Epilepsi atau ayan adalah salah satu penyakit yang sampai saat ini masih banyak dipertanyakan. Mulai dari penyebabnya, cara pengobatannya, dan juga apakah epilepsi merupakan penyakit menular atau tidak.
Banyaknya spekulasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, membuat para pengidap epilepsi merasa termarginalkan dari lingkungannya.
Stigma tentang epilepsi adalah penyakit kejiwaan, penyakit yang dapat menular, dan sebagainya yang sampai saat ini diyakini sebagai kebenarannya, membuat epilepsi dijudge sebagai penyakit kejiwaan yang perlu dihindari semaksimal mungkin.
Namun, pada faktanya. Isu-isu yang beredar di masyarkat mengenai epilepsi tidaklah benar. Epilepsi bukanlah kondisi seseorang yang merujuk pada gangguan jiwa (gila). Epilepsi adalah gejala khusus akibat dari adanya aktivitas abnormal sel pada saraf.
Baik, selanjutnya akan saya jelaskan tentang epilepsi berdasarkan riset yang telah saya rangkum. Mulai dari pengertian, gejala, penyebab, komplikasi serta cara penanganannya.
• Pengertian Epilepsi
Epilepsi adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya pergerakan impuls listrik yang melebihi batas wajar. Impuls listrik ini kemudian menyerang saraf dan memicu terjadinya aktivitas abnormal pada sel saraf pusat (neurologis).
Selain itu, impuls listrik yang tidak terkontrol, akan menyerang otot-otot sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi itulah yang pada akhirnya menyebabkan seseorang mengalami kejang-kejang bahkan tidak sadarkan diri.
Kejang merupakan gejala utama epilepsi. Namun tidak semua orang yang mengalami kejang bisa dikatakan mengidap epilepsi.
Seseorang dikatakan mengidap epilepsi apabila ia mengalami kejang selama dua kali berturut-turut atau lebih dalam waktu 24 jam. Kejang-kejang yang terjadi pun biasanya timbul tanpa alasan, sehingga sulit diprediksi.
Epilepsi dapat menyerang siapapun. Akan tetapi, pada umumnya epilepsi terjadi pada anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang berusia lanjut menderita epilepsi.
Epilepsi merupakan penyakit saraf yang paling banyak menyerang manusia. Berdasarkan data WHO pada tahun 2018, 50 juta penduduk di dunia terkena penyakit epilepsi.
• Gejala Epilepsi
Ada beberapa gejala yang kerapkali diperlihatkan oleh pengidap epilepsi, antara lain sebagai berikut :
1. Merasa bingung sesaat
2. Hilang kesadaran, seluruhnya maupun sebagian. Sebagian yang dimaksud adalah tidak berfungsi sebagian anggota tubuh yang disebabkan oleh gangguan impuls yang menimpa sebagaian saraf.
3. Gemetar atau kejang, hal ini bisa terjadi secara menyeluruh atau sebagian ( pada bagian kepala, tangan maupun kaki.)
4. Otot mengalami kekakuan
5. Mata kosong atau bengong menatap satu titik yang sama dalam waktu yang sangat lama.
6. Gerakan menyentak tak terkendali pada tangan dan kaki.
7. Kejang-kejang yang diikuti dengan menegangnya otot, kemudian dilanjutkan dengan hilangnya kesadaran pada penderita.
8. Kehilangan kontrol pada saluran kemih. Bukan hal yang aneh jika pengidap epilepsi seringkali buang air kecil maupun besar ketika kambuh. Hal tersebut ditengarai oleh ketidakmampuan otak untuk mengendalikan kerja tubuh yang bersangkutan.
9. Mengeluarkan air liur
10. Secara spontan menggigit lidah.
Ada banyak variasi gejala epilepsi, tergantung tingkat keparahannya. Disebagian kondisi hanya termenung sesaat (bengong). Disisi lain, ada juga yang mengalami kejang akut hingga kehilangan kesadaran. Kondisi yang pertama bisa dikategorikan sebagai kondisi parsial, atau sebagian. Sementara kondisi kedua adalah kondisi umum, dimana kejang akan terjadi secara menyeluruh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gugusan Ikhtisar
NonfiksiWork ini ada sebagai manifestasi program RAWS community batch 2 bertema meriset, membaca, dan menulis yang dituangkan dalam bentuk non fiksi maupun fiksi Jangan lupa singgah dan tinggalkan jejak kawan :-)