Cap 20 - Menahan Diri

13.9K 375 4
                                    

Pov Daniel

Aku sedang menggerjakan beberapa berkas di Rs, karena nanti sore akan ada meeting untuk peresmian Rs baru di New York dan Selandia Baru. Jadi untuk segala keperluan mulai dari pembangunan sampai semua posisi dan keperluan disana aku langsung yang menghandel. Tapi beberapa menit yang lalu bodyguard yang sengaja ku suruh untuk menjaga Angel menggatakan akan membawa Angel kemari untuk makan siang, aku sedikit heran ini sudah 1 jam tapi belum ada tanda-tanda kemunculannya.

Begitu aku keluar dari ruanganku ingin lebih cepat menyambut kedatangan Angel, aku terkaget dokter sialan itu malah sedang memengang tangan Angel. Aku yang sudah dalam mood benar-benar murka langsung berteriak,
"ANGELL....."

Mereka berdua terlihat kaget tapi begitu Angel menyadari kedatanganku dia langsung lari kecil sambil menghempaskan tangannya yang digengam oleh dokter itu.

"Ak...uuuuu" ucap Angel pelan tapi langsung ku potong.

"Masuk ke ruanganku sekarang"

"I...yaaa" balasnya sambil berjalan pelan menuju ke ruanganku, kupandangi dia berjalan menuju ruanganku sampai sosok nya hilang ke dalam pintu.

"Hai dokter Richard, ada apa kau dengan tunanganku? Mengapa kau seperti penasaran sekali dengannya?"

"Apa? Maaf dokter Daniel aku tak tahu dia adalah tunanganmu" jawabnya seperti tampak terkaget.

"Ya maka dari itu sekarang kau tahu, ada keperluan apa sampai kau harus mencegatnya seperti tadi?"

"Aku tadi..." ucapnya seperti berfikir.

"Apa?" tegas ku lagi.

"Aku tadi ingin menanyakkan ruanganmu, iya ruanganmu" katanya seperti menggelak. Baiklah akan ku beri kau kesempatan untuk bebas tapi ingat Richard. Bermain-main denganku bukan kesenangan yang akan kau dapat tapi malapetaka.

"Apa mata mu begitu buta sampai tak melihat tulisan nama di pintu ruangan itu? Dan apa selama kau disini tak ada yang memberitahukanmu? Bukankah sekertarisku pun ada didepan ruanganku?" tanyaku bertubi-tubi.

"Maaf kan aku dokter Daniel atas kelancanganku, lain kali aku takkan melakukannya lagi."

Aku tersenyum dengan smirk khas ku, yang bila orang yang deket denganku menggetahui makna dari smirkku ini,
"Baiklah sampai jumpa dengan situasi yang lebih MENYENANGKAN." tekanku di akhir kata ku.

Dia berpamit untuk menuju lift, aku hanya diam sambil berbalik ke arah ruanganku, dan menemukan Angel sudah duduk di sofa dengan tak tenang.

Dia langsung berkata,
"Aku tadi tak sengaja bertemu dengannya di depan lift. Aku tak tahu dia disitu. Maafkan aku Daniel." ucapnya pelan seperti ada nada ketakutan.

Tapi aku masih diam sambil seolah tak memandangnya demi menekan amarahku, aku harus belajar bersabar walau sangat susah. Aku masih memang duduk di sampingnya tapi masih sibuk dengan berkas yang dikirimkan oleh bawahanku melalui email di iPadku. Dia sepertinya tau aku sedang malas berbicara kemudian dengan telaten dia mempersiapkan makanan yang sudah ada di dean meja kami. Aku terdiam sebentar walau tak memandangnya aku tetap menerima makanannya dengan diam tapi aku mulai memakannya.

Dan aku sempat terkaget dan terdiam dengan rasanya, ini sungguh-sungguh steak terenak yang pernah ku coba. Beruntung calon istriku ini bisa memasak dengan nikmat dan lezat. Selain dia juga yang membuatku kecanduan dan mati kenikmatan di ranjang tentunya. Hahahaha oh no aku selalu saja berpikiran mesum.

Dia kemudian bertanya,
"Apa tak enak? Maafkan aku Daniel nanti akan ku coba untuk memasak yang baru" sesalnya. Apa-apaan dia ini? Tidak kah dia tau bahwa ini sanggat nikmat?.

My Posessive Docter (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang