Violet - 2

95 9 0
                                    

Aku terbangun karena perut ku terasa perih, aku tau bahwa aku lapar namun kantuk ini benar-benar mengikat ku. Ku paksa membuka mata dan duduk bersila di atas kasur besar yang super empuk ini.

Terik matahari mulai mengintip masuk lewat celah tirai kamar ku. Pantulan cahaya berwarna biru memenuhi kamar, pantulan yang berasal dari sinar matahari yang memancarkan warna korden kamarku yang berwarna biru.

Aku hanya duduk terdiam mengamati isi kamar, aku mulai mengingat kejadian tadi malam. Itu kenyataan atau hanya mimpi buruk? Aneh sekali, kejadian itu terlihat sangat jelas, kenapa belakangan ini aku merasa ada yang aneh dalam diri ku. Aku menghela nafas.

Jam berapa sekarang, sudah berapa lama aku tidur? Aku ingat kemarin selesai siaran aku tiba di rumah sekitar pukul 7 malam, dan setibanya di rumah aku lansung pergi ke kamar, mandi dan lansung tidur tanpa menyantap makan malam. Pantas saja perut ku terasa lapar.

Aku mulai turun dari kasur menuju meja kecil di sudut kamar. Ku ambil segelas air dan meminum nya, lalu mengambil remote control dan ku tekan nomer seri. Seketika itu juga tirai biru kamar ku terbuka dan cahaya matahari yang sangat menyilaukan lansung masuk memenuhi kamar.

Tok.. Tok.. Tok..

"Violet? kau sudah bangun?" terdengar suara berat dari ambang pintu.

"Yaaaa...." jawab ku malas.

Pintu kamar mulai terbuka dan terlihat sosok pria tampan bertubuh tegak dan berotot dari ambang pintu. "Daddy boleh masuk?"

"hmm.."

"Kenapa kau kemarin tidak ikut makan malam sayang?" tanya Daddy yang sudah rapi memakai kemeja biru dan dasi panjang bewarna putih.

"Kemarin aku capek banget Dad. Di sekolah banyak tugas, lalu ada eskul renang dan pulang nya aku harus siaran." Aku lansung menjatuhkan tubuh ku keatas kasur.
"Daddy mau kemana? Tumben hari Sabtu gini Daddy pergi ke kantor?" lanjut ku.

"Daddy tidak ke kantor. Daddy mau pergi bersama Mom bertemu dengan sahabat lama." ucapnya sambil duduk di kasur besarku.

"ooohh.." jawabku enteng sambil asik melihat notif yang masuk pada layar Iphoneku. "Daddy terlihat tampan memakai baju itu"

"Daddy yang tampan atau karena warna biru ini kesukaan mu?" goda Daddy

"Karena warna biru nya yang bagus Dad. Heehehe"

"Dasar kau ini! Vio.. Senin nanti Daddy dan Gavin mau ke Singapore dan kau tolong temani Mom ke Bandung. Ijinlah ke sekolah mu untuk 1 minggu"

Aku membelalakan mata "Dad apa kau pergi dengan Singapore Airlines?"

"Yaa..."

"Apa kau pergi pada penerbangan pertama?"

"Darimana... kau.. tau itu Violet?" ucap nya ragu.

Jantung ku berdebar kencang, aku mulai ketakutan. Apa itu akan menjadi kenyataan?

"Dad...." ucapku serius
"Bisa kah kau dan Gavin tidak pergi?"

Daddy lansung menatap ku "Kenapa sayang?" ia mengerutkan kening dan terlihat bingung.

Aku meletakan Iphone dan menghela nafas "Semalam aku bermimpi.... entahlah mimpi atau apa... kejadian nya terlihat sangat jelas..."

Aku mulai teringat akan kejadian itu, seakan aku benar-benar mengalaminya. Sangat jelas dan nyata "Daddy dan Gavin akan pergi menggunakan pesawat Singapore Airlines penerbangan pertama pukul 05.55 pagi. Sedangkan aku dan Mommy akan pergi ke Bandung bertemu dengan..." aku mengerutkan dahi.

"Entahlah dengan siapa... keluarga yang belum pernah ku temui sebelum nya. Bersamaan dengan itu cuaca penerbangan Daddy sangatlah buruk." Aku diam sejenak, mengingat kelanjutan kejadian yang mengerikan itu.

"Hujan badai dan angin kencang. Dengan hitungan detik.. petir menyambar salah satu badan pesawat. Membuat radar komunikasi pesawat terputus.."

"Kepala pilot memutuskan untuk mendarat di perairan..." Aku memejamkan mata dan berusaha menyelesaikan cerita ku.

"Namun sebelum mendarat, petir lagi-lagi menyambar. Kali ini tepat mengenai sayap kiri pesawat. Seketika itu pesawat kehilangan keseimbangan dan berputar kekanan. Membuat semua penumpang histeris..."

"Pesawat lansung jatuh kencang ke perairan. Semua orang berusaha membuka pintu pesawat untuk keluar namun....." aku berhenti bercerita dan memandang wajah Daddy. Wajah yang tadi berseri sekarang terlihat pucat.

"Dad....." panggil ku. "Kenapa Dad?" ucapku cemas.

Daddy tersadar dari lamunan nya dan menatap ku.
"Kau.... sekarang umur berapa?"

"Hah?!"

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang