Meet His Parents?

407 48 3
                                    

"Aisyahrani!!!"

Langkah kaki Syahran terhenti karena merasa terpanggil oleh teriakan orang dibelakangnya.

"Gue kira orang mau nagih utang. Manggilnya semangat bener!" ucapnya sambil melanjutkan langkah kakinya.

"Sarap lo? Ya kali cantik gini jadi tukang tagih utang" ucap Ana sambil mengibaskan rambutnya seperti iklan shampo.

"Oh iya lo kan cantik kalo lagi ngaca di air keruh"

"Jangan lah bercermin jangan bercermin di air keruh~" Ana menyanyikan bait lagu Qosidahan yang pernah ia dengar.

"Si goblok!" mereka melanjutkan langkahnya lagi. Sesekali mereka tertawa dan disini Syahran yang paling kuat tertawa.

"Assalamu'alaikum!!!" ucap mereka kompak. Namun lihatlah kondisi kelas saat ini. Hanya ada beberapa tas tapi tidak ada penghuninya.

"Pasti pada sarapan dikantin." ucap Ana menerawang.

"Lo gak bareng Yuna?" tanya Ana setelah duduk di bangku mereka.

"Gak. Tu orang gak ada ngasih gue kabar dari semalem. Gue mau sih ngasih kabar duluan, tapi sesekali gue test biar dia peka. Eh malah sama sekali gak ngasih gue kabar. Kesel gue" jelas Syahran panjang lebar.

"Lo beneran pacaran kan sama tu orang?" Ana menatapnya dengan serius.

"Ya iya lah! Lo kira gue pacaran setting-an? Gak guna."

"Habisnya lo berdua jarang banget keliatan berdua. Kadang ketemu aja pada gak teguran kayak orang asing"

"Ya mau gimana lagi? Lo kan tau gue itu rada pemalu walaupun bar-bar. Gue punya gengsi yang tinggi buat nyapa orang duluan. Kalo si Yuna bukan gengsi tapi emang dia gak ngeliat gue. Lo kan tau kalo lagi sama sahabat tercintanya dia gak bakal inget gue" Syahran mengakhiri kalimatnya dengan senyum tipisnya.

"Sabar ye Ran!" Ucap Ana menghibur

"Sans gue udah biasa di gini-in" Syahran kembali tersenyum

Mereka lanjut mengobrol hingga akhirnya kondisi kelas semakin penuh dan bel pun berbunyi.

Jam pelajaran pertama pun dimulai. Pelajaran pertama yang akan mereka hadapi adalah Sejarah Indonesia. Menurut para siswa pelajaran itu sangat lah membosankan.

Guru yang saat ini sedang mengajar terus bercerita tanpa peduli apakah para siswanya mengerti atau tidak. Hal itu membuat beberapa siswa mulai mengantuk dipagi hari yang cerah ini.

"Dandiana Pratiwi!!! Kamu tertidur dipelajaran saya?!" pekikan tersebut membuat semua siswa yang mulai mengantuk kembali sadar dan langsung menoleh ke arah orang yang di panggil tadi.

Sedangkan Ana, yang namanya disebut sama sekali tidak mendengarnya. Ia masih berjelajah di alam mimpi, Syahran yang berada di sebelahnya berusaha keras untuk membangunkannya.

"Ana! Bangun sarap!" ucapnya penuh penekanan sambil mengguncang tubuh Ana. Tapi Ana sama sekali tak bergerak. Ana memang sangat susah di bangun kan saat tidur, butuh kesabaran extra untuk membangunkan nya. Tapi Syahran sangatlah tidak sabar dan akhirnya...

I'm Yours But You Not MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang