"gue udah tau dalang yang buat faiz sampe begini"Katanya lagi.
"siapa"Tanya renza datar.
"eum..."
---"eum kemal"Kata arif setengah berbisik.
"terus-terus?"Tanya renza kepo.
"si-"
"zaa gue kerumah lo ya"Teriak lia dari dalam markas.
renza yang diteriaki seperti itupun hanya memutar bola matanya malas. Kenapa disaat genting seperti ini ada saja yang mengganggunya. dengan cepat renza menjawab "ngapain?".
"mau minjem baju lo"
renza yang tak mengerti dengan ucapan lia menaikkan satu alisnya tanda ia tak paham. lia yang melihat renza hanya menaikkan satu alisnya mengerti dengan apa yang dimaksud renza.
"si dafa numpahin alkohol dibaju gue hft.."
"yaudah sana, ada pembantu gue dirumah nanti tinggal bilang aja"
setelah kepergian lia, renza melanjutkan acara bicaranya lagi dengan arif yang sempat terpotong tadi.
"lanjut"Kata renza.
"gue udah selidikin cctv gudang sekolah lo disitu ada kemal sama temennya gue gatau siapa namanya, yang jelas kemal mulai mukul faiz duluan"Perjelas arif.
"gue punya usul, gimana kalo lo deketin sepupunya aja buat ajang balas dendam sama kemal. sebenernya kemal juga punya ade, tapi jangan deh..."
"kenapa?"
"adenya terlalu cuek, jadi bakal susah buat lo deketin"
"jadi lo sekarang punya sifat menyerah sebelum berperang?"
"bukannya gitu,sekarangmah yang pasti-pasti aja"Jawab arif santai.
"daniii.." teriak renza dari luar markas. Yang dipanggil segera keluar untuk memastikan apakah ia benar-benar dipanggil.
"apa"
renza dengan cepat menyuruh arif untuk menceritakan apa yang barusan mereka perbincangkan.
dani yang mendengar sangat kaget dan tidak menyangka jika dalang sebenarnya ialah musuh terdekatnya sendiri" serius lo?"
"iya, jadi rencana gue sama renza ya lo deketin alysa buat cari kelemahan kemal"
"kenapa ga lo yang turun tangan za?"
"gamau"
"ya lu aja gamau apalagi gue"
renza menatap sengit dani. Ia melirik dani dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dani yang merasa diperhatikan sangat risih sebenarnya.
"iya-iya gue mau, puas lo?"
---
Tak habis pikir alysa, ia baru saja sampai rumahnya setelah setengah jam ia berjalan dari sekolah menuju rumahnya. Bukan hanya itu saja, ia juga tadi sempat bertemu dengan putra dan alvis yang melajukan motornya dengan sangat kencang alhasil ia tercipratkan air kotor yang berada dijalan ,bajunya kotor semua akibat ulah putra dan alvis. Dengan tampang tak berdosanya mereka tidak meminta maaf kepada alysa, jangankan meminta maaf menoleh saja mereka tidak sudi.mungkin.Setelah sampai rumah, alysa bergegas untuk mengganti pakaiannya. Tetapi belum sempat ia berganti pakaian, suara dering telpon sudah lebih dulu menyapanya. Ketika dilihat ternyata itu ponsel kemal yang berdering diatas sofa. Bukannya alysa lancang tapi takutnya ada yang penting. Makanya dengan cepat alysa mengangkatnya.
"Lo sama alvis mukulin faiz?"
yaps! Suara disebrang telpon sudah lebih dulu menyapanya. Alysa dapat mendengar bahwa itu suara perempuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
~ALTRA~
Fiksi Remajapembullyan yang dialami alysa belum seberapa dibandingkan kisah hidup kelamnya. mempunyai sifat yang ceria dan baik hati, membuat alysa tidak mempunyai teman. aneh bukan?