Pagi ini udara terasa segar. Matahari pun bersinar terang seakan awan mendung tak akan mengambil alih posisinya.
Kini Syahran sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia mengikat rambutnya dengan gaya pony tail. Tak lupa sedikit bedak agar tidak terlihat kusam.
"Pagi Bun…" sapa Syahran kepada sang Bunda yang kini sedang menyiapkan sarapan untuknya.
"Pagi Ran… Udah baikan?. Hari ini Bunda bawakan bekal ya, jadi ga perlu ke kantin kalau mau makan. Obat nya jangan lupa di bawa." Bunda sangat cerewet pagi ini. Syahran menangguk saja lalu duduk di kursinya. Waktu baru menunjukkan pukul 06:25 WIB itu tandanya masih ada 35 menit sebelum bel masuk berbunyi.
'Tok tok tok'
Suara ketukan pintu membuat sarapan mereka berhenti sejenak, hingga akhirnya Bik Ani yang membuka kan pintu.
"Assalamu'alaikum Bunda" terdengar suara laki-laki di balik punggung Syahran. Gadis itu menoleh dan benar dugaan nya kalau itu adalah Yuna. Pacarnya yang sejak semalam tak ada memberinya kabar. Bahkan menanyakan keadaannya.
"Wa'alaikumsalam Yun. Sini sarapan bareng!" ucap Bunda mempersilahkan Yuna duduk di samping Bunda dan otomatis di hadapan Syahran.
"Udah sarapan tadi Bun. Nungguin Syahran aja." ucapnya sopan
"Aku udah selesai Bun. Kalau gitu aku berangkat sekolah dulu. Assalamu'alaikum" Setelah mencium tangan Bunda, Syahran bergegas meninggalkan meja makan tanpa menunggu Yuna.
"Yuna juga Bun. Assalamu'alaikum" Yuna buru-buru mencium tangan Bunda dan berlari mengejar Syahran.
"Kamu kok ninggalin aku?" ucap Yuna setelah berdiri di hadapan Syahran yang sedang memakai sepatu.
"Ga papa" singkat, padat dan jelas.
Syahran mengambil motornya yang ada di bagasi, dan itu membuat Yuna mengerutkan dahinya.
"Aku kesini jemput kamu. Masa kamu mau pake motor." ucap Yuna.
"Aku pake motor aja. Kamu ga jemput Ariel? Nanti dia nunggu kelamaan lagi" Ucap Syahran sambil memanas kan mesin motornya.
"Papa nya Ariel udah pulang dari Singapura jadi di anter papanya lah."
"Oh oke." Setelah itu Syahran mematikan mesin motornya dan berjalan menuju motor Yuna.
"Ayok cepet. Ntar telat." ucap Syahran ketika sudah berada di samping motor Yuna. Pasalnya pacarnya itu hanya berdiri di depan pintu rumahnya sejak tadi.
Yuna bingung apa yang terjadi dengan pacarnya pagi ini.
*****
"Akhirnya gue bisa liat Kak Yuna sama Kak Syahran bareng lagi"
"Iya, rasanya udah lama ga liat couple goals sekolah kita barengan"
"Tumben ga ada Kak Ariel diantara mereka, biasanya kan selalu ngintil-in Kak Yuna"
Suara yang terakhir itu membuat Syahran sedikit mengangkat sudut bibirnya. Ternyata ada yang berpikiran sama seperti dirinya.
"Aku temenin sampe kelas?" tanya Yuna
"Kalau sibuk ga usah. Aku masih inget jalan ke kelas."
Kali ini Yuna benar-benar merasa aneh. Biasanya Syahran selalu meminta untuk mengantarkannya ke kelas. Namun kali ini Yuna menawarkan diri dan langsung di tolak.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours But You Not Mine
Teen Fiction"Kadang aku mikir. Kita ini punya hubungan apa sih? Kamu selalu jadiin aku yang kedua seakan aku itu selingkuhan kamu dan Dia pacar kamu." -Syahran "Kamu pacar aku. Dia sahabat aku. Itu posisi kalian di hidup aku gak ada yang berubah." -Yuna Pacar...