Violet - 4

75 9 0
                                    

Setelah kejadian tadi Gavin dan aku lebih banyak diam, bahkan pizza yang kami pesan tidak kami makan. Gavin memutuskan akan tidur bersama Mommy dan sekarang aku berada di dalam mobil bersama Daddy. Mobil Daddy terhenti karena macet. Sudah pukul 11 malam tetapi Jakarta masih tetap macet.

"Daddy.... mengapa kita pergi selarut ini?" Pertanyaan ku memecahkan keheningan dalam mobil ini.

"Mereka memang mengadakan latihan tengah malam Violet. Latihan nya tepat diadakan pukul 12 tengah malam."

"Latihan??" tanya ku bingung

"Iya latihan.." balas Daddy sambil menatap ku. "Mulai sekarang kau harus mulai terbiasa dengan kondisi mu Violet. Dengan latihan ini kau akan mengerti apa yang sebenarnya terjadi" tangan Daddy mengelus rambutku.

Aku hanya terdiam tanpa membalas perkataan Daddy. Aku menyalakan radio dan mencari saluran 87,90 FM tempat aku biasa nya siaran.

"Ini suara Ray" senyumku mengembang.

"Dan ini adalah surat terakhir yang saya terima malam ini. Disini tidak di tulis siapa nama pengirim nya." suara Ray memenuhi mobil ku.

Aku baru ingat Ray memang punya program siaran sendiri, kalau tidak salah nama programnya Ceritakan Isi Hatimu. Di program ini semua pendengar bisa mengirimkan pesan kepada siapa saja dengan nama atau tanpa nama. Mereka dapat menulis apapun dan nanti akan di bacakan oleh Ray. Sekedar kirim salam atau memberikan kritik atau curhat, bahkan pernah ada yang menyatakan cinta lewat program ini. Tidak heran jika program ini memiliki rating tinggi mengalahkan program dari stasiun radio swasta lain nya.

"Tak sabar sampai hari itu tiba, sebentar lagi aku akan melihat mu. Kau kini pasti sudah tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik. Sudah lama sekali aku ingin melihatmu. Aku tau sewaktu kita bertemu nanti kau tidak akan mengenaliku. Aku tau bahwa kau sedang mendengarkan surat ku sekarang ini, Aku dapat merasakan nya. Aku sudah lama menunggu mu dan akhir nya sebentar lagi kita akan bertemu.

Dari: Si tanpa nama"

Suara Ray kini berganti dengan alunan lagu pop yang sedang tenar baru-baru ini.

"Yaaaampun! ABG jaman sekarang." komen Daddy.

Aku hanya tertawa menanggapi ucapan nya "Memang nya ABG jaman dulu gimana Dad?" tanya ku geli.

"Yaahh.. Gak seperti ABG jaman sekarang deh pokok nya" balas Daddy yang juga tertawa. "Sudah sampai, ayo turun!" lanjut Daddy.

Aku tercengang begitu turun dari mobil. Rumah yang sangat besar, banyak mobil dan beberapa motor yang terparkir di garasi. Rumah yang bergaya cluster ini, tiga kali lebih besar dari rumah ku. Daddy lansung memasuki rumah ini dan aku mengikuti nya dari belakang. Daddy berjalan lansung menuju halaman belakang rumah ini. Dan aku hanya bisa tercengang.... kagum... akan rumah ini.....

Angin bertiup cukup kencang malam ini, membuat tubuh ku sedikit kedinginan. Aku terus berjalan mengikuti Daddy hingga sampai di sebuah gazebo yang besar.

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang