Pelajaran terakhir telah usai, itu tandanya jam pulang sekolah tiba. Para siswa sibuk mengemasi buku-buku di atas meja, petugas piket melakukan tugasnya setelah guru dikelas keluar.
Syahran masih duduk di tempat duduknya, menunggu keadaan diluar sedikit senggang untuk ia lalui. Syahran tidak suka desak-desakan dengan yang lainnya.
"Jadi pulang bareng?" Tiba-tiba suara seorang laki-laki muncul di hadapannya. Syahran sedikit mundur ke belakang karena terkejut.
'Plak!'
"Salam dulu kek! Kan aku jadi kaget!" Pukulan dari tangan indah Syahran mendarat di bahu Yuna.
"Aduh! Sory-sory… Diluar udah sepi, ayo pulang" Yuna mengulurkan tangannya bermaksud untuk bergandengan tangan. Syahran pun menerima uluran tangan tersebut.
Akhirnya setelah sekian lama pacaran mereka bisa pulang bersama. Kejadian yang cukup langka
Karena nyatanya, selama mereka pacaran bisa dihitung menggunakan jari berapa kali mereka pulang bersama.Setelah tiba di rumah Syahran akan mengambil dokumentasi dan ditetapkan sebagai kejadian bersejarah yang mungkin tidak akan bisa di ulang kembali.
*****
Malam pun tiba, dikediaman Yuna seperti biasa selalu ramai dengan seluruh anggota keluarganya yang berkumpul. Dan suara laki-laki lebih mendominasi suasana kali ini.
Mama dan sang Kakak sibuk mengurus dapur dan menyiapkan makan malam. Sedangkan ia menonton Televisi bersama Papa dan Abang Iparnya yang sedang memangku sang anak.
"Gimana sekolah kamu Yun?" Papa Yuna tiba-tiba bertanya setelah selesai meneguk kopinya.
"Alhamdulillah baik Pa. Kenapa?"
"Papa cuman tanya. Tidak boleh?"
"Eh boleh lah Pa… Hehe" Yuna menggaruk kepalanya karena malu sekaligus salah tingkah.
"Hey kalian para lelaki cepat kedapur makanan sudah siap!" Kali ini suara sang Mama yang terdengar.
Dahlia- Mama Yuna adalah orang Minang dan menikah dengan Ardi-Papanya yang lahir dan besar dijakarta. Yuna anak kedua dan memiliki seorang kakak perempuan bernama Yuanita atau yang akrab di panggil Nita, ia sekarang bekerja di Toko Kue milik Dahlia, Mamanya sendiri.
Makan malam berlangsung dengan hikmat tanpa adanya suara yang keluar dari mulut hanya dentingan sendok dengan piring yang terdengar diseisi ruangan.'Erghh'
"Alhamdulillah…"
"KAKEK JOROK IHHH" Suara cempreng dari Bella, keponakan Yuna membuat semua tertawa karena keimutan bocah itu.
"Kakek cuman sendawa… Kamu ini" dengan gemas Ardian mencubit hidung cucu satu-satunya itu.
Setelah makan malam selesai tak ada yang meninggalkan meja makan. Yuna membantu Dahlia dan Nita untuk membereskan meja makan. Jangan pikir Yuna tidak melakukan itu karena ia anak laki-laki.
Yuna dibiasakan untuk mengerjakan tugas rumah oleh Dahlia. Seperti menyapu, mengepel, cuci baju, cuci piring, membersihkan Kebun. Semuanya Yuna kerjakan. Didalam keluarga besarnya Yuna anak laki-laki satu-satunya dan yang paling kecil karena seluruh saudara sepupunya adalah perempuan.
"Duduk sini kamu." Perintah Dahlia pada Yuna. Yuna pun duduk di kursi yang tadi ia duduki.
"Gimana kabarnya Iyel?" Ucap Dahlia
"Alhamdulillah baik Ma" Yuna menjawab pertanyaan sang Mama sambil memakan Jeruk yang disediakan
"Kok Mama jarang lihat dia datang kemari? Kamu berantem sama dia?"
"Enggak lah Ma… Kita baik-baik aja. Yuna kan udah punya pacar Ma, nggak mungkin bareng Iyel terus. Kasian pacar Yuna" Jelasnya panjang lebar.
"Kamu boleh punya pacar, tapi jangan lupakan Iyel. Dia itu temen kamu dari kecil lho Yun" nasihat Dahlia
"Iya Ma…" Yuna menjawab sambil sibuk mengupas Jeruk
"Kamu ini… Kalau ada Jeruk diajak bicara jadi tidak konsen!" Dahlia merebut Jeruk yang sudah dikupas Yuna lalu melahap nya
"Bundo… Kan Abang yang kupas jeruknya…" Walaupun terlihat dewasa, sebenarnya Yuna masih manja dengan sang Mama.
"Dek kamu jarang lho bawak Syahran kesini…" Kali ini sang Kakak-Nita yang berbicara.
"Eh iya ya… Ya udah besok kan hari Sabtu, aku ajak Syahran kesini boleh kan Ma? Pa?" tanya Yuna kepada Mama dan Papanya yang sedari tadi sibuk berdua
"Eh iya boleh. Besok Mama masak yang enak-enak. Jangan lupa ajak Iyel juga! Ya sudah kalian masuk kekamar masing-masing sudah malam. Selamat tidur semua. Ayo Pa…!" Masing-masing dari mereka meninggalkan meja makan. Dan tinggal lah Yuna sendiri diruang makan tersebut.
"Kalo gue bawa Syahran ke rumah terus bawa Iyel juga… bisa-bisa……" ucapan nya sedikit terjeda sambil membayangkan sesuatu…
"Enggak-enggak jangan sampe ada adegan jambak-jambak-an dirumah…" Yuna langsung mengacak kasar wajahnya guna menghilangkan adegan yang sedang ia bayangkan tersebut.
"Arghhhhhh pusing gue! Berasa punya pacar sama selingkuhan!"
"Heh! Ngapain kamu kayak orang gila disitu? Sana masuk kamar!"
Seketika Yuna terdiam dan langsung berlari kekamarnya tanpa menoleh kearah sang Mama yang tadi menegurnya.
Apa yang terjadi besok tidak perlu ia pikirkan sekarang. Kita lihat saja besok, apa yang akan terjadi.
******
Haiii!
Part ini sempat aku hapus karena merasa aneh dengan apa yang ku tulis. Dan akhirnya aku unpublish.
.
.
.
Percayalah nulis cerita yang amburadul ini membutuhkan otak ku yang pas-pas an ini biar kalian senang dan suka sama ceritanya🤗Nah makanya jangan lupa untuk Vote dan Coment.
.
.
.Ngga ada yang berubah kok, cuman sedikit memperbaiki kata-kata biar agak enak bacanya.
See you guys💕
Tertanda; ameylia_sndy
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours But You Not Mine
Teen Fiction"Kadang aku mikir. Kita ini punya hubungan apa sih? Kamu selalu jadiin aku yang kedua seakan aku itu selingkuhan kamu dan Dia pacar kamu." -Syahran "Kamu pacar aku. Dia sahabat aku. Itu posisi kalian di hidup aku gak ada yang berubah." -Yuna Pacar...