26.0

146 20 6
                                    

   Nyonya min menyambut kepulangan putri semata wayangnya setelah seharian bekerja untuk mencari nafkah, sebenarnya jika membicarakan masalah nafkah haera tidak perlu repot, karena keluarga mereka masuk kedalam golongan orang orang yang kelebihan rezeki, bahasa kasarnya sih begitu.

   Tapi karena haera yang tetap kekeuh ingin bekerja maka nyonya min hanya bisa pasrah mengiyakan permintaan anak gadisnya, biasanya gadis itu selalu pulang dengan keadaan hati dan wajah yang bahagia, namun berbeda dengan hari ini anak gadisnya itu terlihat sedikit, oh, bukan sedikit tapi sangat sedih.

   Apa yang terjadi?

   Dengan rasa penasaran yang memuncak, nyonya min akhirnya bertanya di saat mereka sedang makan malam bersama.

   " haera, hari ini kenapa?, kok begitu mukanya-? "

   " eommaaaa.... " tangis haera mendadak pecah, lalu beranjak dari duduknya dan menghambur kepelukan sang eomma, nyonya min mengerutkan alis bingung " e-ehhh eh kenapa, kenapa? Sini cerita " ucapnya seraya mengelus surai panjang nan lembut milik haera, isakan isakan lirih terdengar memilukan membuat hati nyonya min berdenyut sakit. Nyonya min masih terus berusaha menenangkan gadis itu, meraung raung tidak jelas.

   Setelah beberapa menit nyonya min berusaha menenangkan akhirnya hal itu terjadi, haera bisa lebih menenangkan dirinya sendiri, dan berusaha bercerita walau terus terjeda dengan cegukan cegukan kecil. Nyonya min tersenyum menatap putrinya, anaknya itu walau sudah bekerja dan berumur cukup masih saja terlihat seperti dirinya saat kecil. Menangis dan mengadu padanya, dia tetap gadis kecil nyonya min.

   Setelah tahu penyebab sang anak menangis, nyonya min menceritakan sesuatu yang dapat membuat haera mengerti tentang suatu hubungan, perasaan, saling pengertian satu sama lain, tapi ia juga tetap mengerti kenapa haera tidak bersikap terlalu dewasa dengan ini, gadis ini baru pertama kali merasakan rasa cinta yang seperti ini, benar benar cinta, bukan hanya rasa suka biasa.

   Dan siapapun yang akan mendampingi anaknya harus menjadi orang yang lembut dan pengertian, tidak boleh kasar dan melakukan hal yang dapat membuat anak kesayangannya menangis. Tapi nyonya min kali ini yakin, jika seokjin memang jodoh anaknya, pria itu berhasil membuat nyonya min merasa tenang jika membiarkan haera pergi bersamanya.

   Semuanya terlihat jelas, nyonya min tahu yang terbaik untuk anaknya, dan ia akan merestui haeranya di miliki oleh seokjin, dirinya sudah yakin.

   Tidak pernah meleset soal ini.

   " tenang saja hae, jika dia berani menyakiti mu eomma yang akan pertama kali memukulnya dengan panci!, biarkan saja wajah tampannya itu rusak!, eomma tidak peduli, yang penting kau selalu aman dan bahagia "

...

Tbc,

Apdet terakhir sebelum aku 7 hari full ulangan onlen  ya walaupun waktu banyak tp klo aku pake belajar kan yaa.., berarti ga ada waktu utk updet lagi. Jd ini up terakhir yaaaa, enjoy dan makasih banyak banyak yg udh mau baca work aku yang ini, selama aku off boleh bgt ke work yg lain.

Contohnya library, confused dll.

Thanks ya, doain aku ulanganya lancar, biar kaga nyontek di gugel, wkwk becanda sayang 😘😂











Cafe ✔ [ Short Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang