Di Nusa Tenggara Timur sebenarnya banyak sekali jenis pekerjaan yang dimiliki oleh masyarakat di sana. Namun, saya tidak membahas semuanya. Saya hanya membahas pekerjaan yang kira-kira berhubungan dengan cerita fiksi saya nanti.
1. Dokter Hewan
Saking banyaknya warga yang memiliki hewan ternak di NTT, maka kebutuhan dokter hewan sebenarnya sangat besar. Dokter hewan ini sangat penting untuk mengatasi penyakit yang ditularkan hewan kepada manusia atau juga hewan. Di NTT, termasuk di pelosok desa sendiri masih kurang tenaga dokter hewan. Dokter hewan ini tidak hanya bekerja di daerah-daerah di NTT tapi juga di kapal khusus ternak.
Slogan Kedokteran Hewan " Manusia Mriga Satwa Sewaka" yang artinya mengabdi untuk kesejahteraan manusia melalui hewan.
Kenapa bisa begitu?
Sebenarnya profesi dokter hewan (veteriner) ini sangat penting agar tidak ada penyakit hewan yang menular ke manusia (zoonosis) juga menjaga produk hewan dari penyakit menular karena hewan tersebut sakit. Agar hewan tersebut sehat dan tidak berpenyakit maka dokter hewan memastikan kesejahteraan hewan.
Sekolah dokter hewan di Indonesia pun belum banyak. Tidak seperti kedokteran umum yang hampir sebagian besar kampus memilikinya. Tapi untuk jurusan peternakan hampir dimiliki oleh sebagian besar kampus. Jangan bingung, meski sama-sama mengurus hewan tapi tugas mereka berbeda. Biasanya mereka saling bekerja sama agar hewan ternak menjadi sehat dan aman untuk dipelihara atau pun dikonsumsi.
Jika sarjana peternakan memperoleh bibit unggul hewan dari aspek genetik dan plasma nutfah, maka dokter hewan memastikan bahwa hewan yang telah dipilih itu tidak berpenyakit. Jika sarjana peternakan fokus pada peningkatan produksi peternakan, maka dokter hewan memastikan bahwa produk peternakan itu sehat dan aman dikonsumsi. Jika sarjana peternakan hanya menangani masalah produksi, nutrisi, dan ekonomi hewan ternak, maka dokter hewan menangani kesehatan hewan. Jika sarjana peternakan hanya mengurusi hewan didomestikasi, maka dokter hewan mengurusi semua hewan baik didomestikasi ataupun belum (hewan liar) maupun hewan akuatik.
Di NTT, jurusan Dokter Hewan ada di Universitas Nusa Cendana. Kuliah di jurusan kedokteran hewan biasanya 4 tahun kuliah, 2 tahun pendidikan profesi.
Lulusan dokter hewan ini bisa bekerja di pemerintahan maupun non pemerintahan. Jika dokter umum di bawah Kementerian Kesehatan, maka dokter hewan di bawah Kementerian Pertanian. Menjadi pelayan medik veteriner bisa bekerja di instansi Badan Karantina Pertanian, Dinas Perikanan, Puskeswan, Rumah Potong Hewan, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian serta instansi dinas yang membutuhkan. Selain itu, lulusan kedokteran hewan bisa bekerja sebagai :
· Karyawan perusahaan peternakan (pakan hewan, obat hewan, produksi ternak, perusahan makanan dan minuman ternak),
· Dosen
· Peneliti di Balai Besar Veteriner, PUSVETMA, BBPT, LIPI dan instansi terkait lainnya
· Peternak
· Perlindungan Satwa di Balai Konservasi Sumber Daya Alam/BKSDA, LSM /NGO, atau pekerjaan sejenis lainnya yang berfungsi melakukan penyelamatan pada satwa untuk menangani penyakitnya dan kepunahannya dari muka bumi.
Dokter hewan ini biasa menangani companion animal dan exotic animal. Companion animal ini seperti anjing, kucing, atau hewan kecil lainnya. Sedangkan exotic animal itu selain anjing dan kucing, termasuk hewan liar. Kalau hewan dilindungi ini harus lapor dulu ke Departemen Kehutanan /BKSDA.
Dokter hewan tidak harus menyukai hewan. Yang paling penting harus berani menangani hewan seperti ular, macan, dll. Duh, serem kan!
Menjadi dokter hewan itu harus menjadi pendengar yang baik, tidak boleh egois, sok pintar, sombong. Dokter hewan harus menjaga relasi antar dokter hewan. Sedihnya, dokter hewan bisa menjadi kambing hitam saat hewannya mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Author's Suitcases
Non-Fiction"Fiksi dari hasil riset akan terasa nyata dan kuat." Maka, saya mengumpulkan hasil riset yang mendukung fiksi novel nanti ke dalam platform ini. Saya belajar menjalani riset ini dari program dari RAWS Batch 2. #AuthorNote : If you reading this stor...