang."

Mas Raffi menggenggam jemariku. Aku merasakan deruan nafas nya berat.

" Aku minta maaf sayang, udah kurang perhatian sama kamu maaf."

Aku hanya menatapnya sejenak dan mengangguk pelan. Rasanya lidahku keluh. Mau memaafkan tapi ikhlas ini belum aku rasa,mau berantem pun aku lelah juga.

" Lho ada pak Raffi dan istri yah."

" Bu Dila yah? Iya bu kenalkan ini istri saya, sayang kenalkan ini ibu Dilla kemarin beliau nyewa ballroom cafe kita buat acara ulang tahun ke tujuh belas putrinya."

Aku mengulurkan tangan, dan kami berkenalan

" Sendirian saja bu? " Tanyaku

" Suami saya sedang membeli minuman sebentar, saya ini orang baru di sini baru dua bulan, ikut suami saya polisi yang di tugaskan sekarang."

" Anaknya kemana bu?" tanya Mas Raffi

" Anak saya yang pertama yang ulang tahun kemarin lagi les matematika, kalau anak saya yang kedua masih SD kelas enam, sekarang juga lagi les di tempat yang sama dengan kakaknya. Pak Raffi dan istri berdua saja, anaknya mana?"

JANJI DELISHA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang