Cap 9 - Terkekang

25.3K 657 4
                                    

Pov Angel

Pagi ini seperti pagi biasanya aku terbangun, dengan tangan yang erat memelukku. Bila mungkin kemarin-kemarin aku malu, sekarang aku sudah mulai terbiasa dengan keadaan ini. Dimana Daniel tertidur disampingku dengan keadaan telanjang. Dan harus kalin ketahui Mommy dan Dad sanggat percaya dengan Daniel, jadi percayalah percuma saja aku menggadu dengan mereka.

Ku pandangi wajah nya yang sedang tertidur tenang seperti manusia tak berdosa. Berbeda sekali apabila dia sedang sadar semua tingkah arrogant dan posesif serta monsternya entah pergi kemana. Tak kusangka dia adalah orang yang sudah menggambil hartaku paling berharga. Padahal dari dulu setiap aku berpacaran aku tak mau memberikan mereka lebih sampai terkadang kami putus karna aku tak bisa memberi hal yang diinginkan mantan-mantanku.

Kulirik jam pukul 06.36 langsung saja aku turun dari kasur dengan tenang agar Daniel tak bangun, sesudah mandi aku bergegas ke dapur menyiapkan sandwich masakan yang praktis tentunya, dengn isi telur dan daging serta sayur dan aku menuju ke kamar kami, maksudku kamar Daniel dan dia sudah di dalam kamar mandi.

Teleponku bergerar kemudian aku mulai berbicara
"Hallo.. Ken ada apa?"

"Bukan kah materi itu kemarin sudah habis dibahas oleh pembimbing?"

"Baiklah, aku harus ekstra sabar seperti nya"

"Ya.. aku harus meminta ijin dulu Ken, iya nanti akan ku kabarin denganmu pukul berapa yang pastinya"

"Bye"

Aku terkaget tangan Daniel sudah ada diperutku sambil menggelus perutku serta berkata
"Siapa? Dan ada perlu apa?"

Aku langsung menghadapnya dan berkata
"Itu dari Kennedi, dia bilang dosen pembimbing ada menambah materi bisakah nanti sepulang dari Rs aku mampir membahas dengan satu kelompok perihal penambahan materi nya?" tanyaku penuh selidik, karena bisa-bisa Daniel pasti melarang.

"Apakah itu hanya tak tik saja agar kau dan dia bertemu?" jawabnya lagi.

"Apakah aku seperti mempunyai niat seperti itu? Jawabku asal yang terkadang jenggah dengan sifat posesif nya ini.

"Aku antar saja nanti, dan akan bertemu dimana?" tabyanya seperti berminat sekali.

"Di cafe Olicar, di persimpangan kampus" kataku pelan kemudian mengajak nya ke dapur untuk memakan sarpan sudah kusediakan.

Karena semenjak aku dan Daniel tinggal satu apartemen dia memintaku menggurusinya dalam hal makanan, karena Daniel adalah tipikal orang yang susah percaya dengan makanan diluar. Tapi urusan bersih-bersih dan lainnya dia menyediakan orang untuk menggurusinya, sudah seperti suami/istri bukan? Hahaha hatiku tertawa membayangkan betapa mengharapkan hal yang tak mungkin.

Dan perlu kalian ketahui pernah suatu hari karena aku telat bangun kemudian lupa membuat sarapan sepanjanh hari Daniel hany minum kopi kemudian dia memesan makan sore dimana dia tak sempat makan siang di Restauran langganannya.
Fix gila!!!!

"Ayo kita berangkat" kata Daniel sambil menunggu ku menggambil tasku.

"Nanti kalau ada yang melihat bagaimana?" Kataku dengan nya, karena aku takut berita kami akan membuat satu Rs bahkan London riweh, apabila melihat kami.

"Kau memang harus kuperkenalkan dengan semua orang sebagai milikku, agar tak ada yang berani mendekatimu" katanya tegas dan membawa tanganku menuju mobil mewah nya. Aku hanya diam sambil memandang jalanan karena percuma saja apabila melawannya. Dia memiliki segala cara untuk membuatku diam dan menggikuti maunya. Sesampai di Rs orang-orang menatap kami penuh minta. Mungkin mereka ingin mengetahui hubunganku dengan Daniel Alexander ini.
Aku hanya tersenyum kaki sambil berjalan.

My Posessive Docter (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang