sebenarnya yang menjadi idola sekolah bukan hanya faiz, kemal dan alvis. Tetapi seperti...
---
Tetapi seperti renza,putra,dani sebenarnya juga sangat digilai oleh kaum hawa disekolahnya. Akan tetapi mereka sangat cuek dan kasar sekali kepada mereka yang tiba-tiba menghampirinya. Renza,putra,dani pasti akan mengomelinya habis-habisan disaat itu juga. Sehingga membuat para kaum hawa enggan mendekatinya lagi, ya meskipun ada beberapa yang masih berjuang untuk mendapatkan hati mereka.Permintaan yang dilakukan oleh para wanita kelas X1.2.jelas jelas ditolak oleh nana dan putri secara bersamaan. Tak peduli ia akan dimusuhinya juga.
-
setelah menunggu beberapa jam. Akhirnya mereka sampai juga di tempat perkemahan. sejuk sekali udaranya. Tanpa menunggu berlama-lama mereka mulai turun satu persatu. Dan berbaris disamping bus untuk mendapatkan arahan dari para guru-guru mereka.
"Disini kita bukan untuk bersenang-senang! Disini, kita untuk belajar arti kebersamaan, kekompakkan,kedisiplinan dan ketertiban tentunya. Kalian paham!"Tegas salah satu guru, sebut saja namanya jamal.
"Paham!!"
"satu tenda terdiri diri lima anggota, kalian bebas pilih kelompok. Asalkan wanita ya wanita, laki-laki ya laki-laki!"
"siap pak!!"
"oke,silahkan dibangun tendanya masing-masing"
masing-masing mulai mencari kelompoknya. Rere terlihat bingung untuk mencari anggota kelompoknya, masa iya dia berdua doang bersama nessa. Alhasil ia mengajak adik kemal, nana. Dan dengan sangat terpaksa ia juga mengajak alysa dan arin. Dari pada ia tidak ada kelompok,untungnya saja alysa dan arin menerimanya dengan senang hati.
jeje kali ini tidak ambil pusing tentang kelompoknya. Ia tidak peduli. Bertiga saja sudah cukup baginya. Tapi kalau sampe ketahuan guru,mereka hanya beranggotakan tiga orang pasti dihukum.
didalam tenda, jeje dapat melihat berbagai macam sepatu berbaris didepan tendanya. Dapat ia duga, pasti itu mereka yang lagi mendaftar untuk masuk ke kelompoknya. Jeje awalnya bingung, mengapa mereka sangat excited untuk masuk ke dalam kelompoknya? Apakah mereka hanya ingin panjat?Karena jeje dkk famous disekolah?.
sebuah ide terlintas didalam benak jeje.ia menghubungi putri untuk menambah anggotanya, dari pada yang masuk kelompoknya orang asing.untungnya saja ia masih menyimpan nomor putri waktu faiz berada digudang "halo".
suara disebrang hanya berdehem pelan. Benar-benar ya, putri ini sepertinya orang yang sangat cuek.
"lo udah dapet kelompok?"
"belum"
"Ke tenda gue,lo dimana?"
"dibawah pohon pisang"
sambungan diputuskan secara tiba-tiba oleh jeje. Jadi sekarang ia tinggal menerima satu anggota lagi untuk masuk ke kelompoknya.
kenapa menerima? Kenapa tidak mencari?. Jawabannya karena jeje dkk tidak mencari anggotanya yang kurang, tetapi mereka lah yang berdatangan sendiri. Seperti sekarang ini, diluar masih ramai yang mengantri untuk menjadi anggota kelompoknya. Setelah dipilih cukup lama,akhirnya lia memutuskan untuk menerima nita si sekretaris kelas mereka. Lumayan, dia membawa banyak makanan.
"Baik anak-anak setelah kalian mendirikan tenda, kalian bisa berkumpul lagi didepan tenda kelompok kalian masing-masing, saya akan memberikan arahan selanjutnya untuk kalian"Kali ini yang bersuara febry.
baik masing-masing kelompok bergegas untuk berdiri didepan tendanya masing-masing. Tidak seperti renza yang saat ini hanya acuh pada arahan yang diberikan febry.
terlihat juga putra yang sedang tertidur pulas didalam tendanya, padahal waktu masih sore sekali. Mungkin dia kelelahan. Alvis hanya diam melihatnya. Tidak banyak berkutik, ia juga tidak berniat membangunkannya. Kalau ia membangunkannya, ia pasti akan ditendang saat itu juga.
kali ini kemal tidak terlihat. Padahal semua murid sudah berkumpul didepan tendanya masing-masing. Ya terkecuali renza dan putra yang tidak berada disana. Sepertinya kemal tidak terlihat dengan alasan tertentu. Ia pasti sedang melihat-lihat kawasan ini sehingga asik sendiri dan tidak sadar bahwa para murid sudah berkumpul didepan tendanya masing-masing.
suara tegas seseorang sudah mulai muncul memberi arahan pada setiap muridnya "Jadi untuk nanti malam ibu minta masing-masing kelompok untuk menampilkan bakatnya masing-masing. Entah itu menyanyi, menari,dan lain sebagainya, paham?"
"pahamm buu!"
"Oke persiapkan dari sekarang,nanti malam kita bertemu lagi dipinggir api unggun"
semua mengangguk serentak dengan kompak. Terlihat dari semuanya yang mengangguk sangat antusias.
---
"pokonya nanti lo berdua yang wakilin kelompok kita"Tunjuk rere pada alysa dan arin."ko gitu sih? gaadil amat!"Elak arin tidak terima.
"lo gamau? Keluar dari kelompok aja. Gampang kan?" Kali ini yang bersuara nessa. Penuh penekanan memang.
arin menimang-nimang perkataan yang dikeluarkan oleh mulut nessa. Ia berada dikelompok ini tetapi sengsara atau keluar dari kelompok ini. Tapi sebentar, memangnya ada yang mau menerima arin? lagipula pasti semuanya sudah mendapatkan kelompoknya masing-masing. Hanya kelompok ini yang tersisa.pikirnya. akhirnya setelah memikir cukup keras ia tidak jadi keluar dari kelompok ini.
"gimana?"Tantang rere kali ini menaikkan satu alisnya.
"gapapa rin, terima aja"Ucap alysa menepuk bahu arin pelan. Memastikan arin akan menerima permintaan dari nessa dan rere.
"iyauda"
---
malam tiba,tepatnya pada pukul sembilan malam. Mereka berkumpul kembali didekat perapian. Merka berkumpul dikarenakan perintah yang diajukan oleh kepala sekolah mereka tadi sore.kemal, renza, putra juga terlihat berada disana. Mungkin masing-masing dari mereka sudah mengetahui informasi tadi sore dari seseorang.
"nit,lo yang nyanyi gue yang main gitarnya"Dwi setengah berbisik kepada nita.
"iya"
---
"semuanya sudah berkumpul?"hening. Tidak ada satupun murid yang membuka suaranya. Padahal jamal sudah berteriak sekeras mungkin.
"Saya ulangi, semuanya sudah berkumpul?"
"sudahh pakk!"
mungkin mereka baru menyadari kalau pak jamal berbicara. Seseorang datang menuju jamal dengan membawa selembar kertas. Jamal menerimanya dan mebuka kertas itu. Jamal mulai mebacanya perlahan.
"oke karena sudah berkumpul semua,
langsung saja dimulai keburu malam, kelompok mana dulu ni kira-kira yang mau menampilkan terlebih dahulu?"suara jamal menggema. Guru-guru sudah berada dipinggir perapian, duduk dikursinya masing-masing. Menunggu para murid-muridnya menampilkan bakatnya.
"saya pak"
seluruh orang yang berada disitu menoleh kearah suara itu berasal. Mendapati alvis yang menunjuk tangan seraya menunjukkan senyuman mematikannya.
"mimpi apa gue semalem, disenyumin gini sama alvis"
"dia bukan senyumin lo"
"sirik aja lo"
"calon suami gue anjir"
"mundur dong, gantengnya kelewatan"
cibiran dari para murid perempuan tentunya. Membuat para lelaki iri kepada alvis. Bagaimana tidak? dia mempunyai senyuman yang sangat manissssssssssss.
---kambek yeee!
Vote nya gabole pelit-pelit ya zheyeng. Cape authornya,tq.
KAMU SEDANG MEMBACA
~ALTRA~
Fiksi Remajapembullyan yang dialami alysa belum seberapa dibandingkan kisah hidup kelamnya. mempunyai sifat yang ceria dan baik hati, membuat alysa tidak mempunyai teman. aneh bukan?