23.0

142 22 0
                                    

because of cafe has reached 300 readers, i decided to update this chapter, enjoy! 😄

and before that, I want to say thank readers who are loyal to my story😊😗

and before that, I want to say thank readers who are loyal to my story😊😗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Pernyataan seokjin untuknya lusa kemarin membuat haera tidak fokus saat bekerja, awalnya ingin memberikan berkas berkas penting pada chanlee tapi ia malah memberikan kertas kosong tanpa isi, membuat gadis itu mendapat teguran pelan dari chanlee, sudah begitu, saat ia tadi membeli snack untuk istirahat di cafetaria, niat awalnya memang itu tapi ia malah membeli air minum.

Aneh tapi itu sungguh nyata, ternyata efek ajakan menikah sebegitu kuat mempengaruhi haera, dia jadi mudah ngeblush sendiri, tersenyum senyum tanpa ada alasan, kadang sampai tertawa. Tidak ada yang tahu apa yang ada pada pikiran gadis itu, mereka hanya berpikir jika teman rekan kerjanya hanya sedang kelebihan hormon bahagia.

Shelyn, wanita itu juga kebingungan, tapi ia tidak peduli, tidak penasaran juga, mungkin sahabatnya memang sedang bahagia jadi ia hanya tersenyum ikut merasa senang.

" haera, kau hari ini ada acara tidak? "

Haera menoleh, lalu menggeleng " tidak juga, memang kenapa? "

" oh, bukan apa apa, hanya saja aku merasa jika kau senang sekali hari ini, jadi kupukir kau punya acara besar yang membuat mu menunggu dengan tidak sabaran, dan berakhir hanya bisa senyum senyum dari tadi "

" a-aku?, aku senyum senyum dari tadi?, benarkah? "

" iya, aura bahagiamu kuat sekali, apa yang sudah terjadi hae, ceritakan, kita kan sudah berteman lima minggu lamanya sejak makan di cafè itu"

Mata haera berbinar, shelyn benar, mereka sudah berteman sejak lima minggu, dan itu pertama kali ia berjumpa dengan seokjin, pria yang kini menempati puncak hatinya, iya, jika kalian bingung, ini sudah lima minggu, sejak pertama bertemu seokjin, lalu bertemu pria itu lagi di minggu selanjutnya-di mall, dan akhirnya mereka semakin dekat. Suatu saat seokjin mengatakan persaanya dan itu yang membuat mereka kemarin terang terangan mengatakan kata kata cinta, ataupun mencium tanpa takut, hanya pipi, belum berani melakukan lebih karena keduanya masih menjaga batasan.

Apa sekarang semuanya sudah jelas?.

...

Tbc,

Cafe ✔ [ Short Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang