09.0

197 24 1
                                    

   " eomma, haera mu pulang! " dengan semangat haera menyapa di depan rumah, suaranya menggema di ruang tamu besar rumahnya, nyonya min menjawab pelan dari ruang makan, walau pada aslinya nyonya min sedikit berteriak agar suaranya mampu terdengar.

   " waahh jinjja daebak, aromanya enak sekali eomma! "

   " huh tentu saja, eomma mu kan memang jago memasak " sombong nyonya min dengan bangga, haera mengangguk setuju sambil terkekeh kecil.

   Wanita itu meletakan tas selempangnya dan duduk di sofa dapur, menggoyangkan kakinya dan mengetuk ngetuk pelan. 

   " eomma kau membuat puding? "

   Nyonya min mengangguk pelan, tangannya sedang sibuk meletakan makanan di atas meja makan, celemek warna pinknya terlihat terkena noda, mungkin itu noda yang tercipta saat sedang memasak.

   Haera menghirup aroma masakan yang begitu ia sukai, eommanya itu memang yang terbaik dalam soal masakan dan dirinyalah yang terbaik dalam soal memakan masakan nyonya min.

   " bagaimana hari pertama mu? Menyenangkan? "

   Haera tersenyum sembari mengikat rambutnya, beranjak dari sofa dan mencuci tangannya di westafle, " hari pertama ku baik, aku bertemu teman sma ku disana "

   " oh ya?, siapa namanya? "

   Aku menarik kursi makan di depan eomma ku, mendudukan bokongku dengan nyaman.

   " tidak begitu akrab sih, namanya chanlee "
 
   " dia seorang pria? "

   Aku mengangguk " iya, memang eomma kira dia kucing? "

   Nyonya min menggetok kepalanya menggunakan centong sayur yang masih bersih, haera mengaduh pelan sambil mengelus kepala malangnya " ish, kau ini, eomma tidak bilang jika dia kucing " ujungnya nyonya min tetap mengelus sayang kepala putri semata wayangnya.

   " lalu, memangnya kenapa eomma? "

   " dia tampan tidak? "

   Pertanyaan eommanya nyaris membuat haera tersedak ludahnya sendiri, ck! Sejak kapan eommanya berubah menjadi seperti ini? Pasti karena akhir akhir ini teralu sering menonton drama korea nih!.

   " ish, dia menjengkelkan eomma... dari pada chanlee..., ah! Ada satu pria yang tampan sekali eomma! " haera berseru dengan semangat mengangkat tangannya tinggi tinggi.

   Mata Nyonya min bersinar, ikut semangat mendengar ucapan anaknya itu.

   " ada yang lebih tampan? Siapa? Kenalkan pada eomma haee... "

   " iya, dia tampan sekali seperti malaikat, namanya... ah aku lupa bertanya eomma " haera menuduk lemas, nyonya min ikut tertunduk.

   " ya! Makannya jika bertemu pria tampan tanyakan namanya! Agar kau bisa berkenalan dengannya! " nyonya min kembali menggetok kepala haera gemas, yang di getok hanya bisa mempout bibirnya.

   " kenapa eomma memukulku terus eohh, itu 'kan bukan salah ku "

   " tentu itu salah mu!, Eomma jadi gagal punya mantu yang tampan dan cucu yang imut! "

   " eomma!!! " haera menutup wajahnya malu sambil tertawa, nyonya min mengkerutkan dahinya.

   " makannya jika bertemu lagi, tanyakan namanya ya! "

   " ne eomma, ne " haera hanya bisa menurut sembari menyuap sepotong kimbab.

   " eomma doakan kau secepatnya bertemu lagi dengannya "

   Hh... dasar eomma eomma yang tidak sabaran...

...

Tbc,



  

  

Cafe ✔ [ Short Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang