"Okeei para pendengar, sekarang waktu sudah menunjukan pukul 5 sore dan itu arti nya saya harus pamit undur diri. Sampai bertemu minggu depan di waktu yang sama bersama saya Violet Carmenlia Eddison di 87,90 FM radio station. Dan ini lagu terakhir dari saya ada Calvin Harris ft Ellie Goulding dengan Outside. Have a nice weekend!"
"haaaahhh..." aku merebahkan tubuh ku ke senderan kursi, capek sekali hari ini.
Ruangan berukuran 5x5 meter, yang sebagian besar terbentuk dari kaca tembus pandang ini penuh dengan mixer pemutar lagu, kabel-kabel, headset dan beberapa laptop. Ya benar, ini adalah salah satu ruangan siaran radio swasta di Jakarta. Masih terdengar alunan lagu di dalam ruangan ini. Aku mengaktifkan auto mode, untuk memutar lagu secara automatis. Aku memejamkan mata sembari menunggu pengganti ku datang.
Aku dapat merasakan lelaki itu mulai menaiki anak tangga gedung ini. Aku meletakan headset yang menempel di kepala ku, merapihkan tas dan mengikat tali sepatu ku. Sekarang, laki-laki itu sudah berada di lantai yang sama dimana aku berada. Aku berdiri dan berjalan ke pintu ruangan dan begitu aku membuka pintu. Lelaki itu sudah tepat berada di depan ku. Lekaki tinggi kurus yang memakai kacamata kotak dan rambut keriting yang sedikit mengembang hanya terdiam menatap ku.
".... lagi-lagi aku gagal mengerjai mu Vi." terlihat ekspresi kecewa pada lelaki itu.
"Hahaha Udah sana siaran. Aku pulang dulu ya. Selamat siaran." balas ku enteng.
"Violet!"
"yaa..? kenapa Ray?"
Lelaki itu mengaruk rambutnya dan sedikit menundukan kepala "Bagaimana... tentang... ajakanku..." ucapnya ragu "untuk makan malam bersama? Kau belum menjawab nya..." ucap nya malu
Aku hanya terdiam mendengar pertanyaan nya itu. Aku dapat melihat sekarang pipi lelaki di hadapan ku ini memerah. Namun, aku hanya menatapnya dan tersenyum. Tanpa memberi jawaban, aku lansung memutar badan dan pergi meninggalkan nya.
"Carmen, kenapa kau tidak menjawab ajakan lelaki itu?" Tiba-tiba sosok wanita muda ini muncul di sampingku.
"Aku tidak tau harus jawab apa." jawabku pelan.
"Lelaki itu boleh juga. Walaupun ia tidak begitu tampan, namun ia memiliki selera humor yang baik, ia juga anak baik dan pekerja keras kau tau itu. Aku pasti tidak akan menolak jika ia mengajak ku kencan." wanita ini terus saja mengoceh tanpa henti.
Aku menghentikan langkah ku dan menoleh ke arah nya. "HEH! kau ini berisik sekali!" Omel ku "Sana kau saja yang pergi bersamanya, dan jangan ganggu aku lagi" balasku kesal.
"Kau ingin mengejek ku ya?"
"Sana pergi!! Aku mau pulang." aku berjalan menuruni tangga.
"Kenapa kamu judes banget sih hari ini? Lagi datang bulan ya?"
"AAAAA!! SUDAH KU BILANG SANA PERGI! JANGAN GANGGU AKU!" Tanpa sadar nada bicara ku keras sehingga orang disekeliling ku menatap ku dengan tatapan aneh.
"Perfect! Sekarang mereka akan menganggap ku sebagai cewek gila yang berbicara sendiri." Ucap ku dalam hati.
Aku membalas tatapan mereka dengan senyuman. Menunduk dan memijat keningku. Aku lansung berlari keluar gedung.
"Pak. Jemput di lobby ya sekarang." Aku lansung memutuskan telepon sebelum mendengar jawaban dari Pak Tito, supir ku.
Tak lama menunggu, aku kini sudah duduk di kursi penumpang. "Pak, lansung pulang ke rumah ya."
"Baik non." Balas lelaki paruh baya itu sambil tersenyum hanggat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet
Teen FictionDunia yang ku lihat sanggat berbeda dengan dunia yang kalian lihat. Apakah kalian tau bahwa di dalam dunia ini terdapat kehidupan lain? Penghuni bumi bukan hanya manusia, banyak kehidupan lain yang tidak bisa kalian lihat. Aku tidak mau menjadi sep...