Cap 21 - Terjebak Denganmu

14.3K 416 5
                                    

Pov Angel

Aku mencoba mendekati Daniel, dia sekarang sedang duduk di ruangan kerja nya dengan begitu serius. Dia sempat memandangku tapi begitu melihatku dia seperti membuang minatnya untuk menegur sapa ku. Mungkin dia masih marah karena kejadian tadi. Tapi sejujurnya akupun tak menggenal lelaki tadi, yang sepertinya juga seorang dokter.

Dan saat ini aku sedang menuju ke arahnya, dan aku benci dia diam seperti ini. Lebih baik dia berteriak-teriak sambil marah di depanku, ketimbang dia seperti ini.
"Kau belum menggantuk?" ku coba menyapa nya.

"Belum" lihat dia begitu pelit berbicara.

"Aku sudah menggantuk"

"Yasudah tidurlah tadi kan kau juga sudah tidur kenapa bangun?" jawabnya lebih panjang berbicara tapi hanya terfokus dengan pekerjaannya.

"Aku tak bisa tidur kalau tak ada teman" cicitku pelan.

"Bukan nya sudah biasa tidur di apartemenmu dulu sendirian?" terangnya kembali.

"Tap...i aku tadi minpi buruk Daniel jadi aku takut" bohongku.

Dia kembali diam seperti tak mendengarkanku dan fokus nya masih di kertas-kertasnya itu. Aku seperti memaksa sekali, yasudah aku berbalik ke arah pintu dan menuju ke kamar kami lagi. Belum sempat aku sampai di bibir pintu aku terhenti karena mendengar suaranya nya, dia berkata yang membuatku berpikir senang dia akan menemaniku.
"Mommy bilang besok kita fitting"

"Iya" jawabku asal karena kesal sambil menutup pintu dengan membatingnya lumayan keras.

Aku menuju ke kamar kami, dan mulai merebahkan badan ku ke tempat tidur sambil memaksakan mataku terpenjam sambil melafalkan menghitung domba di hati dari 1-100 dan sebelum angka seratus mataku sudah terpenjam. Sayup-sayup kurasakan seperti ada yang mencium bibir dan keningku dan memelukku sambil berkata maaf, ya mungkin itu mimpi. Mana mungkin Daniel datang tadi dia seperti masih kesal denganku.

Begitu pagi hari tiba aku terbangun ingin mempersiapkan makanan untuk Daniel tapi begitu ku melihat kesamping sudah tak ada orang dan kurasakan sudah dingin di sisi kanan ku. Berarti benar tadi malam aku bermimpi. Apa Daniel sampai tak mau tidur denganku? Entahlah

Aku bergegas menuju ke toilet untuk membersihkan diri. Kemudian aku melihat bodyguard di depan pintu dan menanyakan dimana Daniel, Dan mereka bilang Daniel pagi-pagi sekali pergi ke Rs karena ada operasi besar. Yang memang dia yang menanggani langsung. Makluah otak Daniel itu diatas rata-rata entah bagaimana sempurnanya Tuhan menciptakannya. Sudah ganteng, pintar, kaya aduh semualah pokoknya.

Dan aku masuk lagi ke dalam apartemen lebih tepatnya menuju ke dapur, setelahnya aku mulai sibuk membuat masakan sarapan untukku, karena aku malas menyuruh pembantu yang menggerjakan, toh untuk makan saja untuk apa merepotkan orang lain. Tapi aneh nya setelah aku selesai sarapan, aku mengguap kembali sepertinya aku menggantuk dan kepalaku sedikit pusing. Biasanya aku jarang sekali menggantuk bila pagi-pagi begini.

Tapi karena aku terus saja menahan kantuk aku memutuskan untuk keruangan tamu menggecek acara tv, dan aku merasa mataku amat sanggat berat akhirnya tanpa sadar aku terpenjam di ruangan tv. Dan aku tak ingat lagi apa-apa.

Aku meringgis saat kepalaku sepertinya memang sudah sedikit lebih baik dibandingkan siang tadi, sepertinya hari sudah menjelang sore aku melihat kearah jam yang terpampang diatas pintu kamar. Tapi aku heran melihat posisi ku sudah berada di dalam kamar.

Ini aneh sekali setahuku aku tadi bukan di kamar dan begitu aku keluar pintu kamar, aku melihat Daniel sedang duduk diruangan tamu dengan seseorang pria yang ku yakini adalah sekertarisnya di kantor ya si Jemmy. Dan aku sudah menyadari pasti ulah Daniel lah yang memindahkan ku ke kasur kami.

My Posessive Docter (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang