Bagian 4

12 3 0
                                    

Assalamualaikum.
Hai hai hai
Aku kembali
Jangan lupa #VOTE #KOMEN
Selamat membaca gaesss 😘💕💕💕

======================================

Melupakan dia
adalah kegagalan
yang selalu aku rasakan.
.
.
.

Masa SMA yang selalu membuat aria tidak ingin mengingat bahkan kembali ke masa itu.

Aria bertekad ia akan merubah semua yang ada di masa lalu untuk kebaikan nya dimasa depan. Ia akan melakukan apapun demi kebaikan diri nya, tentang jimi, Adrian, dan juga jia. Aria hanya ingin mengingat yang baik dari mereka.

Aria sadar, bahwa yang terburuk adalah ketika kita kehilangan diri kita sendiri bukan ketika kita kehilangan orang yang kita sayang. Diri kita lah yang mampu membahagiakan, diri kita pula lah yang mampu membuat kita jatuh berkali-kali.

Sejak saat itu aria terus berusahaa bangkit, namun seperti ujian bertubi-tubi dalam hidupnya datang silih berganti, ayah aria sakit parah sehingga harus di rawat diruang ICU.

Ketika itu aria tengah fokus ujian akhir semester 2, aria harus mengerjakan soal dengan cepat dan bisa pulang untuk jenguk ayahnya. Selama seminggu aria selalu mengerjakan soal dengan cepat.

Sungguh aria adalah wanita yang sangat kuat, bagaimana tidak, dia masih selalu dikelilingi oleh orang-orang yang tidak menyukainya, dengan melontarkan kata-kata yang tidak menyenangkan, dan belum lagi masalah nya dengan jimi semakin ruyam, jimi semakin seenak nya dengan aria, seakan-akan aria adalah wanita pelarian nya, dan jimi berhak bersikap seenak jidat nya.

Saat tahu bahwa ayah aria harus dipindah rumah sakit, entah apa yang terjadi seperti dunia seakan-akan menghukum aria.

Magrib tiba, aria bersedia menemani ayah nya, dan sambil belajar karna senin ia akan UAS, tiba-tiba ketika ayahnya meminum obat, seperti dada nya sesak dan aria disuruh keluar dari ruangan biar dokter yang menangani. Aria berusaha kuat untuk tidak menangis tapi ia tidak tahan untuk tidak menangis melihat ayah nya tengah terengah-engah nafasnya.

Melihat hal seperti itu membuat aria merasakan sakit yang teramat. Dia gak mau kehilangan sesosok laki-laki yang selalu menyanyangi nya sejak kecil, dia gak sanggup melihat semuanya.

Aria memutuskan untuk pergi ke sekolah dan untuk melaksanakan sholat magrib. Lebih tepatnya ia mengadukan keresahan hatinya kepada Allah. Aria menangis selama sholat, apa yang harus ia lakukan, ia sangat bingung sehingga air mata sudah membanjiri kedua pipinya.

Tangisan tanpa suara sunggu memilukan hati, aria benar-benar tidak kuat mengahadapi semua ini, aria butuh seseorang untuk mendengarkan tangisnya.

Hujan turun, seperti mengerti keadaan hati aria saat ini, aria benar-benar tenggelam dalam tangisan, aria gak pernah menyangka akan merasakan hal seperti ini.

Kembalinya aria ke rumah sakit yang memang dekat dengan sekolahnya, ia justru disuruh pulang dan jaga rumah. Pulanglah aria dengan paman nya, dan mamah aria memberi pesan kepada paman untuk disampaikan kepada seluruh saudara bahwa ayah aria akan di pindah rumah sakitnya.

Sesampainya aria dirumah, lagi-lagi semua nya seperti membiarkan aria tenggelam dalam kesedihan nya, bahkan Adrian pun gak tahu bahwa aria tengah merasakan pilu yang teramat.

Aria gak bisa terus-terusan menangis, aria harus menceritakan semuanya kepada Adrian agar hati nya tenang.

Dering ponsel Adrian bunyi, aria yang menelpon Adrian.

"halo dri, hiks hiks hiks lagi dimana ?"

"wahhh ehhh kok nangis, ngapa lu?"

"lu dimana hiks hiks"

WHO KNOWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang