pukul 06.00 di sma jasajaya sudah dipadati oleh para siswa dan siswi kelas sebelas. Mereka berkumpul di depan halaman sekolah yang cukup luas. Entah mereka sedang menunggu masing-masing bus mereka atau sedang menunggu teman-teman mereka yang belum datang yang pasti disana sudah ramai sekali.
diantara salah satu mereka ada yang terlihat sangat heboh sekali,seperti membawa kasur lantai,sarung dan magic com. Memang ia pikir disana ia akan memasak nasi? ada-ada saja kelakuan anak jaman sekarang. Tetapi tenang saja, diantara salah satu mereka ada juga yang terlihat simple. Contohnya seperti jeje yang hanya membawa tas ransel itupun sepertinya isinya tidak penuh.
satu persatu siswa dan sisiwi mulai diabsen untuk memasuki bus mereka masing-masing. Mereka diabsen oleh wali kelas mereka masing-masing tentunya. Bus mulai kacau oleh anak-anak pembuat onar seperti nessa. Bayangkan saja ia datang-datang menendang kaki jeje yang sedang asik mendegarkan lagu di headsetnya. Padahal jelas-jelas jeje duluan yang datang.
jeje tidak terima. ia balik menendang kaki nessa. Memang nessa saja yang berani melakukan itu padanya?jeje juga bisa kali melakukan itu pada nessa.
"bangsat!"kata-kata itu keluar saja dari mulut nessa.
orang-orang yang berada di dalam satu bus bersama mereka hanya menyaksikan perkelahian yang dilakukan oleh jeje dan nessa.Tidak ada yang berani ikut campur ataupun sekedar melerainya. Sedangkan wali kelas mereka masih mengabsen murid-murid yang belum masuk bus.
Tiba-tiba saja putra datang dan segera melerai acara perkelahian jeje dan nessa. Keduanya tidak terima dipisahkan begitu saja. Apalagi nessa sebenarnya kesal dengan putra, ia tidak tahu masalahnya mengapa ikut campur? Apa karena disini ada pacranya?Hahaha.
belum sempat jeje dan nessa mengomeli putra. Seseorang memanggil jeje terlebih dahulu" je!"
ketiganya menoleh kearah sumber suara,ia mendapati dani dan renza yang berlari kecil kearahnya. Yang memanggil jeje ialah dani.
Sekarang sudah terdapat lima orang yang berada dikursi jeje dan nessa.kelimanya menghalangi jalan. Kelimanya saling menatap sengit satu sama lain, entah apa yang ada dipikiran mereka masing-masing.
"ngapain pada disini?pergi sana"Suara nessa memecahkan keheningan yang terjadi dari tadi. Serentak keempatnya menoleh kepada nessa, yang ditatap hanya acuh dan tidak peduli.
"misi ey, mau lewat"Ucap wanita asing tersebut yang dapat putra duga pasti ia anak baru yang memasuki kelasnya kemarin saat ia dihukum dengan rere,alhasil ia tidak tau nama wanita tersebut.
"Sebangku sama gue ya?"Sapa dani kepada wanita tersebut.
"iya".
Pintu bus mulai ditutup.itu tandanya bus akan segera jalan. Posisi tempat duduk bus paling depan diisi oleh wali kelas, disamping kursi wali kelas diisi oleh andra dan regan si anak baru. Dibelakang andra terdapat dwi dan kemal yang dari tadi hanya diam satu sama lain. disamping kursi kemal ditempati oleh putra dan saleh si wakil ketua kelas. Dibelakang putra terdapat faiz dan alysa. Tepat disamping faiz, terdapat renza dan lia. Dibelakang kursi renza diduduki oleh alvis dan rere. Tepat disamping kuris rere diisi oleh nessa dan jeje. Dibelakang kursi jeje terdapat dani dan arin. Ya, nama wanita tersebut ialah arin si anak baru.
perjalanan menuju lokasi perkemahan lumayan jauh. Jadi beberapa siswa ada yang memilih untuk tidur sejenak, ada yang bernyanyi-nyanyi santai, ada yang menonton film dan ada juga yang modus seperti yang dilakukan oleh dani.
dani pergi ketempat faiz untuk menemui alysa. Sesampainya disana ia melihat alysa yang tertidur pulas dan faiz yang sedang memainkan game di ponselnya. Tanpa berbasa-basi ia meminta faiz untuk pindah ketempatnya.ya,seperti tukeran tempat duduk.
faiz heran. Jelas ia tidak mau. Bagaimana tidak, dani tidak memberinya alasan mengapa ia tiba-tiba ingin pindah begitu saja. Dani terus memaksa faiz agar pindah dari tempat duduknya itu. faiz jengah, ia heran. Tumben sekali dani ingin duduk berdua bersama alysa si cupu ini. Akhirnya faiz mengalah, ia pindah kursi kebelakang tepat disamping arin.
arin spontan kaget, yang tiba-tiba melihat pria yang tak ia kenali duduk disampingnya. Anehnya ia tidak banyak bicara,ia terus memandangi ponselnya saja. Arin bingung. Apakah ia harus menyapa atau mendiamkan balik. Tapi...
arin lebih memilih menyapanya saja ,lumayan buat tambah-tambah teman.pikir arin.
"eum.. hai"
tidak ada respon darinya.
"nama lo siapa?"
"Kok lo disini?"
lagi-lagi tidak ada respon. Arin sangat kesal sekarang. Memangnya ia siapa sampai-sampai tidak mau membalas percakapan arin.
"he! Kalau ditanya ya jawab" Teriak arin.
satu bus menoleh kearah arin sekarang. Menatap heran arin tentunya. Termasuk wali kelas merekapun juga ikut menatap arin.
arin malu. Ia menenggelamkan wajahnya pada jaket kebesarannya itu.
"berisik banget sih"Omel lia dengan lantang.
"arin jangan berisik ya,bicaranya jangan teriak-teriak"Kali ini yang bersuara ialah salah satu guru yang berada disamping wali kelas mereka.
arin diam,ia tidak menjawab. Ia masih menenggelamkan wajahnya pada jaketnya. Ia sangat malu untuk mendongakan wajahnya. Tiba-tiba saja pundak arin bergetar. Pikir arin, siapa yang menyentuhnya?. Arin bingung antara memilih mendongak atau tetap melanjutkan acara menenggelamkan wajahnya.
alhasil setelah berpikir cukup lama, ia memilih pilihan yang pertama yaitu untuk mendongakkan kepalanya dan melihat siapa yang menyentuh pundaknya.
matanya bertemu mata milik alysa. Alysa mengajak arin untuk duduk bersama ditempatnya. Dan membiarkan dani dan faiz duduk berdua. Tetapi tawaran itu jelas ditolak oleh arin, karena ia sangat malu untuk berjalan kedepan menuju kursi alysa. Pastinya semua mata tertuju padanya yang tadi berbuat keberisikan didalam bus. Bukannya ia kepedean atau gimana.
---
Bukan hanya kelas X1.1 doang yang ramai. kelas X1.2 juga tak kalah ramai tentunya. Keramaian kelas X1.2 diambil alih oleh wanita-wanita yang mengerubungi tempat duduk nana. Mereka mengerubunginya hanya ingin meminta nomor kemal. Sebagian wanita lagi pergi menuju tempat duduk putri. Ya, mereka hanya ingin tahu tentang hobby faiz, cewe idamannya, makanan kesukannya,dan masih banyak lagi yang mereka ingin tahu.jika kalian tanya mengapa mereka tiba-tiba seperti ini? Karena disalah satu mereka tadi pagi sangat tergoyah hatinya karena idola mereka mengenakan baju bebas. Yang biasanya mengenakan seragam, ini mengenakan baju bebas. Kaos hitam pula. Mereka menatapnya hampir tak berkedip. Mereka baru menyadari, mereka sangat bodoh, mengapa mereka tidak meminta nomornya dari dulu. Kenapa harus sekarang!
sebenarnya yang menjadi idola sekolah bukan hanya faiz, kemal dan alvis. Tetapi seperti...
---maaf ya kamis ga upload hehe..
jangan lupa divote yaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
~ALTRA~
Roman pour Adolescentspembullyan yang dialami alysa belum seberapa dibandingkan kisah hidup kelamnya. mempunyai sifat yang ceria dan baik hati, membuat alysa tidak mempunyai teman. aneh bukan?