Cap 26 - Hamil?

18.1K 403 4
                                    

Pov Angel

Saat ini aku tak peduli dengan apa pun yang mungkin akan dipikirkan orang lain denganku. Bagaimana tidak? Semenjak aku diRs dan tahu bahwa Daniel ternyata bukan benar-benar meninggalkanku, aku merasa sanggat bahagia. Bahkan saat-saat ini aku merasa manja sekali dengannya dan Daniel pun menyambutnya dengan selalu meresponku dengan baik setiap kemanjaanku.

Seperti saat 2 hari yang lalu diRs aku tak ingin melepaskan pelukannya, bahkan Ka Abi sudah kelimpungan melihatku seperti seekor anak kucing yang tak ingin ditinggal oleh indungnya. Untuk mandi saja aku harus dibujuk oleh Ka Abi, Ka J dan Mommy yang pagi itu datang ke Rs.

Akupun merasa ada yang aneh dengan diriku. Tapi tak kupedulikan itu semua yang penting aku dan Daniel bisa terus bermanja-manjaan. Bahkan setiap makan aku tak mau bila bukan Daniel yang menyuapi, dan aku takkan bisa tidur dengan tenang bila dia tak memelukku.

Dan untuk Daniel kerja ke kantor aku akan dengan senang hati selalu menganggunya agar ia cepat pulang dan sesegera ke Rs karena aku masih diRs untuk 2 hari kedepan. Hahaha lucu sekali memang. Entah perubahan apa yang terjadi pada dairiku akupun tak tahu.

Menggenai masalah aku yang hampir saja diperkosa oleh dokter gila itu, aku sudah melupakannya bahkan tak menggingat. Toh kejadian itu membuatku dan Daniel bisa sedekat ini. Aku tak akan menggingatnya kembali. Karena dia pun toh tak berhasil menyentuhku. Hanya Daniel saja yang memang menyentuhku, ya hanya dia saja jadi aku takkan ambil pusing.

Dan belakangan ini aku suka sekali memesan makanan yang aneh-aneh dengan Daniel. Tapi dia selalu sabar dan tak pernah menggeluh bahkan tak mendapatkan apa yang ku mau. Contohnya saja aku minta Lagsana yang harus banyak ditaburi keju pukul 2 malam.

Pernah juga aku ingin minum susu kedelai hangat pukul 1 malam. Dengan sabar dan tak banyak bicara dia langsung pergi mencari tanpa melihat pukul berapa saat itu dan selalu membawa semua kuinginkan dengan utuh sambil tersenyum ketika aku menikmatinya dengan tak sabaran. Dari situlah aku terus berpikir akupun mulai sekarang harus belajar menerima semua keinginannya seperti dia yang tak menolak keinginanku yang aneh-aneh.

Saat ini sudah siang jam menunjukkan pukul 2 siang, biasanya saat siang begini aku akan ditemani oleh Ka abi diRs. Sambil membawa buah-buahan yang kusuka seperti anggur dan kiwi serta brownies coklat kukus yang menjadi favoritku , dan ketika dia membawa kepadaku semua makanan itu maka dengan semanggat aku akan memakan dan bercerita panjang dengannya.

Belakang isi otak dan hatiku hanya memikirkan bagaimana aku bisa selalu dimanja dengan Daniel. Daniel....Daniel....dan Daniel. Walaupun ku akui belakangan suka sekali makan tapi tak sedikitpun dia menggeluh dengan semua pesanan makananku.

"Ka Abi kapan mulai bekerja?" tanyaku dengannya karena saat ini aku sedang ditemani olehnya makan siang dengan menu sudah pasti aku meminta oleh Daniel.

Tadi aku ingin sekali makan spagheti sauce tiram, yang cukup aneh tapi balik lagi dia dengan sabar membeli dan menyuruh supir untuk menggantarkannya kepadaku karena dia sedang ada rapat.

"Mungkin minggu depan aku harus fokus untuk huntting beberapa lokasi dan tempat yang cocok untuk membuka cabang butik baruku. Kau tau kan aku ingin fokus dengan kehidupanku saat ini yang sudah sangat amat tenang." jelas Ka Abi denganku.

"Ya.. tidakkah kau meminta bantuan oleh Aunty, Om atau Ka J untuk membantumu"

"Hahaha.. kau ini, aku kan sudah besar Angel. Sudah seharusnya semua kutangani langsung dengan tanganku. Dan kurasa aku tak mau banyak membebani mereka dengan semua tingkahku."

"Tapi kan itu bisa membuat Kaka repot sendiri, dan aku jadi merasa sangat sedih tak bisa membantu Kaka." sesalku dengannya.

"Hei untuk apa kau sedih? Bahkan Daniel nanti bisa memarahiki bila kau ku buat kelelahan" tawa Ka Abi menghiasi suasana percakapan kami.

My Posessive Docter (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang